Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jin.lumpurAvatar border
TS
jin.lumpur
(Chuunibyou) Ini Cerita Gadis SMP Tangkap 11 Tuyul dengan Toples
Kamis 25 Jun 2015, 16:06 WIB
Enggran Eko Budianto - detikNews

(Chuunibyou) Ini Cerita Gadis SMP Tangkap 11 Tuyul dengan Toples
Pipit menggambar gambar tuyul yang ditangkap/Enggran Eko Budianto


Jombang - Kabar penangkapan 11 tuyul gadis SMP asal Dusun Joho Clumprit, Desa/Kecamatan Sumobito, Jombang, membuat banyak orang penasaran. Tak sedikit orang yang meragukan kabar tersebut, namun tak sedikit pula membenarkan.

Si gadis penangkap tuyul Ineke Puspitasari (14) alias Pipit mengaku memiliki indra keenam. Dia mengklaim telah menangkap 11 tuyul hanya dengan media toples. Begini kisahnya.

Pipit mengaku melihat keberadaan belasan tuyul itu berkeliaran di kampungnya sejak setahun yang lalu. Menurutnya, tuyul itu dipelihara oleh salah satu warga Dusun Joho Clumprit.

Kabar dari sejumlah tetangganya yang kerap kehilangan uang membuat putri tunggal pasangan Eko Hartono (42) dan Ika Anjaswati (39) ini ingin menangkap makhluk gaib yang konon wujudnya menyerupai anak kecil itu.

Gayung pun bersambut. Tanpa sengaja Pipit mengaku melihat segerombolan 9 tuyul di jalan depan rumah pamannya saat dirinya sedang bermain dengan Lutfi, bocah kelas 3 SD yang tak lain saudara sepupunya, Rabu (17/6) sore. Dia lalu bergegas mengambil sebuah toples kaca untuk menangkap 9 tuyul tersebut.

"Cara nangkapnya saya baca syahadat, Al Fatihah, sama bilang saya mau mengambil anak ini untuk mengamankan uang warga sini. Setelah itu saya siapkan toples yang sudah saya beri pagar gaib, kemudian saya masukkan satu per satu ke dalamnya," kata Pipit saat ditemui detikcom di tempat tinggalnya yang kini ramai dikunjungi warga, Kamis (25/6/2015).

Sosok 9 tuyul itu, lanjut Pipit, konon menyerupai anak balita. Tingginya antara 50-90 cm dengan tubuh berwarna merah. Hanya saja kedua telinga makhluk gaib yang identik dengan pesugihan ini lancip seperti telinga kelelawar. Matanya menyala merah seperti api, tak memiliki hidung, serta mulutnya vertikal. Selain itu, konon tuyul-tuyul itu hanya memiliki 3 jari kaki. Cara berjalannya pun berjinjit.

Berselang seminggu kemudian, Rabu (24/6) sekitar pukul 18.30 Wib, Pipit mengaku kembali didatangi 2 tuyul lainnya. Kedua makhluk gaib itu hendak masuk ke dalam rumah kakeknya melalui pintu belakang. Sontak dia mengambil toples dan menangkap kedua tuyul itu bersama 9 tuyul lainnya.

"Mereka mau mencari temannya. Ini juga milik orang sama, saya endak berani sebut karena takut menjadi fitnah," ungkapnya sembari menggambarkan wujud tuyul yang dia tangkap dalam secarik kertas.

Tak hanya berhasil menangkapnya, Pipit mengaku bisa berkomunikasi dengan makhluk astral itu. Menurutnya, tuyul-tuyul itu berasal dari Ngawi, Tulungagung, dan Malang. Mereka dibeli oleh seseorang untuk dipelihara sebagai alat mendatangkan kekayaan.

"Saya ajak bicara, mereka bilangnya rumah asalnya di Ngawi, Tulungagung, dan Kepanjen (Malang). Anaknya 3 orang wanita yang diaborsi dan keguguran. Sampai di sini karena dibeli orang dusun sini. Mereka ini bilangnya disuruh mencari uang dengan cara mengambil di rumah orang-orang," klaimnya.

Kabar penangkapan 11 tuyul itu kini menyebar luas. Ratusan warga berdatangan ke rumah Pipit yang selama ini tinggal bersama kakek dan neneknya di Dusun Joho Clumprit. Warga berebut mengabadikan toples yang konon berisi 11 tuyul dengan kamera handphone. Si gadis penangkap tuyul enggan melepas makhluk gaib itu selama pemiliknya tidak mengambil langsung ke rumahnya.

ember


Saya jadi speechless atas prestasi anak Indonesia sekarang.
(Chuunibyou) Ini Cerita Gadis SMP Tangkap 11 Tuyul dengan Toples
0
13.4K
61
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.