Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

s4nit0reAvatar border
TS
s4nit0re
Timses/Relawan Jokowi di BUMN & Birokrasi, Penyumbang Keterpurukan Ekonomi. Ganti!
Peneliti: Ekonomi Memburuk, Sejumlah Menteri Bakal Diganti
Minggu, 5 Juli 2015 | 18:15 WIB

VIVA.co.id - Karyono Wibowo, peneliti senior Indonesian Public Institute (IPI), menilai bahwa anggapan reshuffle kabinet kerja adalah bukan hal yang tabu. Reshuffle adalah sebuah tradisi yang wajar dalam pemerintahan Indonesia.

Dia menyebut, beberapa menteri yang diperkirakan akan direshuffle. Menteri tersebut mayoritas adalah menteri yang bergerak dalam bidang perekonomian."Menurut saya yang akan direshuffle terutama adalah menteri yang bertentangan, misalnya Rini Soemarno, juga Sudirman Said, dia mengelola sumber daya, dan energi, itu jantungnya perekonomian, energi itu sangat vital, dunia bergantung pada energi," ujar Karyono Wibowo dalam dikusi bertajuk "Siapa yang Kena Reshuffle?" di Dapur Selera, Jakarta Selatan, Minggu 5 Juli 2015.

Tak hanya itu, ia menilai, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil juga layak untuk direshuffle. "Akibat kondisi perekonomian yang menurun, itu ditandai oleh melesetnya target pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015, yang turun menjadi 4,7 %," katanya.Faktor yang kedua, lanjutnya, adalah dengan melemahnya nilai mata uang rupiah yang menembus Rp13.000 per dollar AS bahkan lebih. Pelemahan ini, lanjutnya, bukan tidak mungkin akan mencapai level psikologis di atas Rp16.000 / dollar AS. "ini yang berbahaya, ini harus menjadi pertimbangan serius oleh presiden," kata dia.

Kebijakan ekonomi tidak hanya lemah, lanjut dia, ada sejumlah hal yang bertentangan dengan konsep trisakti dan nawa cita. "Menteri BUMN Rini misalnya, dia mewacanakan perlunya menjual aset BUMN, Menteri Rini juga mewacanakan orang asing bisa menjadi direktur BUMN. Jelas bertentangan dengan azas prinsip trisakti bahwa negara perlu kemandirian," kata dia.

Selain di bidang ekonomi lanjut dia, dia juga memprediksi akan ada reposisi, yaitu untuk Menkopolhukam, Tedjo Purdjianto. "Saya kira akan ada reposisi menteri, misal Menkopolhukam direposisi, sesuai dengan latar belakang dan kemampuannya," katanya.
http://nasional.news.viva.co.id/news...-bakal-diganti


Tim Sukses Jokowi Dapat Jatah Komisaris BUMN, Pantaskah?
Selasa, 17/03/2015 11:05 WIB

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) kemarin menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan salah satu agenda perombakan dewan komisaris dan direksi. Ada anggota relawan Jokowi-JK diangkat jadi komisaris independen.

Menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus Pengamat BUMN, M Said Didu, selama ini memang tidak ada larangan, mengenai tim sukses atau anggota partai untuk menjadi komisaris perusahaan pelat merah. "Tapi sebaiknya BUMN tetap konsisten mengutamakan kompetensi dari orangnya," kata Said kepada detikFinance, Selasa (17/3/2015). "Jangan korbankan kompetensi hanya demi memberikan posisi kepada pihak yang dekat dengan kekuasaan," tambah Said.

Tim Relawan Jokowi JK yang diangkat menjadi komisaris independen Bank Mandiri adalah Cahaya Dwi Rembulan Sinaga. Ia menjadi bagian dari relawan yang bergabung di Tim Transisi Jokowi-JK untuk bagian dari Kelompok Kerja (Pokja) Rumah Transisi bagian pendidikan.
http://finance.detik.com/read/2015/0...bumn-pantaskah


Tim Relawan Jokowi Jadi Komisaris BUMN, Bagaimana Menurut UU?
Selasa, 17/03/2015 11:38 WIB

Jakarta -Salah satu Tim Relawan Jokowi-JK kemarin diangkat menjadi komisaris independen di PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Bagaimana aturannya di undang-undang? Menurut mantan Sekretaris Kementerian BUMN sekaligus Pengamat BUMN, M Said Didu, selama ini tidak ada undang-undang (UU) yang melarang tim relawan atau tim sukses presiden mendapat posisi komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Kalau memang punya kompetensi yang tidak apa-apa, karena memang tidak dilarang undang-undang," kata Said kepada detikFinance, Selasa (17/3/2015).

