Kata adalah nama dua desa yang berdekatan yaitu “Karan Aur dan Taluak”. Karena berlokasi pada dua daerah ini, maka pantai indah ini dinamakan Pantai Kata. Pantai ini juga terkenal indah, dengan perpaduan kerindangan cemara dan hembusan semilir angin laut nan nyaman serta pasir putih yang bersih. Menuju pantai ini, pengunjung juga bisa menggunakan sarana trasportasi tradisional, yakni bendi, ojek, dan angkutan kota.

Berada di Selatan Kota Pariaman, sesuai namanya secara geografis pantai ini berada didua Desa Taluak dan Desa Karan Aur. Bagi agan yang ingin kesini, rasanya tidak perlu susah untuk mencari lokasi pantai ini, karena jarak pantai ini hanya 1.500 meter dari batas Kota Pariaman dengan Kabupaten Padang Pariaman. Cara yang gampang, agan hanya butuh membayar ongkos tidak sampai 10 ribu rupiah untuk menyewa bendi (Delman) maupun transportasi publik lainnya seperti ojek untuk mencapai pantai ini.

Disini momen yang ditunggu pengunjung adalah dikala sore, pada waktu ini sangat pas sekali memandang laut lepas dan matahari tenggelam bersama nelayan yang bergelut dengan ombak untuk pergi ke tengah lautan. Jika beruntung agan akan bisa juga melihat kerba-kerbau peliharaan penduduk berendam di muara yang menghubungkan hilir sungai dengan pantai kata. Rumput-rumput yang hijau menemani di sekitar. Batu-batu di tepi pantai, seakan mempersilahkan untuk duduk, memandang ke arah laut.

Untuk agan yang ingin menikmati indahnya matahari terbenam sembari menikmati indahnya suasana pertemuan antara sungai dengan wilayah laut, kawasan ini mungkin bisa menjadi salah satu alternative pilihan. Muaro Mangguang, begitulah nama kawasan ini. Muaro Mangguang dulunya merupakan sebuah kawasan tak terurus namun setelah direnovasi oleh Pemko Pariaman kini mejadi salah satu destinasi yang ramai dikunjungi. Selain melakukan aktifitas yang lazim dilakukan dipantai pada umumnya, hal lain yang bisa agan laukan disini adalah memancing dikawasan muara atau lautnya, jogging dihamparan pasir putihnya yang landai, berfoto dengan view pantai dan kawasan hutan bakau yang masih asri serta bisa menikmati jagung bakar dan berbagai jenis maskanan lainnya, seperti langkitang (sejenis bekicot), kerupuak kuah (kerupuk atau opak singkong yang diolesi kuah sate padang), pensi (sejenis kerang air tawar yang berasal dari danau ) atau menikmati kelapa muda khas Pariaman.Giman gan ? Tertarik nggak berwisata ke Pariaman ?

Pulau Tangah (tengah) merupakan salah satu pulau yang berada diperairan Pariaman, dengan koordinat terletak pada 00o38’51” LS dan 100o06’05” BT. Dari hasil analisa spasial , Pulau Tangah memiliki luas 6,58 Ha yang terdiri dari 1,56 Ha hamparan pasir dan 5, 02 Ha kawasan bervegeratasi. Luas terumbu karang yang memiliki 10, 02 Ha.

Hamparan pasir mengelilingi seluruh kawasan pulau dan dapat dikelilingi selama 20 menit. Pulau ini memiliki flat terrain dengan ketinggian rata-rata 1, 5 meter dari permukaan laut. Pulau ini memiliki bentangan pasir terpanjang sejauh 45 meter dan dapat dijumpai pada sisi timur pulau. Keliling pulau ini adalah 951, 1 meter. Potongan melintang pulau dari arah timur ke barat sepanjnag 304 meter dan dari utara keselatan 275 meter. Jarak garis lurus dari garis pantai Pulau Sumatera menuju Pulau Tangah sejauh 2765 meter.

