Jakarta, HanTer-Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya, menilai kesalahan Sekretariat Negara (Setneg) pimpinan Mensesneg Pratikno menulis kepanjangan BIN ditulis Badan Intelijen Nasional, bukan Badan Intelijen Negara dalam surat undangan pelantikan Sutiyoso sebagai Kepala BIN, Selasa (7/7/2015), di Istana Negara, Jakarta, semakin memperburuk kinerja pemerintahan Jokowi-JK.

Menurut Tantowi, jika kesalahan seperti itu terus terulang akan berimbas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Kesalahan sepele yang tidak boleh terjadi seperti itu. Pada gilirannya semakin memperburuk kinerja pemerintahan Jokowi," kata Tantowi saat dihubungi, Rabu (8/7).

Dia menegaskan, hal itu sebagai bentuk kelalaian dan ketidaktelitian orang-orang di lingkungan Jokowi. "Hal ini sekali lagi menunjukkan kelalaian, ketidakhati-hatian dan ketidaktelitian orang-orang di lingkungan paling dekat Presiden," lanjut Ketua DPP Golkar kubu Aburizal Bakrie (ARB) itu.

Hal senada juga diungkapkan oleh rekan separtainya yang sama-sama di Komisi I DPR, Firmandez. Dia meminta agar Setneg berhati-hati dan tidak main-main dengan urusan negara. "Saya kira, suatu hal yang perlu diperhatikan. Ini kan menyangkut lembaga negara, Setneg harus hati-hati, ini warning, enggak boleh main-main," cetus Firmandez.

Firmandez mengungkapkan, kalau kejadian itu akan menjadi catatan kurang baik di pemerintahan Jokowi. "Tanda tangan terlupakan, ini karena Setneg tak teliti. Sekarang ini undangan enggak boleh main-main. Menjadi catatan bahwa Setneg di periode Jokowi bisa terlupa mencetak undangan bersifat nasional dan kenegaraan," tukasnya.

http://nasional.harianterbit.com/nas...ahan-Jokowi-JK

kerja kerja kerja !