Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

taht4ternod4Avatar border
TS
taht4ternod4
Aktivis Lintas Generasi: Nawacita Jokowi Kini Jadi Dukacita
11 juli 15
WARTA KOTA, JAKARTA - Kinerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla selama delapan bulan ini dinilai mengecewakan, menyimpang dari janji-janji kampanye (Nawacita), gagal mewujudkan Trisakti, dan membuat situasi ekonomi-nasional semakin bertambah buruk.
Untuk mencari solusi itu aktivis lintas generasi berkumpul melakukan Rembuk Nasional yang diselenggarakan di Jalan Tebet Timur Dalam No 43, Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum DPP IMM Beni Pramula menyampaikan, muara persoalan bangsa hari ini adalah karena lemahnya kepemimpinan nasional.
Hal itu menjadikan orientasi pembangunan dan pengelolaan pemerintahan tidak sesuai dengan ideologi Trisakti dan Nawacita.
"Nawacita itu kini jadi duka cita. Kita ingin melanggengkan keterpurukan atau cabut mandat?" tanyanya kepada forum. Pertanyaan itu disambut persetujuan dari forum.
Kata Beni, di tengah perubahan besar, persaingan global, dan era keterbukaan yang sangat berpotensi akan mengancam eksistensi Indonesia, bangsa harus ditopang pemimpin yang benar-benar mumpuni secara kualitas dan ketokohan, bukan pesuruh dari produk pencitraan.

"Presiden atau pemimpin tidak bisa lahir secara instan. Presiden atau pemimpin tidak bisa lahir dari sebuah proses rekayasa media. Presiden atau pemimpin tidak bisa hanya dari hasil proses pencitraan. Pemimpin polesan cenderung menipu karena dari kemasannya saja sudah direkayasa. Produk yang dihasilkan dari kepemimpinan yang seperti ini akan cenderung korum dan menuia persoalan kebangsaan yang lebih besar," kata Beni, Jumat (10/7/2015).

Menurutnya, dalam situasi global di mana kapitalisme sedang menghadapi pasang surut.
"Untuk menanggulangi hal itu, maka sudah seharusnya kiblat bangsa segera diluruskan. Salah satu caranya adalah memperbaiki akar masalah dari semua problematika ini regulasi dan masalah leadershipnya," kata Beni.
Selain merumuskan petisi keprihatinan, kelompok kerja juga akan merumuskan berbagai isu strategis yang dihadapi bangsa saat ini.

Acara yang dimoderatori oleh Ketua Umum Perhimpunan Gerakan Keadilan (PGK) Bursah Zarnubi ini, dihadiri oleh sekitar 80 aktivis lintas generasi, mulai dari yang senior seperti Bambang Wiwoho, Ariyadi Achmad, Syahganda Nainggolan, Laode Ida, Hatta Taliwang, Yayat Biaro, Wahyono, Haris Rusli Moti, Djoko Edhy Abdurachman, Yamin Tawary, dan Sudjana Sulaiman, hingga aktivis muda seperti Ketua Presidium PP PMKRI Lidya Natalia, Ketua Umum DPP IMM Beni Pranula, Ketua Umum GPII Karman BM, aktivis Pandu UI Patriot, dan Sekjen LMND Hendrik Kurniawan.

Beberapa peserta diskusi menyampaikan desakan untuk melakukan gerakan cabut mandat Jokowi karena berbagai kebijakan pemerintah telah membuat kehidupan rakyat kecil tambah susah.

Pandangan ini antara lain disampaikan oleh Beni Pramula Ketua Umum IMM Hatta Taliwang dan Ketua Umum GPII Karman BM.
Sebagian besar aktivis yang hadir setuju dengan gagasan itu, untuk kemudian menyusun rencana strategis yang berkesinambungan guna merespon situasi kebangsaan yang akhir-akhir ini cukup memprihatinkan.

Sumber http://wartakota.tribunnews.com/2015...kacita?page=2#

Komentar Ts : nawacita berubah menjadi duka cita :norose
0
2.2K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.