Kondisi umum Pulau Tangah merupakan pulau datar dengan pasir putih yang ditumbuhi beberapa jenis pohon seperti pohon kelapa, bakau , semak dan rumput.

Pantai memang sejak lama menjadi daya tarik wisata di Pariaman tapi yang satu ini beda gan, objek wisata satu ini yang lagi booming banget di Sumbar katanya beberapa tahun belakangan, kalo dari pusat kota pariaman paling hanya setengah jam saja, nah nama tempat ini adalah Air Terjun Nyaraii. Objek wisata ini terletak didalam hutan, tepatnya Hutan Gamaran, Jorong Gamaran, Korong Salibutan, Kec. Lubuk Alung, Kab. Padang Pariaman, Sumatera Barat. Untuk mencapai lokasi ini kira-kira dibutuhkan waktu 2 s/d 3 jam dengan berjalan kaki. Dulu tempat ini tertutup hutan, keberadaannya pun baru diketahui pada tahun 2013, nah bagi agan yang hobby hikking atau trekking sangat cocok untuk mengunjungi objek wisata yang satu ini.

Pulau Angso Duo (Angsa Dua) ini adalah salah satu pulau kecil yang ada di kota Pariaman gan dan merupakan pulau yang berjarak paling dekat dengan bibir pantai kota Pariaman. Pantai yang paling tepat untuk menyebrang ke Pulau Angso Duo ini adalah Pantai Gandoriah. Jika agan ingin menghabiskan liburan disini, agan bisa membeli tiker seharga 35 ribu rupiah (Pulang Pergi) itu sudah termasuk asuransi. Untuk menuju ke Pulau Angso Duo, agan dapat menggunakan jasa perahu nelayan ataupun speedboat, dengan waktu tempuh kurang lebih 15 menit dari Pantai Gandoriah. Disini ngapain disini ? Yaaa agan bisa menikmati hamparan pasir putih bersih, wisata religi kuburan panjang dan melakukan aktifitas pantai pada umumnya seperti berenang, snorkling dan memancing.

Selain menikmati indahnya pantai dan laut di Pulau Angso Duo, ada hal lain yang bisa agan temukan disini jika agan liburan ke pulau ini. Salah satunya agan bisa menyaksikan kuburan panjang. Kuburan tersebut sebuah makam sepanjang lima meter, merupakan makam dari salah seorang ulama besar Minangkabau.

Di nisan makam tertulis ‘Wali Allah dari Madinah’ dengan angka tahun Arab 1329 Hijriyah.

Tidak jauh dari makam tersebut tersebut juga terdapat sebuah surauyang bernama Surau Katik Sangko. Surau ini dianggap peninggalan ulama besar yang membawa agama Islam ke Pariaman. Surau ini bisa Agan gunakan bukan hanya untuk menunaikan shalat, tetapi juga menziarahi peninggalan ulama besar zaman dulu.

Baik kuburan panjang maupun surau, termasuk Benda Cagar Budaya di Pemerintah Kota Pariaman.

Pulau Kasiak (kasiak berarti pasir) nah kalo pulau yang ini gan merupakan salah satu pulau kecil juga yang terdapat dilepas pantai Pariaman. Pulau ini berjarak lebih kurang 3 Mil dari bibir pantai Gandoriah dengan luas lebih kurang 0,5 hektare. Di pulau Kasiak terdapat sebuah mercusuar DSI (Daftar Suar Internasional) setinggi 40 meter berdaya pancar radius 40 Mil dengan kode tertentu yang dimengerti oleh para pelaut. DSI dijaga oleh pegawai dari Direktorat Jendral Perhubungan Laut kementrian Perhubungan Republik Indonesia yang punya kantor cabang di Bungus Padang dan sebuah pos di Pariaman. Nah di mercuar inilah para pengunjung mengabadikan momen indahnya pulau dari ketinggian, tapi agan harus minta izin dulu ya sama petugasnya. Selain bisa menikmati karang-karang indah bawah laut disini terdapat pusat penangkaran penyu alami milik Pemko Pariaman dibawah Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman.

