Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Dunia memangkas proyeksi pertubuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini menjadi 4,7 persen. Pemangkasan ini cukup ekstrim mengingat proyeksi terakhir yang dikeluarkan lembaga keuangan multilateral itu sebesar 5,2 persen.
"Baseline pertumbuhan ekonomi direvisi turun. Ini menurun cukup ekstrim dari yang kami prediksi Maret lalu," ujar Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Ndiame Diop di Jakarta, Rabu (8/7).
Diop menuturkan pertumbuhan 4,7 persen di kuartal I lalu merupakan tingkat pertumbuhan paling lambat sejak 2009. Setelah itu, lanjutnya, Indonesia masih mengalami tekanan dari sisi konsumsi rumah tangga maupun pemerintah.
Selain itu, Diop mengatakan melemahnya harga komoditas dunia membuat tekanan terhadap sektor ekspor Indonesia semakin berat. Ekspor Indonesia, baik komoditas maupun produk manufaktur, turun sebesar 13 persen pada Januari-Maret 2015 menyusul melemahnya permintaan dari Tiongkok dan negara tetangga di Asia Tenggara.
Menurutnya, pasca berakhirnya booming harga komoditas pada 2012-2014, jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor komoditas menurun sangat tajam. "Terutama di Kalimantan dan Maluku pertumbuhan tenaga kerja menurun sangat tajam pasca comodity boom," ujarnya.
Melemahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I juga membuat pertumbuhan belanja konsumen turun menjadi 4,7 persen dari rata-rata pertumbuhan tahun lalu 5,3 persen. Penurunan daya beli ini otomatis berpengaruh negatif terhadap impor yang turun 14,4 persen pada kuartal I.
Kendati demikian, Bank Dunia menilai fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kokoh dan pertumbuhannya lebih baik dibandingkan sejumlah negara seperti Brazil, Afrika Selatan, Chile dan Peru.
Namun lanjut Diop, Bank Dunia mengingatkan pemerintah untuk memperbaiki kebijakan fiskal guna peningkatan pendapatan dan belanja anggaran yang lebih baik.
"Yang mengkhawatirkan adalah belanja negara. Ini tidak dimaksimalkan oleh pemerintah. Ini yang harus jadi fokus. Padahal ini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi negara," jelasnya.
Proyeksi terbaru Bank Dunia soal perekonomian Indonesia lebih pesimis dibandingkan dengan ramalanm Menteri pemerintah dan Bank Indonesia. Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro baru-baru ini mengoreksi target pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun ini, dari 5,7 persen di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 menjadi 5,2 persen.
sumber
Sudah jangan nyalahin siapa2 lagi yaah pak menteri, pak presiden ataupun pak wapres.. sudah jelas pertumbuhan ekonomi kita turun bukan cuma faktor luar tapi juga faktor dalam negeri
sudah saatnya anda2 bicara tentang solusi dan langkah antisipasi daripada nyalahin pihak lain
oia kalau pengen liat presentasi dari bank dunia tentang ekonomi Indonesia ini bisa dilihat di
http://www.worldbank.org/content/dam...on-english.pdf