Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

unknownoneAvatar border
TS
unknownone
Heboh Pembalut Berklorin: Begini Cara Membuktikannya
RABU, 08 JULI 2015

Heboh Pembalut Berklorin: Begini Cara Membuktikannya

TEMPO.CO, Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) merilis temuannya yang menyebutkan sebagian besar produk pembalut yang terdaftar di Kementerian Kesehatan ternyata mengandung klorin atau bahan kimia pemutih. Untuk memperkuat hasil penelitiannya, YLKI menguji kadar klorin pembalut itu di laboratorium independen yang terakreditasi selama Januari-Maret 2015. (Baca: Heboh Klorin di Pembalut Wanita: Ini Daftar dan Bahayanya)

Para peneliti mengambil sampel sembilan merek pembalut dan tujuh merek pantyliner yang dijual di peretail modern. Hasil pengujian di laboratorium independen TUV NORD menunjukkan semua sampel mengandung klorin 5-55 ppm. Anggota Pengurus Harian YLKI, Ilyani Sudrajat, mengatakan selama ini banyak perempuan yang mengeluhkan pembalut mereka menyebabkan iritasi.



"Kami sendiri orang-orang YLKI juga merasakan dampak buruk pembalut yang merugikan kesehatan," kata Ilyani di kantornya, Selasa, 7 Juli 2015. "Ini menyangkut reproduksi perempuan, sehingga harus diperhatikan dengan baik. Sayangnya, pemerintah kita belum membuat regulasi tentang hal ini," kata Ilyani. (Baca juga: Awas, Ada Klorin di Pembalut Wanita , Ini Daftar Mereknya)

Wahai perempuan, Anda pun dapat menguji sendiri apakah pembalut yang Anda beli aman atau tidak. Begini caranya:

1. Sobeklah produk pembalut Anda, lalu ambil bagian inti di dalamnya.

2. Ambillah segelas air putih. Upayakan menggunakan gelas yang transparan, sehingga air terlihat lebih jelas.

3. Comot sebagian lembar inti pembalut Anda, kemudian celupkan ke dalam air tersebut. Lantas aduklah dengan sumpit.

4. Sekarang lihat apakah ada perubahan warna air di dalam gelas. Jika bahan pembalut higienis dan bersih, seharusnya air akan tetap jernih.

5. Lihat juga apakah produk pembalut tetap utuh atau hancur seperti pulp atau bubur kertas. Jika jawabannya hancur dan airnya keruh, berarti Anda menggunakan produk yang mengandung banyak zat kimia pemutih alias klorin.


Penulis buku dan praktisi kesehatan, Handrawan Nadesul, mengatakan penggunaan pembalut berpemutih bisa mempengaruhi kesehatan daerah kewanitaan. Dokter yang juga dikenal sebagai motivator kesehatan ini juga mengungkapkan, pembalut wanita bisa menimbulkan berbagai penyakit. (Baca: Daftar Merek Pembalut Berklorin Temuan YLKI)

Menurut Handrawan, ketika wanita memakai pembalut yang mengandung dioksin, senyawa kimia dalam dioksin itu akan menguap. Dioksin berasal dari klorin. "Zat-zat itu menempel pada lemak-lemak di sekitar area kewanitaan," katanya kepada Tempo, Rabu, 8 Juli 2015. (Baca: Waspada, YLKI Temukan Kandungan Klorin di Pembalut Wanita)

Handrawan mengatakan zat-zat yang telanjur menempel pada lemak di sekitar daerah kewanitaan itulah yang menyebabkan wanita rentan terkena kanker serviks. Dioksin dari pembalut tidak hanya akan menempel pada lemak di sekitar daerah kewanitaan, tapi juga kandung kemih dan usus.

Ia menegaskan, penggunaan pembalut berklorin berpotensi menyebabkan kanker kandung kemih dan kanker usus. Handrawan menyarankan wanita mengganti pembalut dengan kain, khususnya handuk, yang sudah jelas aman. Tapi ia setuju bahwa daya serap pembalut memang lebih dahsyat.


DINI TEJA | BERBAGAI SUMBER | BC

Source:
http://nasional.tempo.co/read/news/2...membuktikannya

emoticon-Hot News emoticon-Hot News emoticon-Hot News
0
4.6K
43
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.