Ijinkan ane berbagi cerita pendakian dimari

Ini adalah kali kedua ane menginjakan kaki ditanah dieng setelah setelahnya ane gagal mendapatkan sunrise karena dihajar badai selama 16 jam kali i ni ane bersama rombongan yang lebih banyak mencoba peruntungan kembali dibulan Mei ini.
Personil kami terdiri dari 3 cowok 4 cewek
- Sigit (ane)
- Fahmi
- Alfi
- Ade Nur
- Nada
- Oriana
- Vira

15 MEI 2015
Jam ditangan ane menunjukan pukul 16.00 setelah mandi ane segera menyalakan motor butut ane dengan mengendong Carriel segede kulkas yang berisi perabotan lenong.
15 menit berlalu tibalah ane di meeting point dikediaman Nada nampaknya sudah berkumpul beberapa orang hanya kurang 2 lagi okelah kita tunggu sambil melengkapi apa yang sekiranya kurang.
Tepat selepas magrib dan setelah menunaikan ibadah solat magrib kami langsung berangkat menuju pol bis SJ tujuan Wonosobo.
Dan wah ternya antriannya mengular mungkin karena hari ini termasuk long weekend jadi banyak yang pulang kampung.
2 jam kurang lebih akhirnya kami dapat tiket bus tujuan Wonosobo kelas Bisnis AC seharga 90 ribu + 10 ribu bagasi.
Jam 20.30 kami meluncur meninggalkan cibitung~

16 MEI 2015
Setelah melewati perjalanan panjang merem melek masih dibis akhirnya melek kali ini sudah sampai di Wonosobo langsung aja kami turun dari bis dan istirahat sejenak di terminal disini terlihat beberapa kelompok pendaki yang juga akan mendaki beberapa gunung yang menjulang disni.

Setelah mengisi perut dan ke urusan biologis akhirnya kami kembali meluncur ke dieng menggunakan HELEP dengan ongkos 20 ribu/Kepala, kurang lebih 1 jam perjalanan tapi kami tempuh dengan sedikit agak lama dikarenakan padatnya dieng hari itu.
jam 11.30 kami akhirnya sampai di Basecamp Patak Banteng kondisi hari itu Basecamp penuh sesak dengan pendaki yang naik ataupun turun. kami putuskan mulai mendaki agak sore.

Jam 14.30 kami mulai mendaki




Basecamp - Pos 1 kami masih bersama Pos 1 - Pos II kami mulai terpisah tim kecil ane dan Ade Nur bertugas sebagai pengangkut tenda yang berjalan pertama ke atas tapi ane selalu berkoordinasi untuk menanti dibeberapa pos agar rombongan selalu terkontrol dan tidak terpecah lagi.

[POS II Banyak stiker dari kawan yang mengaku Pecinta Alam]


[POS II - POS 3]


Kami bertemu diantara Pos 2 dan Pos 3 ngrest beberapa menit lalu kemudian ane dan Ade kembali melanjutkan perjalanan meninggalkan tim kecil yang memang jarak kami jaga agar tidak ada kelonggaran waktu.

[Photo dulu]


30 menit berjalan 50 menit berjalan ane dan ade akhirnya sampai diatas Pos 3 siap menerjang tanjakan yang kata mamang-mamang ranger cukup extrem tapi tidak menggetarkan niat kami untuk terus melangkah apalagi si Ade Nur ini walau cewek tapi tenaganya kuli juga terbukti dia bisa mengimbangi langkah kaki ane dengan beban berat dipunggungnya.

[Ade Nur]


Beberapi kali kami berdua istirahat sejenak meluruskan otot kaki yang sudah mulai memanas dan harus di kasih pelumas lagi biar kenceng ada beberapa pendaki mengira ane hanya nanjak berdua sama ade dan dikira kami adalah pasangan tapi buru buru ade langsung menjawab "Banyak tuh dibawah pada ketinggalan ga cuma berdua" ane hanya bisa diam dalam hati

[Wanita dalam gumpalan awan]


Tepat pukul 17.20 Ane dan ade sampai pada Sunrise Camp setelah bingung cari lapak yang sudah mulai penuh untunglah ada abang abang dari bekasi yang baik hati memberikan lapak sebelah tendanya yang cukup datar dan langsung pada view gunung double S (Sumbing - Sindoro) tanpa babibu ane turunkan perabotan lenong dan langsung gelar tenda juga langsung dibantu sama sekawanan abang abang dari bekasi.

[Sebelah ane tenda hijau adalah peraduan milik abang abang bekasi]


Sementara ane ngediriin tenda si ade ane kasih tugas buat patroli 24 jam eh enggalah maksudnya patroli sekeliling barang kali sudah terlihat rombongan yang dibawah tadi 10 menit berlalu masih belum terlihat batang idung dari kelompok itu sementara dua tenda sudah berdiri kokoh menanti mereka. tiba tiba ane ngedenger suara yang ga asing rada fals dan cempreng pikir ane pasti itu suara si alfi dan oriana ane langsung teriakan morse "MBEEEEEKKKK" "Mbeeeekkkkkk" ah syukurlah mereka membalas morse konyol itu ane lega akhirnya mereka datang dalam kabut yang semakin pekat.

