JAKARTA --Presiden Joko Widodo mengakui
bahwa perekonomian Indonesia saat ini tidak
sepenuhnya berkembang baik. Menurutnya,
tantangan ekonomi makin berat.
"Sangat mungkin tantangan ekonomi ke depan
semakin berat, sebelum kondisi akhirnya membaik
beberapa kuartal ke depan. Kalau saya, baik ya
saya bilang baik. Kalau manis ya saya bilang
manis," ujar pria yang akrab disapa Jokowi saat
menghadiri diskusi dengan dunia usaha di JCC
Senayan, Jakarta, Kamis (9/7).
Jokowi menyatakan keadaan ekonomi yang naik
turun tidak membuat pemerintah pesimistis.
Perekonomian Indonesia dianggapnya hanya
sedang mengalami transisi ekonomi yang
fundamental.
Yaitu transisi dari kebiasaan konsumtif menjadi
lebih produktif. Kebiasaan konsumtif itu, ujarnya,
sudah terjadi sejak beberapa tahun di
pemerintahan yang lalu.
"Misalnya kredit perbankan yang tumbuh 20
persen per tahun, sementara pertumbuhan
ekonomi kita hanya tumbuh 5 hingga 6 persen.
Kredit konsumsi, seperti kredit untuk membeli
sepeda motor, beli mobil. Menurut saya itu sudah
berlebihan," imbuh mantan Wali Kota Solo
tersebut.
Tak hanya itu, Jokowi juga menyesalkan sisi
konsumtif masyarakat dalam bidang properti.
"Membangun pusat perbelanjaan, mal, dan rumah
mewah itu harus mulai hati-hati. Sekali lagi kita
harus mulai hati-hati," imbuhnya.
Jokowi menegaskan pemerintah harus segera
merombak sistem ekonomi untuk perbaikan yang
lebih baik. Itu, tegasnya, membutuhkan tenaga
kerja semua pihak.
"Perekonomian membutuhkan reformasi yang
struktural. Tidak bisa jalan pintas, dan tidak ada
peluru ajaib. Tidak bisa saya bilang simsalabim,
kemudian masalah teratasi. Tidak ada yang
seperti itu," tegas Jokowi.
sumur
1. I don ting bot dead
2. Bukan urusan saya
3. Di laut ada ombak
4. Saya bergetar
5. Di suruh mangap ya mangap
6. Kalau tidak percaya ya sudah
7. Yang penting besok ngecooooer
8. Tidak susah mengatasi banjir dan macet di jakarta
9. Panggil progamer, 2 minggu selesai
13. Akua rapopo
14. I don rait wot ai sign
15.....