Said menambahkan, hal semacam ini memang sudah biasa terjadi, terutama saat pergantian pemerintahan. "Ini biasa setiap pergantian kekuasaan," kata Said. Lain halnya dengan direksi BUMN. Ada Peraturan Menteri Nomor PER-01/MBU/2012 yang diteken Dahlan Iskan pada 20 Januari 2012 saat masih menjabat Menteri BUMN.

Dalam aturan tersebut ditegaskan, calon direksi tidak boleh ada hubungannya dengan partai politik. Peraturan tersebut selengkapnya bisa dilihat di sini. "Tapi sebaiknya BUMN tetap konsisten untuk mengutamakan kompetensi dari orangnya. Jangan korbankan kompetensi hanya demi memberikan posisi kepada pihak yang dekat dengan kekuasaan," ujar Said.
http://finance.detik.com/read/2015/0...ana-menurut-uu


Ini daftar tim sukses Jokowi yang diberi jatah komisaris BUMN
Senin, 23 Maret 2015 16:08

Merdeka.com - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan pergantian direksi dan komisaris pekan lalu. Bukan posisi direksi yang menjadi perhatian publik, tapi masuknya nama relawan dan tim sukses di jajaran komisaris. Beberapa bahkan menjadi komisaris utama di BUMN strategis.

Praktik ini sebenarnya lazim dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya. Di era SBY, banyak tim sukses dan orang dekatnya dijadikan komisaris di berbagai BUMN.Pola serupa dilakukan Presiden Joko Widodo. Setelah jabatan menteri dibagi-bagi kepada parpol pendukungnya, termasuk jabatan Jaksa Agung, kini giliran jabatan komisaris BUMN yang dibagikan. Padahal dengan jargon Revolusi Mental, Jokowi diharapkan tidak melanjutkan tradisi ini. Apalagi, proses penun jukkan komisaris di BUMN harus melalui persetujuan presiden.

Berikut beberapa nama tim su]kses dan relawan atau orang dekat Jokowi yang kini menjabat komisarir BUMN.

[Cahaya Dwi Rembulan Sinaga, Relawan Jokowi ini ditunjuk menjadi komisaris independen Bank Mandiri dalam rapat umum pemegang saham, awal pekan lalu. Dwi adalah politisi PDI Perjuangan yang gagal melaju menjadi anggota DPR-RI pada pemilu legislatif 2009. Dwi belum memiliki rekam jejak di dunia perbankan. Sejak 2007 hingga sekarang, Dwi adalah Kepala UPT Multimedia Universitas Trisakti. Dia juga pendiri dan Direktur Utama PT Radio MS TRI 104,2 FM. Alumni magister hukum Trisakti itu juga pernah menjadi konsultan hukum LSM Internasional Internews Indonesia (2002-2004).

Pataniari Siahaan. Dia ditunjuk menjadi komisaris independen BNI dalam rapat umum pemegang saham, pekan lalu. Pataniari adalah politikus PDI Perjuangan. Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti ini gagal melaju menjadi anggota DPR-RI pada pemilu legislatif 2014.
Pataniari tak memiliki rekam jejak di perbankan. Selama dua periode di DPR, Pataniari tak pernah berada di komisi terkait keuangan dan perbankan.

Alexander Sonny Keraf. Menteri Negara Lingkungan Hidup era Presiden Abdurrahman Wahid itu diangkat menjadi komisaris independen BRI dalam rapat umum pemegang saham. Dia merupakan anggota badan penelitian dan pengembangan (Balitbang) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sebelum menjadi menteri, Sony adalah dosen filsafat di Universitas Atmajaya.

Jeffry Wurangian. Politikus Partai Nasional Demokrat ini ditunjuk menjadi komisaris BRI. Dia pernah mencalonkan diri menjadi Calon Legislatif DPR-RI daerah pemilihan Jawa timur V dengan nomor urut 5. Untungnya, Jeffry memiliki rekam jejak tebal di dunia perbankan. Dia adalah mantan Direktur Utama Bank Sulawesi Utara (Sulut).