Jalan-jalan ke Padang Pariaman memang tak lengkap bila tidak mengunjungi satu pantai yang indah ini gan. Namanya Pantai Tiram. Keindahannya? Jangan ditanya. Dijamin agan-agan bakal betah dan enggan pulang bila sudah mengunjungi Pantai Tiram nan cantik ini.

Yang datang dapat bersantai menyaksikan pemandangan laut lepas sambil menikmati makanan yang disajikan oleh warung-warung setempat. Saat ini kawasan wisata pantai tiram menjadi perhatian oleh pemerintah daerah setempat untuk dikembangkan menjadi lebih baik lagi lho

Di lokasi wisata Pantai Tiram ini sering pula diadakan event-event kegiatan, baik yang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat, maupun oleh sekelompok masyarakat. Event kegiatan tersebut seperti kegiatan tanam sejuta pohon, penghijauan, lomba pacu monyet memanjat kelapa serta masih banyak lagi serangkaian lomba dan event yang lainnya, dimana kegiatan ini diadakan setiap satu tahun sekali pada hari libur.

Sering pula objek wisata satu ini menjadi lokasi tempat untuk belajar kelompok bagi kalangan pelajar, tempat mengadakan pertemuan rapat dan bahkan acara perpisahan.

Pemandangan alamnya yang sangat indah dengan suasana alami ditambah keasrian udara yang sangat sejuk membuat kawasan wisata Pantai Tiram ini menjadi tempat yang sangat cocok bagi yang ingin menghilangkan kepenatan.

Apalagi dengan harga makanan dan minuman yang dijual di sekitar kawasan pantai ini relatif murah, membuat tempat ini menjadi lokasi favorit bagi setiap kalangan pengunjung.

Nah waktu dulu gan, waktu ane masih SMP/SMK demen banget nih sarapan dengan nasi sala tapi kalo sekarang kayak jarang yang sarapan dengan nasi sala, kemungkinan karena bulan ramdhan

Kuliner dari Kota Pariaman tidak dapat dipisahkan dari hasil lautnya gan. Posisinya sebagai kawasan pesisir, membuat daerah ini memang dikaruniai hasil laut yang melimpah, baik itu ikan, udang, kepiting, dan kerang. Tidak mengherankan jika hidangan sarapan masyarakat setempat juga berbahan hasil laut. Salah satu diantaranya adalah nasi sala.

Nasi sala merupakan hidangan ikan bertepung yang disajikan bersama nasi dan sambal. Kata ‘sala’ dalam bahasa setempat bisa diartikan sebagai digoreng, sama seperti kuliner khas lainnya dari Pariaman, sala lauak. Ciri khas dari gorengan yang disebut ‘sala’ ini adalah baluran adonan tepung yang menyelimutinya. Lapisan adonan ini menciptakan tekstur renyah yang menggugah selera pada ikan tersebut.

Bahan dasar dari jenis sala ini adalah ikan jenis kembung atau gembung yang dalam bahasa setempat disebut gembulo. Ikan yang telah dibersihkan kemudian dimasukkan ke dalam adonan pelapisnya. Adonan ini terdiri dari tepung beras dengan bumbu berupa bawang putih, lengkuas, cabe giling dan daun kunyit. Ikan yang sudah terselimuti oleh tepung kemudian digoreng dengan minyak panas hingga berwarna cokelat keemasan.

Gorengan ikan atau sala ini biasa disajikan sebagai menu sarapan pagi dengan ditemani nasi sek, yaitu nasi putih sekepalan tangan yang dibungkus daun pisang. Nasi sek ini mirip seperti nasi kucing yang biasa ditemukan di Yogyakarta. Perbedaannya, nasi sek dibungkus tanpa isian lauk pauk apapun.

Untuk menambah kenikmatan nasi sala, biasanya disajikan pula samba lado tanak atau sambal merah yang dibuat dari cabai merah yang dihaluskan, kemudian dimasak.

