TEMPO.CO , Bandung - Wali Kota
Bandung Ridwan Kamil mengomentari
soal kisruh antarumat beragama yang
terjadi di Tolikara, Papua. Dia
menjamin, konflik tersebut tidak akan
mungkin terjadi di Kota Bandung.

"Di Bandung kita selalu jaga
kerukunan umat beragama. Saya juga
rutin kunjungi gereja," kata Ridwan
Kamil di Bandung, Kamis 23 Juli 2015.

Pria yang akrab disapa Emil ini
menambahkan, Kota Bandung terbuka
untuk semua umat beragama. Di sini,
menurut dia, antarumat beragama
hidup berdampingan. Bahkan, untuk
pendirian rumah ibadah izinnya tidak
akan dipersulit.

"Pendirian gereja dan masjid pasti
dibantu selama sesuai prosedur.
Bandung majemuk, keberagaman
menjadi hal yang biasa dan baik,"
katanya.

Di masa kepemimpinannya, Ridwan
Kamil berjanji akan selalu menjaga
kerukunan dan toleransi antarumat
beragama. "Seperti yang dibilang Aa
Gym, carilah persamaan jangan hanya
cari perbedaan. Kalau yang dicari
perbedaan, pasti ketemunya dengan
perbedaan. Tapi kalau hati kita yang
dicari persamaan, akan terasa
nyaman," Ridwan Kamil menuturkan.

http://m.tempo.co/read/news/2015/07/24/058686089/ridwan-kamil-bandung-majemuk-berbeda-agama-hal-biasa

setuju pak.

ane rantau di bandung 6 tahun kuliah, orang sunda luar biasa ramahnya.
ane paling ingat pas ane nanya katedral dimana, eh beneran dianterin sampe depan Gereja.

selama 6 tahun ane di bandung, tidak ada satupun sikap intoleran yg ane alami.
kalo ane kelaperan, tetangga kos siap diminta makanan nya

blm ada sih ane nemu klmpk intoleran di bdg, org org nya pada ramah soalnya hehe

ga tau ya kalau ada klmpk lain, yg jelas selama ane kesana, aman damai sejahtera.

duh kangen bandung

awewena geulis

Bakuning Hyang Mrih Guna Santyaya Bhakti (2002 - 2008)