Sebanyak 20 bus Transjakarta terbaru merek Scania diluncurkan di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Senin (22/6/2015). Kehadiran bus teranyar ini tidak serta merta mendapat tanggapan positif, dan tidak ada korelasinya atau jaminan dapat menurunkan angka kecelakaan bus Transjakarta meski PT Transjakarta punya bus baru. Sebab, adanya bus terbaru ini tidak dibarengi dengan perbaikan manajerial dari pihak PT Transjakarta.
Pengamat transportasi Azaz Tigor Nainggolan mengatakan pengadaan bus Transjakarta Scania buatan Swedia itu tidak akan membantu kinerja Transjakarta bila tidak dibarengi dengan melakukan pembenahan dalam pengelolaan bus Transjakarta.
"Walaupun bus Scania, tapi PT Transjakarta tetap seperti sekarang ini kinerjanya, tidak melakukan pengawasan dalam perawatan dan pembinaan, maka kecelakaan lalin (lalu lintas) oleh armada Transjakarta tetap akan terjadi, bahkan meningkat," kata Tigor saat dihubungi Infonitas.com, Rabu (24/6/2015).
Tigor melanjutnya seharusnya pihak Transjakarta benar-benar selektif terhadap operator khususnya mengenai pengemudi. Dia menambahkan masih banyak dijumpai sopir yang bertindak sewenang-wenang di jalan dan ugal-ugalan.
"Masalah kecelakaan itu kan bukan hanya faktor kondisi kendaraannya, tapi juga pengawasan dan pembinaan pada sopirnya agar tidak ugal-ugalan," tandasnya.
Diwartakan sebelumnya, PT Transjakarta meluncurkan 20 unit bus Transjakarta terbaru merek Scania di kawasan silang Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (22/6/2015). Peluncuran ini dalam rangka HUT ke-488 Kota Jakarta.
Sebanyak 20 unit bus Scania yang diluncurkan pada hari itu merupakan bagian dari total 51 unit bus Scania yang dibeli PT Transjakarta.
Sejumlah bus baru belum bisa langsung beroperasi karena masih menunggu surat-suratnya seperti BPKB dan STNK. Rencananya, pengoperasian bus Scania itu pada medio Juli 2015 setelah mendapat surat-suratnya. Sedangkan, sisanya 31 unit akan mengaspal di jalanan ibu kota pada akhir tahun ini.