Pemprov DKI Jakarta berencana menerapkan pembayaran rupiah per kilometer untuk bus Kopaja yang masuk jalur Transjakarta pada 2016. Sistem pembayaran Kopaja yang terintegrasi dengan Transjakarta ini akan menggunakan transaksi elektronik menggunakan kartu khusus sepert e-money.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan saat ini pihaknya belum menghitung dan menentukan besaran tarif rupiah per kilometer. "Kami targetkan semua selesai tahun depan. Termasuk tiket, nanti kami akan hitung rupiah per kilometer," ujar Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (24/6/2015).

Suami Veronica Tan ini menjelaskan akan membuka peluang bagi operator bus lainnya untuk bergabung ke TransJakarta. Upaya itu dilakukan agar tidak ada lagi bus tua beroperasi di jalanan, tidak ada lagi bus yang ngetem di bahu jalan, dan sopir Kopaja yang ugal-ugalan.

"Gabung satu manajer. Kami tawarkan di luar Kopaja kalau ada bus pribadi yang di manajemen enggak jelas, silakan gabung," pungkasnya.
Sebelumnya, pihak Kopaja menyatakan siap menerima sistem rupiah per kilo meter seperti yang diminta Pemprov DKI Jakarta. Namun, belum ada kesepakatan besaran tarif rupiah per kilometer. Realisasi kerja sama ini rencananya akan dimulai bulan depan.