From left, Irfan Naseer, 31, Irfan Khalid and Ashik Ali, both 27.

Penetapan hukuman bagi 11 pria Birmingham di balik plot teror yang mungkin lebih dahsyat dari serangan 7/7 telah dimulai.

Irfan Naseer, 31, Irfan Khalid, 28, dan Ashik Ali, 28, tiga pemimpin kelompok sel, telah diperingatkan bahwa mereka menghadapi hukuman penjara seumur hidup setelah mereka dinyatakan bersalah mendalangi eror pada bulan Februari.

Polisi percaya itu adalah plot teror yang paling signifikan sejak 2006 konspirasi untuk meledakkan pesawat transatlantik menggunakan bom yang disamarkan sebagai minuman ringan. Khalid bahkan sesumbar bahwa serangan itu "9/11 lain".

Geng tersebut, yang semuanya berasal dari Birmingham, berencana meledakkan hingga delapan bom ransel dan perangkat lain yang dijalankan dengan timer di tempat-tempat ramai.

Sidang akan dimulai pada hari Rabu di Woolwich Crown Court, dengan trio tersebut ditambah delapan terdakwa lainnya yang mengaku bersalah atas tindak pidana teror.

Mohammed Rizwan, 34, dan Bahader Ali, 29,dari Sparbrook, mengaku terlibat dalam persiapan aksi terorisme awal bulan ini.

Enam lainnya - Rahin Ahmed, 26, dari Moseley; Mujahid Hussain, 21, dari Yardley; Naweed Ali, 25, Ishaq Hussain, 21, Khobaib Hussain, 21, dan Shahid Khan, 21, semuanya dari Sparkhill - sudah mengakui kejahatan teror.

Naseer dan Khalid pergi ke Pakistan untuk pelatihan teroris, sedangkan Naseer Ahmed dan Rahin membantu orang lain melakukan perjalanan ke negara untuk tujuan yang sama.

Ishaq Hussain, Shahid Khan, Khobaib Hussain dan Naweed Ali juga mengambil perjalanan ke sana dan diberitahu untuk menjawab bahwa mereka belajar di madrasah jika ditanya.

Namun keluarga mereka melakukan intervensi untuk membawa mereka pulang setelah hanya satu hari di kamp-kamp setelah mereka menemukan apa yang sebenarnya terjadi.

Mujahid Hussain mengaku terlibat pengaturan pendanaan untuk terorisme dan memiliki informasi tentang pelanggaran teror.

Rizwan mengaku bersalah mengumpulkan informasi terorisme terencana, seperti yang dilakukan Bahader Ali, yang juga mengaku terlibat pengaturan pendanaan.

Rahin Ahmed juga mengaku mengumpulkan uang untuk terorisme , investasi dan mengelola uang untuk kegiatan teroris.

http://www.birminghammail.co.uk/news...d-over-3000005

Mending ngumpulin duit buat dipake buat apaan kek.