Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kozenkAvatar border
TS
kozenk
Aksi Koboi Sang Wali Kota Bikin Geger Dunia
Rodrigo Duterte, Walikota Davao City, Filipina, sedang dipuji sebagai 'The Punisher' atas strateginya yang kontroversial dalam memerangi kejahatan.

Meskipun seorang pejabat pemerintah, Duterte tak segan-segan menggunakan metode main hakim sendiri yang telah menimbulkan kritik keras di seluruh dunia.

Tapi di Davao, dia dianggap pahlawan. Selama pemerintahannya yang sudah berjalan bertahun-tahun, dia mengubah kota yang dulu dikenal sebagai ibukota pembunuhan Filipina ke dalam apa yang banyak menyebut 'kota paling damai di Asia Tenggara'.

The Punisher adalah buku komik yang mengisahkan seorang karakter yang tidak akan berhenti untuk menghabisi penjahat dan menegakkan keadilan. Dia menggunakan kekerasan, penyiksaan dan bahkan pembunuhan dalam perang melawan kezaliman.

Ada yang bilang Duterte tidak jauh berbeda. Meskipun ia tidak pernah secara terbuka mengakui terlibat dalam penculikan dan eksekusi berbagai raja kejahatan di Davao, komentar kontroversial tentang kejahatan dan dorongan aktivitas main hakim sendiri telah meyakinkan banyak orang bahwa ia memang The Punisher di kehidupan nyata.

"Jika Anda melakukan kegiatan ilegal di kota saya, jika Anda seorang kriminal atau bagian dari sindikat yang memangsa orang-orang yang tidak bersalah, selama saya walikota, Anda adalah target yang sah dari pembunuhan," kata Duterte pada 2009.

Tiga tahun kemudian, saat konferensi pers, dia dilaporkan menawarkan hadiah US$ 120 ribu untuk siapa saja yang bisa membawanya ke kepala pemimpin geng. Dan bonus US$ 24 ribu jika kepala pemimpin geng itu berada dalam kantong es, 'sehingga tidak akan mencium bau busuk'.

Meski terdengar barbar, terutama bagi aktivis hak asasi manusia, tetapi untuk orang-orang dari Davao, efek pembersihan efisien yang dilakukan Duterte rupanya lebih penting daripada cara ia gunakan.

Mereka sekarang dapat berjalan melalui jalan-jalan kota pada setiap siang dan malam dengan rasa aman. Keberhasilan Duterte telah memiliki dampak besar pada kehidupan jutaan warga Davao, dan pendukungnya kini mendesak dia untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Walikota Duterte diduga bertindak seperti The Punisher melalui kelompok Davao Death Squad, pasukan elit yang menculik dan mengeksekusi pengedar narkoba, penjahat kecil, anggota geng, dan penjahat lainnya.

Antara 2005 dan 2008 saja, lebih dari 700 orang hilang di Davao, mungkin dibunuh oleh skuad bentukan Duterte itu. Meskipun ia tidak pernah mendukung secara terbuka kegiatan skuad, dia tidak pernah mengecam aksinya.

Dia telah mengeluarkan perintah tembak di tempat terhadap semua pembuat onar di kota, dan menyerukan pasukan keamanan untuk menembak penjarah saat Topan Haiyan menghantam wilayah itu tahun lalu.

Pada Februari tahun ini, ia mengaku di hadapan komite Senat bahwa ia akan 'senang hati membunuh' seorang terdakwa penyelundup beras. "Saya ingin penyelundupan beras di kota saya berhenti," katanya pada konferensi pers. "Tapi jika Anda masih tidak menghentikan kegiatan penyelundupan Anda, saya akan membunuh Anda."

Aksi koboi Duterte mengundang kecaman keras dari Amnesty International namun dia tak peduli.

"Saya mengakui saya 100 persen teroris, tapi saya meneror para pedagang obat bius, penculik, geng, dan penjahat lainnya," katanya, sambil menantang para kriminal jika berani datang ke Davao City.

"Penculik dan pedagang obat bius dari tempat lain, saya tantang Anda datang ke sini sehingga saya bisa menghabisi Anda sekalian.

mantep ni klo ni orang diindonesia
para kriminal bakal mikir 2x buat berbuat kejahatan
udah kaya Petrus dizaman orbaemoticon-Takut (S)

Spoiler for tersangka:

Spoiler for sumber:
Diubah oleh kozenk 17-07-2015 15:27
0
4.5K
52
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.