Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

deri1120Avatar border
TS
deri1120
Jokowi Mau Tiru Arab Bangun Gudang Pangan 10 Kali Luas Monas
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana membangun sistem pergudangan skala besar seperti yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab (UEA). Negeri di Timur Tengah ini punya gudang pangan seluas 10 kali lapangan Monuman Nasional (Monas), saat ini Monas punya lahan 80 hektar.

Hal ini disampaikannya dalam acara Presiden Jokowi menjawab tantangan ekonomi di ruang cendrawasih JCC, Jakarta, Jalan Gatot Soebroto, Kamis (9/7/2015)

"Kami juga ingin membangun seperti melihat di Uni Emirat Arab, gudangnya 10 kali Monas. Di dalamnya komplet apa aja ada disimpan bertahun-tahun ada beras, daging, buah, sayur ada. Tapi mau masuk ke stok itu harus pakai jaket tebal karena dingin sekali. Kenapa kita tidak bisa punya itu, sehingga petani panen simpan di sana," kata Jokowi di depan para pengusaha.

Ia mengatakan, dengan sistem gudang yang baik, maka stabilitas harga pangan bisa terjaga, karena hasil panen petani bisa disimpan. Ketika pasokan berkurang, stok yang ada dalam gudang bisa dikeluarkan. Jokowi juga akan membentuk badan pangan yang targetnya bisa tuntas pada Oktober 2015 ini.

"Kuncinya manajemen distribusi yang baik. Kita harus mendistribusikan ke 17.000 pulau, tidak semudah negara lain dengan 34 provinsi, dan 500 lebih kabupaten/kota yang harus didistribusi dengan baik," katanya.

Selain sistem gudang yang baik dan skala besar, Jokowi berencana membangun sistem lelang produk pertanian yang baik seperti diterapkan oleh Korea Selatan (Korsel).

"Kita juga mau bangun pasar lelang seperti Korea, sheigga inflasi dikendalikan, distribusi dikelola dengan baik. Dari sisi APBN kita punya kemampuan untuk itu. Tapi kelemahan kita adalah manajmeen birokraasi yang berbelit," katanya.

Jokowi menegaskan, dengan perbaikan sistem gudang, lelang, distribusi pangan, maka ia optimistis Indonesia bisa terbebas dari impor pangan.

"Impor kita Rp 320 triliun pangan. Kalau ini bisa diselesaikan, neraca perdagangan baik. Kita tidak usah keluarkan uang untuk impor seperti beras, cabai, bawang merah yang saya didesak impor, tidak impor akhirnya," katanya.

http://finance.detik.com/read/2015/0...ali-luas-monas

Maintenance-nya jangan lupa dipikirkan Pak. Jangan sampai kejadian busway terulang lagi










[quote]
Diubah oleh deri1120 04-06-2018 07:29
0
4.2K
63
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.6KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.