PURWOREJO (KRjogja.com) - Aksi pencurian menimpa Toko Aris Budiono di Jalan Kutoarjo - Ketawangrejo Kecamatan Kutoarjo Purworejo, Rabu (08/07/2015) dinihari. Pemilik toko kehilangan sedikitnya 30 slop berisi ratusan bungkus rokok bernilai jutaan rupiah. Pelaku yang diduga beraksi sendirian itu juga bertingkah jorok karena sempat buang kotoran di plafon toko korban.

Aksi tersebut diketahui pemilik ketika hendak membuka toko grosir rokok itu. "Masuk ke dalam toko dan terlihat plafon sudah jebol, rokok juga hilang," kata Ekon, karyawan toko warga Kutoarjo, menjawab pertanyaan KRjogja.com.

Pelaku diduga memanjat atap lewat bangunan kosong di sebelah toko. Setelah melubangi atap, pelaku diduga merayap di atas plafon, kemudian menjebolnya. Pelaku turun dari plafon menggunakan tali.

Menurutnya, pelaku pilih-pilih dalam melakukan aksinya. "Pencuri hanya mengambil rokok yang paling laris di pasaran, mungkin agar mudah dijual," ujarnya.

Polsek Kutoarjo yang mendapat laporan datang ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian. Petugas semakin geram ketika menemukan kotoran yang ditinggalkan pelaku. Diduga pelaku buang air besar usai melakukan aksinya.

Polisi menduga pelaku beraksi sekitar pukul 01.30 hingga 02.00. Pasalnya di dekat lokasi kejadian ada warung angkringan yang buka hingga pukul 01.00. "Sedang kami selidiki, namun polisi juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan pengamanan pribadi dan asetnya, mengingat potensi tindak kejahatan biasanya naik menjelang Lebaran," tutur AKP Sugeng Sargijono Kapolsek Kutoarjo. (Jas)

₪







ternyata bener

berita yg modusnya sama :

Komplotan Maling Berilmu Mistis, Keok

PANGKALPINANG - Sepak terjang komplotan pencuri dengan menggunakan ilmu 'sirep' berakhir di tangan tim gabungan jajaran Polsek Taman Sari dan Bukit Intan Kota Pangkalpinang, Selasa (4/3/2014) kemarin.

Pentolan curat Iman (25) beserta komplotannya, Rio (20) dan Raka (18), berhasil digulung petugas. Saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan yang ditangani oleh Polsek Bukit Intan.

Namun, dibalik aksi aktor utama pencurian, Iman, ternyata terdapat kisah mistis setiap kali akan beraksi. Iman mengakui bahwa dirinya menggunakan ilmu sirep sewaktu beraksi. Sehingga, korbannya bisa tidak sadarkan atau tertidur pulas tanpa mengetahui Iman masuk dan membobol rumahnya.

Untuk melancarkan ilmu tersebut, Iman harus melaksanakan syarat yaitu buang air besar (BAB) di belakang rumah korbannya terlebih dahulu. Ini pun selaras dengan keterangan semua korban Iman yang selalu menemukan kotoran manusia (tinja) usai kejadian pencurian.

"Iya, saya ngeberakin (buang air besar-red) di rumah orang yang mau saya curi. Saya ngelakukan sebelum beraksi di belakang rumah. Itu syarat sebelum maling. Namanya ilmu maling lah. Jadi, biar orangnya tidur. Waktu saya masuk pun tidak sadar," aku Iman. Dan ternyata benar. Setiap kali Iman beraksi dengan menggunakan cara yang sama, dia selalu berhasil. Tak satu pun korban yang bangun dan sadar bahwa rumahnya sudah diacak-cak Iman. "Dak pernah keceker (ketahuan, red). Selalu berhasil pakai ilmu itu," imbuh Iman.

Iman mengaku mempelajari ilmu itu kurang lebih 2 tahun yang lalu. Dia mempelajari dari seseorang yang disebut bernamai Junai, warga Air Itam. Untuk mendapatkan ilmu tersebut, dia harus berendam di Kaola, Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Bangka semalaman. Dan tak ada bacaan mantra khusus untuk mempraktekkan ilmu tersebut.

"Tidak ada bacaan apa-apa. Pokoknya setiap beraksi, berak dulu di belakang rumah. Ngambilnya cuma berendam semalaman di Koala. Nanti dikasih sama Junai ilmunya," kata Iman.Iman pun mengaku bahwa melakukan pencurian karena memang permintaan dari kawannya yang disebutkan bernama Dede. Setiap kali kawannya tersebut mengatakan bahwa ada orang yang mau mencari barang seperti laptop, HP ataupun sepeda, saat itu lah Iman langsung beraksi. Saat ditangkap ini pun, aparat kepolisian mendapatkan barang bukti berupa 5 buah sepeda, 2 buah notebook, HP Nokia dan Blacberry.

"Saya disuruh Dede. Dia bilang, tuh ada orang yang mau beli sepeda, coba cari. Saya langsung cari, maling ke rumah siapa yang ada sepeda," aku Iman yang ternyata sudah menikah dan bercerai. Dia pun sudah dikaruniai seorang anak yang masih berumur 1 tahun lebih. Namun, diberikan kepada orang lain untuk diasuh.

Sementara itu, Rio dan Raka ternyata komplotan dibawahnya yang meneruskan hasil curian tersebut. Keduanya, siap menjual hasil curian kepada siapapun yang mau membeli barang curian. Keduanya pun terhitung hanya sekali menjual barang hasil curian Iman. Sisanya, Iman sendiri yang melakukan. Sedangkan 2 penadah yang juga ikut diamankan Ema (16) dan Sri (16)l warga Air Mawar, Kecamatan Bukit Intan masih dalam pengembangan pihak kepolisian.

"Sampai saat ini, 3 orang pelaku yang kita tahan di sel tahanan Mapolsek Bukit Intan. Untuk penadahnya, belum cukup bukti dan masih dikembangkan. Kalau pelaku utamanya, Iman memang sudah ditetapkan tersangka dan terus diperiksa. Sama halnya dengan kedua komplotannya yang masih dalam pemeriksaan dan pengembangan," kata Kapolsek Bukti Intan, AKP Sutanto. (das/6)

₪



solusi :