TRIBUNPEKANBARU.COM, SURABAYA - Boleh saja menggadaikan motor untuk menutupi utang di perusahaan, tapi jangan meniru perbuatan Joko Sulis Setyobudi (22), warga Simolawang yang menggadaikan motor milik orang tua pacarnya.
Kapolsek Karangpilang AKP Arisandi mengungkapkan, Joko bekerja sebagai sales di sebuah perusahaan di Wisma Bungurasih, Sidoarjo sejak dua tahun lalu.

Sejak tiga bulan lalu, Joko tidak bisa memenuhi target penjualan. Akibatnya gaji Joko pun merosot. Padahal saat itu Joko butuh uang untuk membayar biaya pengobatan ibunya.

Joko mengajukan pinjaman ke perusahaan. Melihat kinerja Joko sejak tiga bulan lalu, perusahaan hanya memberi pinjaman sebesar Rp 1,5 juta. Uang ini langsung habis untuk membayar pengobatan ibunya. Joko pun kembali mengajukan pinjaman, dan mendapat Rp 2 juta.

“Tersangka berjanji akan melunasi utangnya dalam waktu dua bulan,” kata Arisandi, Minggu (12/7/2015).
Dua bulan berlalu, Joko masih belum melunasi utangnya. Bahkan Joko tidak pernah mengangsur utangnya. Pihak perusahaan sudah sering menagih kepada Joko. Tapi Joko selalu berjanji akan berjanji dalam waktu dekat.

Joko pun berpikir mencari uang untuk membayar utang di perusahaan. Akhirnya dia menemukan ide untuk menggadaikan motor Supra Nopol L-3919-JR dan laptop milik orang tua pacarnya.

Agar pacarnya, Maharani maupun orang tuanya tidak curiga, Joko pura-pura meminjam dua barang itu untuk keperluan pekerjaan. Awalnya Maharani maupun orang tuanya tidak curiga.

Kecurigaan baru muncul setelah mengetahui Joko tidak mengendarai motor itu setiap kali datang ke rumah Maharani di Kebraon Praja. Setiap kali ditanya soal motor dan laptopnya, Joko selalu mengatakan dua barang itu sedang dipinjam temannya.

“Mungkin sudah kesal bertanya, korban lapor ke Mapolsek. Kami sudah menangkap tersangka, dan menyita barang bukti (BB)-nya,” tambahnya. (Surya/Tribunnews).

sumber

motor camer diembat juga