Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jawaban1Avatar border
TS
jawaban1
[BUKAN SPEAKER] Kronologi Penyerangan Warga di Tolikara Versi Polri
Jakarta - Sekitar 70 orang melakukan penyerangan terhadap warga saat salat Id di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. Menurut Polri, mereka meneriaki warga agar tidak menunaikan salat Id.

"Pada saat warga muslim akan melaksanakan Salat Id, kan datang sekelompok massa (70 orang) memprovokasi. Bentuk provokasinya berupa teriakan. Intinya, mereka menolak agar tidak ada kegiatan Salat Id," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono saat dihubungi, Sabtu (18/7/2015).

Aparat yang sudah berjaga di lokasi saat itu berupaya menghalau, tapi penyerang malah anarkistis. Malah beberapa orang diantaranya mulai melempari aparat dengan batu ketika umat muslim berhamburan lari.


"Pukul 07.05 WIT mulai ada yang melempari batu. Pukul 07.10 WIT ada yang merusak kios dan masjid. Mereka dibubarkan tidak mau, mereka malah ngejar-ngejar polisi," sambungnya.

Untuk membubarkan massa yang kian anarkis, polisi mulai menembak ke udara lalu ke tanah. Menyoal belasan orang yang terkena tembakan, Suharsono belum bisa memastikannya jenis peluru yang digunakan.

"Sudah ada 5 orang yang diperiksa dari kelompok yang melakukan salat. Kalau dari yang nyerang sekarang sedang berjalan," tutup Suharsono.

Suharsono menyebut ada surat beredar yang meminta tidak ada kegiatan salat Id. Surat ini berasal dari Gereja Injili di Indonesia (GIDI).

"Ada edaran pemberitahuan soal menolak kegiatan Salat Id dari GIDI. Bentuknya edaran," sambungnya.


Polisi masih menyelidiki beredarnya surat termasuk kaitannya dengan penyerangan pada Jumat (17/7).

"Kita serahkan kepada penyidik di sana, tepatnya kena pasal yang mana saja," ujar Suharsono.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Papua Kombes Patridge Renwarin menjelaskan, GIDI mengeluarkan surat berisi imbauan yang meminta agar tidak ada kegiatan agama karena berlangsungnya kegiatan GIDI.

"Dalam surat mereka meminta ke umat muslim Tolikara tidak boleh Salat Id, karena pada saat yang bersama berlangsung hari kegiatan ulang tahun gereja mereka. Surat ini ditembuskan ke Polres, instansi gereja, pengurus masjid dan tokoh agama," terang dia saat dikonfirmasi, hari ini.

Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa 5 orang saksi yang jadi korban penyerangan.
(aws/fdn)


www.detik.com


kalau ada yang mewek belain teroris GIDI, tuh baca lagi kronologisnya. memang massa gereja injili itu yang provokasi duluan, bahkan nyebarin surat edaran yang ditolak TNI/Polri

polisi cuma mengabulkan keinginan teroris gidi yang kepingin mati sangit sambil bakar-bakarin rumah orang lain
0
9.9K
94
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.