http://news.metrotvnews.com/read/201...tanggung-jawab
Metrotvnews.com, Jakarta: Forum Betawi Rempug (FBR) tak pernah mengeluarkan proposal untuk meminta tunjangan hari raya (THR) kepada pengusaha. Organisasi masyarakat (ormas) kedaerahan ini mengklaim tak pernah melakukan hal-hal semacam itu.
"FBR tidak pernah mengeluarkan surat edaran semacam itu. Sekarang atau sebelumnya," kata Ketua FBR Lutfi Hasan saat dihubungi Metrotvnews.com, Jumat 10/7/2015).
Lutfi memastikan, proposal itu ulah oknum tidak bertanggung jawab. "Setelah dikonfirmasi, mereka (korwil) tidak pernah mengeluarkan surat edaran itu. Itu adalah oknum yang tidak bertanggung jawab, kalaupun ada itu kerjaan oknum yang sudah kami pecat," ungkapnya.
Lutfi menyerahkan kasus ini kepada pihak berwajib. Dia meminta masyarakat juga melapor kalau mendapat proposal permintaan THR dari FBR. "Apabila masyarakat menerima atau diminta secara paksa laporkan saja, biar pihak berwajib yang mengurusnya," tuturnya.
Sebelumnya, Ahmad, pihak yang mengaku sebagai Koordinator Wilayah FBR Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang, mengakui mengirimkan proposal THR ke sejumlah perusahaan. Namun, perusahaan yang disasar adalah perusahaan yang bermitra dengan oraganisasi massa itu.
Ahmad mengatakan, tak ada unsur paksaan bagi perusahaan penerima proposal. "Kami tidak memaksa, kita tahu perusahaan-perusahaan itu punya dana Corporate Social Responsibility (CSR)," terang Ahmad.
Sebuah surat permohonan THR beredar di media sosial. Surat mengatasnamakan ormas FBR Koordinator Wilayah Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
"Dengan datangnya selembar surat ini (proposal) kami memohon kepada bapak/ibu pimpinan untuk berkenan memberikan kelebihan rejekinya kepada kami berupa THR," begitu ditulis dalam surat tersebut.
Surat yang diteken Koordinator Wilayah FBR Tangerang Selatan, Ahmad, tidak menyantumkan kepada siapa surat tersebut ditunjukkan.
YDH