[Tim nyantai ala kambing gunung]


Magrib pun berkumandang sebagian bertayamum dan sholat sebgaian merepotkan diri mengeluarkan logistik dan bersiap memasak makan malam kami, kabut semakin tebal ane sempat khawatir akan datangnya hujan dan badai yang juga menghapus harapan ane beberapa minggu kebelakang. tapi mungkin rezeki pendakian kali ini sedang baik selang beberapa lama tepatnya setelah isya kabut mulai hilang dan digantikan dengan ribuan mungkin milyaran atau tak terhitung bintang menghiasi malam kami, malam ini kami santap makan malam ala chef dadakan ditemani bintang diatas kami.

[Milky Way ala Gunung Prau]


[Warna warni tenda]


Jam 9 kabut kembali turun namun ga terlalu tebal seperti petang tadi hanya kabut tipis berhubung sudah malam dan perut sudah kenyang juga ane putuskan buat meringkup dalam dekapan sleeping bag. tapi setelah 5 menit merem suara itu cukup mengganggu ya maklum lah dua org perempuan itu lagi "curhat" sedangkan dua perempuan lagi sudah lelap dalam buaian mimpi masing-masing. ane sebagai pendengar yang baik hanya bisa jawab "IYA-IYA' sekenanya, akhirnya ane bete dan memilih foto sendirian

[Ga ada yang lebih nikmat dari duduk disini meratapi hidup ]
]

Puas foto ane langsung balik ke tenda karena suhu yang sudah semakin rendah akhirnya ane bisa merem juga dengan menghiraukan dua perempuan tadi yang masih asyik curhat dan suara-suara asing dari luar tenda (suara pendaki lain yang rame bak pasar).

17 MEI 2015
Pukul 03.00 Dini hari ane dibangunkan katanya Milky Waynya sedang bagus-bagusnya setengah sadar ane ambil kamera dan tongsis, yap ane pakai tongsis yang ane modif jadi tripod dadakan karena tripod ane mendadak hilang holdernya

[Nampak ada pendaki Sindoro yang iseng main senter, perhatikan puncak sindoro]


[Milky way lagi]


[Kontrakan tetangga rame amat ya gan ]


Asyik foto foto ga sadar hari mulai menjelang pagi ini ditandai dengan makin ramainya manusia yang datang berjubel disamping tenda ane dan dibukit-bukit yang ada di sunrise camp ini bahkan ada mbak-mbak yang masih make helm dikepalanya
tapi matahari terbit hari itu memang tiada tara dimana bulan mulai kembali keperaduan digantikan oleh mentari yang siap menyambut hari baru kaloborasi ini menimbulkan effek jingga yang dasyat gan

[Bulan bersiap pergi nih gan]


[Merbabu Merapi - Sindoro Sumbing]


[Hati-hati ilang temen segroup ketuker ama orang]


Hari semakin siang stelah sunrise kami langsung masak untuk sarapan kami dan sebgaian rapih-rapih karena kita rencana turun agak siang stelah pendaki lain turun duluan. Jam 13.00 selepas dzuhur kami turun tak lupa kami opsi dan alhasil menghasilkan sampah satu kantong trashbag urusan membawa sampah turun kami serahkan ke alfi yang walau badan kecil dan logat sundanya kental dia termasuk strong untuk cowo seukurannya terbukti dia mampu turun terlebih dahulu sampai basecamp.

Perjalanan turun cukup cepat dari naik sebelumnya kurang lebih 1 Jam 40 Menit itu sudah termasuk bercanda dan ngerest 30 menit di Pos II. jam 15.00 kami sampai di basecamp dan seperti biasa kami langsung melakukan ritual masing-masing ada yang sibuk nyari makan, nyari toilet, atau hanya cengengesan tiada arti
Karena memang kami kehabisan tiket pulang untuk hari ini akhirnya sesuai kesepakatan kami pulang pada hari senin yang seharusnya hari minggu, jadi kami putuskan untuk bermalam dibasecamp patak banteng.

18 MEI 2015
Tak disangka udara dibasecamp pada dini hari sama aja kaya dipuncak dingin mengigit air untuk wudhu pun terasa menyakitkan
ane hanya bisa meringkup dalam sleeping bag bersama kawan dan para pendaki lainnya.

[pada lelap atau kedinginan ini?]


Rencana awal kami bangun jam 05.00 karena dilanda mager akhirnya kami bangun jam 06.00 dan langsung packing udara masih saja dingin mengigit ane sempat berfikir apa anak anak disini ga pada mandi ya? ane aja males mandi wkwk
Jam 06.30 kami selesai packing dan langsung meninggalkan tanah dieng kembali keperantuan di CIKARANG

[Siap pulang]


[Selamat tinggal dieng]


TAMAT

Rincian Perjalanan
-Tiket PP Cibitung - Wonosobo = 210 Rribu
-Tiket Elf Terminal WSB - Dieng (Patak Banteng) PP = 40 Ribu
- Logistik = 50 Ribu
- Tak terduga = 50 Ribu
TOTAL = 350 Ribu