Refly Harun. Pakar hukum tata negara dan Staf khusus Mensesneg bidang hukum itu ditunjuk menjadi komisaris utama PT Jasa Marga. Rekam jejak Refly selama ini tidak pernah tercatat di dunia usaha. Dia lebih banyak berkecimpung di dunia akademisi, aktif sebagai staf ahli salah seorang hakim konstitusi dan juga pernah sebagai konsultan dan peneliti di Centre of Electoral Reform (Cetro).

Diaz Hendropriyono. Anak mantan Kepala BIN AM Hendropriyono itu dikenal sebagai pengusaha dan selama pilpres lalu menjadi ketua umum koalisi anak muda dan relawan (Kawan) Jokowi. Terkait penunjukkannya sebagai salah satu komisaris di PT Telkomsel, banyak yang mempertanyakan kapasitas dia yang tidak memiliki rekam jejak di dunia telekomunikasi.
http://www.merdeka.com/peristiwa/ini...aris-bumn.html


10 Relawan Jokowi Yang Diangkat Presiden Untuk Menduduki Posisi Strategis
Months Ago

Setelah terpilihnya Jokowi sebagai presiden Indonesia ketujuh, rakyat Indonesia menunggu akan janjinya yang akan menempatkan posisi dalam kabinet kerja tanpa ada bagi-bagi kursi. Dalam kampanyenya, Jokowi bukanlah orang yang akan membagi-bagikan kursi jabatan. Ia akan lebih memilih sosok yang berkompeten ahli dalam bidangnya dalam menempatkan seseorang dalam kursi jabatan didalam istana.

Namun, sangat mengejutkan baru-baru ini Jokowi lagi-lagi merekrut relawan Jokowi ke dalam barisan posisi jabatan yang strategis. Berikut relawan Jokowi yang diangkat dan menjadi tokoh penting didalam negara.

1. Teten Masduki
Teten Masduki merupakan salah satu dari 3 relawan Jokowi yang diangkat oleh Jokowi menduduki posisi didalam deretan jabatan yang penting. Ia adalah relawan Jokowi saat Jokowi masih menjadi calon presiden. Ia ditempatkan sebagai staff khusus dalam sekretaris kabinet.
Teten Masduki adalah sosok yang memiliki latar belakang sebagai aktivis antikorupsi. Ia juga merupakan tim sukses Jokowi-JK yang juga ikut masuk dalam kelompok kerja (PokJa) dalam tim transisi. Ia baru-baru ini diberi amanat dalam membantu dalam mengawal pekerjaan sekretaris kabinet dalam menciptakan pemerintahan yang lebih baik kedepannya.

2. Alexander Lay
Alexander lay, sama halnya dengan Teten Masduki, ia sosok kedua dari tiga orang yang ditunjuk Jokowi untuk menempati posisi sebagai staff khusus sekretaris kabinet. Ia juga baru saja diangkat bersamaan dengan Teten Masduki. Alexander Lay sebelumnya dikenal sebagai praktisi hukum yang membantu dalam urusan pembentukan undang-undang Negara. Ia juga merupakan salah satu anggota tim Advokasi Jokowi –JK saat pemilihan presiden juni lalu. Ia diberi kewenangan untuk menjabat sebagai staff sekretaris menemani Teten Masduki.

3. Jaleswari Pramodhawardani
Ibu Jaleswari merupakan sosok ketiga yang masuk dalam jejeran tokoh relawan Jokowi yang menempati posisi sebagai staff khusus sekretaris kabinet. Ia diangkat bersamaan dengan kedua tokoh sebelumnya yaitu Teten masduki dan Alexander Lay. Ibu Jaleswari dikenal dengan sosok yang peduli dengan kelompok minoritas. Ia juga mengupayakan dalam membentuk jejaring aktivis perempuan dan juga masalah anak serta masalah Papua. Ibu Jaleswari juga merupakan sosok perempuan yang aktif didalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai pemerhati masalah pertahanan. Sama halnya dengan Teten Masduki, Jaleswari juga masuk di Pokja Tim Transisi Jokowi-JK.