Sebelumnya ane minta maaf dulu nih gan, tadi ane kan diatas ane nyebutin nasi sek tuh tapi agan jangan berpikirian buruk dulu

Jika agan jalan-jalan ke Pantai Gandoriah Pariaman, jangan lupa untuk mencoba Nasi Sek, memang namanya agak ga enak gitu ya gan kalau didengar, eits, tapi nanti dulu gan, jangan berfikiran yang aneh-aneh, jadi ceritanya begini gan, awalnya Nasik sek adalah singkatan dari nasi seribu kenyang, itu dulu ketika harganya masih 1000 rupiah perbungkus, kalau sekarang mah tentu sudah tidak lagi. Nasi sek ini bisa agan temukan di warung-warung makan yang ada di Pantai Gondariah. Sembari menikmati hidangan nasi sek, agan bisa menikmati pemandangan laut yang sangat indah dan juga udara pantai yang sangat segar dengan semilir anginnya. Tentu saja suasana seperti ini membuat selera makan agan jadi semakin tinggi, kalo agan tidak percaya, coba saja.

Nasi sek merupakan segempal nasi yang dibungkus dengan daun pisang. Sedangkan untuk menu pelengkapnya adalah sala ikan dan sala cumi atau berbagai menu lauk lainnya spesifik makanan pantai seperti gulai ikan. Selain itu juga ada anyang sayur yang merupakan urap rebusan daun singkong, daun papaya dan kacang panjang. Sajian ini juga dilengkapi dengan sambal lado tomat yang tidak terlalu pedas. Jadi laper ane gan.

Apakah agan suka menyantap gulai kambing? kalau iya, gulai kambing disini perlu anda coba. Tak ada bukti bahwa makan daging kambing mempunyai kandungan kolesterol yang tinggi dan popularitas daging kambing sudah tak diragukan lagi negeri kita. Demikian juga bagi kebanyakan orang di Asia, Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika. Daging kambing merupakan makanan yang dipercaya mempunyai khasiat yang lebih tiggi dibanding daging sapi atau domba.

Kalau agan jalan-jalan ke Pariaman pada hari Jumat, jangan lupa mampir ke Pondok Makan Aua Tigo Rumpun yang berada di Desa Cubadak Mentawai. Nah kenapa setiap Jumat? karena pondok makan ini hanya menyediakan gulai kambing khusus pada hari Jumat. Pada hari ini banyak pengunjung yang menyempatkan diri berkunjung kepondok makan yang beratapkan daun rumbia ini, khusus untuk mencicipi gulai kambingnya yang menggoda selera.

Kalau dilihat dengan gulai kambing kebanyakan, gulai kambing disini sepertinya tidak jauh berbeda, tapi setelah agan nanti mencicipinya, barulah perbedaan itu terasa. Kuah santannya yang pekat dan pedas, membuat santap siang agan semakin terasa nikmatnya. Cukup membayar 15 ribu rupiah satu porsi gulai kambing dan nasi sudah bisa agan santap, murah bukan?

Bagi sebagian orang percaya menyantap gulai kambing bahwa daging kambing dapat meningkatkan potensi seksual, terutama pria. Daging Kambing memang termasuk afrodisiak. Artinya, bahan itu diduga bisa membangkitkan gairah atau potensi seksual. Daging Kambing digolongkan afrodisiak karena mengandung L-Argynin (sejenis asam amino yang menjadi bahan dasar nitric oxide=NO). NO itu sangat berperan dalam meningkatkan gairah seksual. Sebab, NO memberi efek pelebaran pembuluh darah yang membuat aliran darah ke alat vital menjadi lancar.

Nah perbedaan terhadap sate padang dan sate padang panjang itu tidak terlalu jauh gan dari bentuknya, hanya saja bumbu kaldu sate Pariaman berwarna merah dan rasanya pun lebih mantep, gurih serta pedasnya nendang gan.