Gimana menurut agan agan sekalian jika sebuah karya diplagiat, diganti judulnya, diikutkan lomba bahkan sampai memenangkan peringkat satu Bupati Cup sampai dibukukan diterbitkan pula sebagai kumpulan cerpen terbaik disana?
Quote:
Dunia kepenulisan kembali tercoreng dengan terjadinya kasus plagiarisme terhadap karya cerpen saudara Masdar Zainal (https://www.facebook.com/mashdar.zainal) salah satu anggota Forum Lingkar Pena. Cerpen berjudul "Kabut Ibu" yang pernah dimuat di harian Kompas, diplagiat oleh seorang siswa SMA di lombok (https://www.facebook.com/firstlovenuu.vhiey). Diganti judulnya menjadi "Rintisan Seorang Ibu" dan menang dalam kompetisi menulis Cerpen Bupati Cup di daerahnya.
Quote:
Patut dipertanyakan seperti apa kredibilitas para jurinya yang ternyata kurang teliti (atau mungkin kurang membaca) dalam menyeleksi cerpen-cerpen yang dilombakan.
Quote:
Ketika ketahuan kalau cerpen tersebut adalah hasil plagiat, panitia penyelenggara pun belum memberikan respon apapun sampai saat ini, dan belum ada kesadaran dan justru saling menyalahkan. Si pelaku bukannya menyadari kesalahannya, justru malah melemparkan kesalahan sepenuhnya kepada dewan juri. Bahkan menyalahkan kami yang baru sekarang mempermasalahkannya. Mengapa tidak sejak dari awal menurutnya. Bahkan ketika penulis aslinya sendiri yang berbicara, si pelaku tetap tidak menunjukkan etiket baik untuk meminta maaf, klarifikasi di media maupun mencabut gelar juaranya.
Quote:
Maka dari itu, sangsi sosial sepertinya perlu diterapkan. Bahwa membuat sebuah karya tidaklah semudah membalik telapak tangan. Tindakan yang demikian jelas sangat merugikan.
Quote:
Maka dari itu upaya kampanye anti plagiarisme harus mulai digalakkan di kalangan generasi muda agar menjadi generasi muda kreatif dan tidak suka membuat karya tiruan.