4. Luhut Binsar Panjaitan
Luhut termasuki tokoh yang baru dalam struktur pemerintahan. Jabatan yang diembannya pun juga terbilang masih baru. Luhut mengaku bahwa ia sangat tertarik dengan jabatan ia dapatkan baru-baru ini. Ia sangat tertarik karena tugasnya sangat menarik dan ia juga bisa memberikan kontribusi banyak dalam membantu presiden. Luhut ditunjuk sebagai staf kepresidenan bagi presiden Jokowi. Luhut mengakui bahwa penunjukan ini sangat dadakan dilakukan oleh Jokowi. Ia diberi tahu pada siang jam 12.00, dan ia pun dilantik pada pukul 12.45 di Istana Negara. Luhut adalah sosok yang berperan sebagai pemenangan pasangan Jokowi-JK saat pemilihan presiden lalu. Menurut Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) menganggap pengangkatan ini sebagai salah satu politik bagi-bagi Jokowi. Ia juga mengatakan bahwa jabatan ini terkesan dadakan untuk memberikan tempat bagi Luhut. Tidak hanya itu, Luhut sebenarnya juga sempat terkena indikasi kasus korupsi electronic toll road dan pengadaan bus Trans Jakarta karena ia lah pemilik perusahaan pemenang tender di dua hal di atas.

5. Mayjen TNI Andika Perkasa
Karir menantu Hendropriyono ini terbilang sangat cepat menanjak. Hal ini dikarenakan di usianya yang masih muda ia sudah bisa menjabat sebagai Danpaspampres. Andika, menantu Hendropriyono, merupakan angkatan militer tahun 1987. Diantara teman-teman seangkatannya, ia paling cepat karena ia sudah berpangkat bintang dua. Mertua Andika, HM Hendropriyono, yang merupakan mantan Kepala BIN ini adalah salah satu orang penting dalam pemenangan Jokowi di pemilihan presiden. Karena inilah, menantu Hendro dengan nama lengkap Mayjen TNI Andika Perkasa mendapat jabatan sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres).

6. Diaz Hendropriyono
Tak hanya Andika yang mendapatkan posisi yang strategis, anak kandung Hendropriyono yaitu Diaz Hendropriyono pun mendapatkan jabatan yang strategis. Diaz merupakan tim kampanye Jokowi yang menjabat sebagai ketua Tim Sukses Kawan Jokowi. Diaz ditunjuk sebagai komisaris sebagai Komisaris PT Telkomsel. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengakui bahwa pemerintah memiliki andil dalam pemilihan komisaris ini. Namun, hal ini pun juga menurut pertimbangan dan juga karena ada beberapa pihak yang mengusulkan Diaz untuk menjabat di posisi ini. Belum lagi perihal sang Ayah yang dulu sempat diduga terkait kasus Hak Asasi Manusia saat era orde baru. Menurut Rini yang merupakan menteri BUMN ini, penunjukan direksi dan komisaris dari PT Telkomsel yang merupakan perusahaan BUMN tidak bisa mengacuhkan opini dan pertimbangan dari presiden.

7. Rini Soemarno
Rini Soemarno adalah menteri BUMN saat ini di Indonesia. Latar belakang Rini yaitu ia pernah menjabat sebagai menteri perindustrian di saat Megawati menjabat sebagai presiden menggantikan Abdurrahman Wahid. Sebelumnya, di era pemilihan presiden tahun 2014 lalu, Rini adalah salah satu orang yang termasuk dalam tim pemenangan pasangan Jokowi-JK. Rini ditunjuk sebagai tim transisi disaat Jokowi memenangkan pemilihan presiden lalu. Disaat ia tidak memperoleh rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi, Rini yang dekat dengan ketua umum PDIP ini, langsung ditunjuk oleh Jokowi sebagai menteri BUMN periode 2014-2019.

8. Nusron Wahid
Politikus Golkar Nusron Wahid baru-baru ini dipecat dari kursi DPRD oleh ketua Golkar yaitu Aburizal Bakrie. Hal tersebut dikarenakan Nusron Wahid diberi amanat oleh presiden Jokowi untuk menduduki salah satu posisi yang penting. Nusron yang sebelumnya mendapatkan kepercayaan dan dukungan untuk menjadi anggota DPR dari anggota DPR lain di pileg periode 2014-2019 dengan jumlah 200 suara lebih. Ia tak perlu khawatir lagi akan pemecatannya dari partai Golkar karena ia sudah dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala BNP2TKI oleh presiden Jokowi.

