Jakarta - Prang..!! Kebisingan di tempat hiburan malam di tengah Kota Bogor, mendadak terhenti saat suara gelas dilempar ke bawah lantai. Alunan musik dari Disc Jockey (DJ) yang menghentak keras, juga sesaat hening. Semua mata tertuju pada sosok berjaket biru, bertopi tengah betolak pinggang.

Adalah Wali Kota Bogor Bima Arya. Mimik wajahnya mendadak tegas menatap orang-orang yang berhura-hura saat warga sekitar tempat itu beristirahat dan sebagian lainnya beribadah. Bima tak bisa menyembunyikan kegeramannya mendapati tempat hiburan malam buka di bulan Ramadan. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/7) dini hari.

"Ada warga yang lapor. Saya sering terima banyak sms dari warga, kemudian itu sebenarnya melanggar karena saya telah membuat SK Wali Kota tempat hiburan malam dilarang beroperasi selama bulan Ramadan," kata Bima Arya kepada detikcom, Senin (6/7/2015).

"Warga juga mengeluh karena mengganggu ibadah. Suara musik itu sampai ke pemukiman dan dentumannya ganggu warga yang sedang i'tikaf (berada di masjid -red) terganggu," imbuhnya.

Bima Arya datang ke Wayse'E Resto di jalan Suryakencana, Kelurahan Sukamulya, Bogor itu sekitar pukul 24.00 WIB malam bersama puluhan satpol PP dan petugas polisi. Apa yang dilihatnya, mengkonfirmasi laporan warga soal tempat hiburan malam itu.

"Buat saya itu sudah keterlaluan, sudah pelanggaran. Mereka sedang pesta miras karena dipenuhi botol miras dan ada DJ-nya dengan pakaian tidak pantas. Buat kami pelanggaran berat," ucap politisi muda PAN itu.

Dalam sidak itu, Bima Arya langsung memerintahkan Satpol PP mengecek KTP seluruh pengunjung termasuk wanita penghibur. Hasilnya, tidak semua pengunjung membawa KTP. Tak hanya itu, tempat hiburan itu juga ternyata diketahui tak memiliki izin.

"Mungkin baru beberapa kali beroperasi dan langsung kita segel, dan kalau mereka ajukan izin tidak akan kita izinkan karena sudah pelanggaran berat," tegas Bima.

Bima juga mengatakan, penertiban tempat hiburan malam tidak hanya dilakukan saat bulan Ramadan, tapi juga akan terus berlanjut terutama untuk memerangi pekerja seks komersil, narkoba dan minuman keras di Kota Bogor.

"Kemarin kita lakukan razia PSK dan ABG, ada beberapa kasus HIV/AIDS positif. Ini kan berbahaya dan saya ingin umumkan ke warga agar hati-hati, yang begini ini sudah sangat meresahkan," tuturnya.

"Miras ini juga faktor di balik maraknya tawuran dan perang gank motor di Kota Bogor. Saya sangat serius memerangi miras di Kota Bogor!" tegas Bima.