Saudaraku, waktu adalah aset Ilahiyah yang sangat berharga, ladang subur untuk menuntut ilmu dan mengumpulkan amal sholeh. Satu detik berlalu tidak mungkin dia kembali, seorang muslim harus menghayati, memahami dan merasakan betapa berharganya waktu. Dijelaskan secara komprehensif dalam Surah Al Ashr ayat 1 sampai 3



Waktu merupakan modal awal yang diberikan oleh Allah SWT secara gratis dan merata kepada setiap orang, tanpa memandang usia, suku, status sosial, jabatan mau pun golongan. Semua manusia diberikan oleh Allah SWT berupa deposito waktu yang sama, yaitu 24 jam sehari.
Marilah kita tengok kembali manajemen waktu di keseharian kita:
1. Allah SWT memberikan deposito waktuyang sama sehari=24 jam atau 1440 menit atau 86400 detik. Bagaimana cara memanfaatkan deposito tersebut? Itulah yang membedakan antara sukses dan yang belum berhasil. Manusia yang sukses adalah mampu mengisi seluruh waktu yang tersedia dengan selalu berusaha melakukan aktivitas yang sarat akan muatan amal sholes atau bernilai ibadah
2. Waktu satu hari kita terdistribusi menjadi 3 bagian aktivitas besar: 1/3 untuk tidur, 1/3 untuk bekerja, 1/3 untuk di keluarga dan bermasyarakat. Bagaimana memasukkan nilai-nilai ibadah dan amal sholeh dalam aktivitas kita yang meliputi 3 distribusi tersebut. Tidur yang bernilai ibadah, bekerja yang bernilai ibadah, dalam kehidupan keluarga dan bermasyarakat juga harus diisi dengan muatan ibadah.
3. Bila sekarang kita berumur=40 tahun: seharusnya sudah ada 40 jilid buku kehidupan yang berjudul “Nama Kita”. Setiap buku itu terdiri dari =12 BAB, masing-masing bab terdiri dari 30 halaman, masing-masing halaman terdiri dari 24 kalimat kerja yang positif dan prestatif. Marilah kita tengok masing-masing isi buku kehidupan kita, apakah banyak yang sudah kita dipergunakan untuk beramal soleh? Alangkah indahnya setiap buku kehidupan itu jika dimulai dengan bulan Ramadhan sebagai Bab 1, karena dari sanalah latihan amal sholeh tergelar sehingga merupakan hal yang penting dalam membuka dan mendasari kehidupan kita dalam setiap tahunnya

Marilah kita manfaatkan waktu sebagai wadah produktivitas dalam beramal. Sekalipun mungkin umur kita singkat tapi bisa lebih bermakna, jika kita intensifkan untuk beramal sholeh. Percuma berumur panjang tetapi tak bermakna, bahkan cenderung untuk berbuat dosa. Muhammad Rasululah SAW hanya berumur 63 tahun tetapi nama Beliau selalu diucapkan oleh umatnya sepanjang masa, dan karya beliau akan selalu dikenang dan diteruskan hingga akhir jaman. Waktu adalah sehelai kertas kehidupan yang harus ditulis dengan deretan kalimat kerja dan prestasi.
Akhirnya marilah saudaraku, gunakan waktu yang masih kita punya ini, untuk beramal sholeh dalam segala aktivitas sehari-hari

(Sumber: Merajut Baju Taqwa: Nugroho Budi Utomo)