- Beranda
- Berita dan Politik
Tukang Ojek Ini Ngaku Pernah Hantam Helm Go-Jek Sampai Pecah
...
TS
medyudhapradja
Tukang Ojek Ini Ngaku Pernah Hantam Helm Go-Jek Sampai Pecah
Metrotvnews.com, Jakarta: Keberadaan Go-jek yang lalu lalang di jalan Ibu Kota dianggap sebagai ancaman bagi sebagian tukang ojek konvensional. Tak sedikit dari mereka berang akan kehadiran ojek online sejenis Go-jek.
Jay, salah satunya. Lelaki 35 tahun warga Jatipadang, Jakarta Selatan, ini mengaku berang dengan keberadaan Go-jek. Bahkan, dia pernah berbuat vandal (merusak) terhadap pengemudi Go-jek.
"Pernah saya pecahkan helm Go-jek yang ngambil sewa di depan ini (Mal Pejaten Village-red). Habisnya ngawur, enggak punya etika ngambil di depan pangkalan," kata Jay kepada Metrotvnews.com di Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015).
Jay menceritakan, saat itu ada driver Go-jek yang hendak bertemu pelanggan. Namun, tempat bertemunya tepat di depan pangkalan ojek. Ia pun marah lalu menghancurkan helm driver Go-jek tersebut.
"Sering di sini, saya pecahkan dua kali. Sampai datang satgas dari Go-jek dan polisi 15 orang," bebernya.
Saat itu, sambung Jay, ojek pangkalannya sedang menunggu pelanggan. Namun dirinya merasa kesal karena pelanggan yang ditunggu tak kunjung datang.
"Malahan ada Go-jek ambil sewa di depan, kan enggak berperasaan. Itu sekuriti sampai bosan kita ribut terus. Go-jek disuruh pinggir juga," keluhnya.
Jay mengaku, sudah lama menjadi tukang ojek di sekitaran Jalan Pejaten Raya. Menjadi tukang ojek adalah mata pencaharian utamanya. Namun semenjak kehadiran Go-jek, omzetnya menurun drastis.
"Dari Rp250 ribu sampai Rp300 ribu sekarang cuma setengahnya," imbuhnya.
Seperti diketahui, Go-jek banyak memberikan kemudah kepada pelanggannya. Sehingga, tak jarang masyarakat lebih memilih Go-jek ketimbang ojek pangkalan. Apalagi, kini Go-jek disaingi dengan keberadaan GrabBike. Kondisi seperti ini yang dianggap merugikan ojek pangkalan.
http://news.metrotvnews.com/read/201...k-sampai-pecah
ditinggalin pelanggan itu pedih jenderal
Jay, salah satunya. Lelaki 35 tahun warga Jatipadang, Jakarta Selatan, ini mengaku berang dengan keberadaan Go-jek. Bahkan, dia pernah berbuat vandal (merusak) terhadap pengemudi Go-jek.
"Pernah saya pecahkan helm Go-jek yang ngambil sewa di depan ini (Mal Pejaten Village-red). Habisnya ngawur, enggak punya etika ngambil di depan pangkalan," kata Jay kepada Metrotvnews.com di Jalan Pejaten Raya, Jakarta Selatan, Selasa (7/7/2015).
Jay menceritakan, saat itu ada driver Go-jek yang hendak bertemu pelanggan. Namun, tempat bertemunya tepat di depan pangkalan ojek. Ia pun marah lalu menghancurkan helm driver Go-jek tersebut.
"Sering di sini, saya pecahkan dua kali. Sampai datang satgas dari Go-jek dan polisi 15 orang," bebernya.
Saat itu, sambung Jay, ojek pangkalannya sedang menunggu pelanggan. Namun dirinya merasa kesal karena pelanggan yang ditunggu tak kunjung datang.
"Malahan ada Go-jek ambil sewa di depan, kan enggak berperasaan. Itu sekuriti sampai bosan kita ribut terus. Go-jek disuruh pinggir juga," keluhnya.
Jay mengaku, sudah lama menjadi tukang ojek di sekitaran Jalan Pejaten Raya. Menjadi tukang ojek adalah mata pencaharian utamanya. Namun semenjak kehadiran Go-jek, omzetnya menurun drastis.
"Dari Rp250 ribu sampai Rp300 ribu sekarang cuma setengahnya," imbuhnya.
Seperti diketahui, Go-jek banyak memberikan kemudah kepada pelanggannya. Sehingga, tak jarang masyarakat lebih memilih Go-jek ketimbang ojek pangkalan. Apalagi, kini Go-jek disaingi dengan keberadaan GrabBike. Kondisi seperti ini yang dianggap merugikan ojek pangkalan.
http://news.metrotvnews.com/read/201...k-sampai-pecah
ditinggalin pelanggan itu pedih jenderal
0
19.2K
212
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.3KThread•41.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru