Selamat datang, cafein

　　　　　Dimulailah aktifitas seperti biasanya. Di jantung Kota Banyuwagi kita, yang tercinta. Di sekitar jalan (Belum diketahui).. Berdirilah sebuah cafe. Yang tidak terlalu besar, tidak lumayan sempit pula luasnya. Namun, tempat tersebut selalu ramai pengunjung. Ada saja yang berkunjung disana. Entah untuk melepas penat yang berputar-putar dikepala, setelah seharian berkerja. Meghilangkan kebosanan di rumah, di kos-an mungkin (Terutama buat para jomblo. Mereka memilih nongkrong di cafe atau kedai kopi dan semcamnya, daripada mesti nonton film yang ujung-ujungnya bertemakan cinta.Yang dapat menyebabkan mimisan, serta mata yang bercucuran air mata darah. Padahal semua film enggak selalu tentang cinta. Mungkin, film “Disini ada setan” bisa jadi alternatif buat para jomblo. Supaya sedikit terlupakan rasa sakit, yang menyayat-nyayat di hati.) Ada yang datang untuk melepas kerinduan bersama sahabat, pacar, sama mantan mungkin. Semuanya menikmati malam dengan bersantai di cafe sahabat saya ini. Cafein, yup, nama itulah yang terpampang jelas di halaman depan cafe. Perkenalkan juga, pemilik cafe yang merupakan sahabat saya. Sudah menjadi saudara saya sejak kami masih kecil (Saat kami berdua, masih hobi pipis dicelana. Juga bermain lomba memancing upil). Mohammad Emir Yusuf, nah, itulah namanya. Emh.. itu tuh, yang brewok-an. Yang badan-nya berisi, tapi enggak gede-gede banget, juga enggak kurus banget. Suka pakai topi, topi pelukis. Ada 5 pemuda yang ikut membantu Emir memberikan pelayanan terbaik untuk semua pembeli yang datang. Mereka adalah Eril, Debi, Tiar, Oni, dan Toni. Sudah sejak lama sahabat saya ini punya keinginan bisa mengelola cafe kepunyaan sendiri. Ketika dulu merantau di Jakarta, dimana kita dahulu berjuang di kampung milik orang lain, susah senangnya kami lewati berdua. Susah payah-nya hidup jauh dari orang tua dan semua orang tecinta sudah kita lewati bersama. Ketika saya galau, Emir-lah yang menyuntik-kan banyak sekali semangat dan motivasi yang membangun. Begitu pula sebaliknya, karena itulah persahabatan kami mahal harganya. Diantara kami, lahir rasa kasih dan sayang (Tapi...... KAMI BUKAN HOMO !! tolong digaris bawahi yak !!).
　　　　　 Banyak mimpi yang kita bicarakan bersama ketika dulu di Jakarta. Diteras rumah, itulah yang menjadi saksi bisu kami disana. Salah satunya, mimpi Emir untuk memiliki sebuah cafe. Alhamdulilah, sekarang sahabat saya ini bisa benar-benar bisa mewujudkan impiannya tersebut. Buat kalian, selamat datang. Selamat berbelanja... Silahkan roti-rotinyaaaaa.... Buah-buahan-nyaaaaaaa..... (Bodo bangeeet, itu kan slogan-nya Indomart Njoool !!. Cerdas sedikitlah Njoool, memalukan. Bagaimana bisa jadi penulis alay yang cerdas dan terkenal-walau enggak ganteng amat. ) Maaf-maaf... maksut saya, selamat datang, selamat memesan dan menikmati hidangan yang tersedia. Semoga disini, kalian bisa melepaskan penat, dan menemukan kegembiraan bersama orang-orang tercinta yang kalian ajak mampir kemari. Dan buat para jomblo-jomblo yang mampir kemari. Semoga ditempat inilah, kesedihan dan kegalauan kalian memudar. Sehingga niat kalian buat meminum Baygon rasa-rasa bisa dibatalkan. Disini juga kami menyediakan minuman gratis. Walau gratis, tetap ini merupakan minuman yang tidak kalah menyegarkan lho. Yup, water-smile namanya. Buruan cobain deh, dan rasakan kenikmmatannya. Baiklah, selamat menikmati hidangan yang dipesan. Jangan lupa tersenyum ya... (Terimakasih)

Panji J. Kusuma