9. Andrinof Chaniago
Andrinof Chaniago dikenal sebagai sosok yang sangat baik dalam mengelola kebijakan anggaran. Ia juga seseorang yang mempunyai hobi menulis, terutama tentang kegagala pembangunan nasional. Hal tersebut lah yang membuat Jokowi mempertimbangkan dia dan akhirnya memberikan posisi ketua bappenas kepada Andrianof. Andrianof termasuk salah satu tim sukses Jokowi saat pemilihan presiden 2014. Sebelumnya Andrianof adalah Ketua Lembaga Survei Cirus Surveyor Group. Setelah ia ditunjuk untuk menempati posisi ketua Bappenas, Jokowi juga mengenalkannya didepan public, tepatnya di halaman tengah Istana Merdeka.

10. Amran Sulaiman
Pengangkatan Amran menjadi menteri pertanian membuat banyak orang terkejut. Hal tersebut karena jarang sekali orang mengenal sosok Amran di ranah politik Indonesia. Ia ditunjuk Jokowi untuk mengemban amanat menjadi menteri Pertanian bagi Negara Indoensia kita ini. Usut punya usut, Amran dikenalkan oleh Rini kepada Jokowi. Amran adalah pengusaha asal Sulawesi Selatan. Diketahui bahwa Amran adalah penyumbang dana terbesar bagi kampanye Jokowi. Namun, di lain sisi Jokowi menilai bahwa Amran mempunyai sisi positif dan sangat cocok dengan dengan jabatan yang beliau berikan. Sisi positifnya yaitu Amran termasuk petani muda yang berhasil membangun wirausaha bagi pertanian Indonesia.

Pengangkatan relawan Jokowi dengan menduduki jabatan dalam kabinet kerja di Istana Negara memang dinilai mengingkari janjinya saat kampanye. Jokowi dianggap melakukan politik akomodatif dengan cara memberikan jabatan kepada orang-orang yang telah membantunya di saat kampanye. Terlepas dari itu semua, semoga dengan kompetensi yang dimiliki oleh penerima jabatan tersebut dapat melakukan tugasnya dengan baik, sehingga Negara Indonesi menjadi lebih baik kedepannya.
http://boombastis.com/2015/01/07/relawan-jokowi/


Rizal Ramli: Banyak Menteri Jokowi yang "KW 3"
Rabu, 4 Februari 2015 | 17:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom Rizal Ramli mengkritik kinerja menteri-menteri Kabinet Kerja selama 100 hari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla berjalan. Menurut dia, banyak menteri yang belum melakukan tugasnya dengan maksimal.

"Banyak menteri di kabinet Jokowi masih 'KW 3' (tak berkualitas)," kata Rizal dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (4/2/2015) siang.

Dia pun mencontohkan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno yang beberapa waktu ini justru memperkeruh konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Pernyataan Tedjo yang menyebut pendukung KPK "rakyat tak jelas" menurut dia hanya semakin memperpanas suasana. Padahal, permasalahan KPK-Polri makin hari makin serius sampai-sampai Indonesia menjadi sorotan dunia.

"Tolong hentikan 'ludruk' ini karena ini menjadi ketawaan dunia," ujar Rizal. (Baca: Sebut Pendukung KPK adalah Rakyat Tak Jelas, Tedjo Terkena "Bully" di Medsos)

Tanpa menyebut nama, dia juga mempertanyakan kinerja menteri-menteri yang membidangi ekonomi dan energi. Hal tersebut terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang belakangan dilakukan. Meski saat ini harga BBM sudah turun mengikuti harga minyak dunia, Rizal mengatakan bahwa harga bahan pokok yang sudah terlanjur naik tak kunjung turun.

"Kalau jadi pejabat hanya bisa menaikkan harga, enggak usah sekolah tinggi-tinggi. Padahal banyak cara menurunkan harga," kritik mantan Menko Perekonomian ini.

Meski demikian, Rizal mengakui, ada menteri yang dalam seratus hari sudah menunjukkan kinerjanya, seperti Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

"Kita harus memiliki pembantu Presiden atau menteri 'ori' atau minimal 'KW 1'," ujar Rizal.
http://nasional.kompas.com/read/2015...owi.yang.KW.3.

--------------------------------------

Untuk apa perjuangan berdarah-darah Reformasi lalu? Salah satunya untuk menghapuskan budaya nepotisme, KKN, dan perkoncoan dalam mengelola Negara. Ternyata zaman Jokowi, malah melakukannya kembali secara masive. Hasilnya? Ekonomi pun terpuruk seperti saat ini.
Diubah oleh s4nit0re 06-07-2015 22:35
0
2.3K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.