REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Traffic
Watch (ITW) menilai terbakarnya bus
TransJakarta di halte Salemba UI, Jakarta Pusat,
pada Jumat (3/7), bukan musibah namun
kelalaian.
"Karena ini adalah akibat kelalaian, harus ada
yang bertanggungjawab. Polri harus proses
secara hukum dan mengumumkan siapa
tersangkanya," kata Ketua Presidium ITW, Edison
Siahaan, Jumat (3/7).
Edison melanjutkan, peristiwa kebakaran bus
Transjakarta juga menjadi tanggungjawab
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
Apalagi peristiwa kebakaran bus Transjakarta
sudah sering terjadi, ditambah lagi kasus-kasus
lainnya seperti kecelakaan, mogok, bus lepas ban,
bus korslet atau gangguan perjalanan lainnya.
Ditambah lagi keluhan karena bus yang reyot,
karatan, serta bocor. Sebagai bentuk
tanggungjawab, sebaiknya Gubernur mundur saja.
"Gubernur jangan lagi lempar tanggungjawab,
lebih baik dan satria mundur saja," ujarnya.
Ia melanjutkan, masyarakat tidak butuh lagi
penjelasan bus tersebut milik siapa, merek apa
dan alasan-alasan lainnya. Sebab, Edison
melanjutkan, bus tersebut tidak mungkin bisa
melintas atau operasi di jalur khusus, jika tidak
ada izin dari Transjakarta.
Tentu, katanya, semuanya sudah menjadi
tanggungjawab pihak Transjakarta. Karena bus itu
tidak turun dari langit langsung operasi, tetapi
sebelumnya sudah harus melewati proses seperti
uji kelayakan dan perawatan secara berkala.
"Kalau ada bus yang tidak layak tetapi tetap
operasi, yang tidak becus siapa ?," ujarnya.
Sejujurnya, ITW sangat menyesalkan peristiwa
kebakaran bus Transjakarta. Padahal, angkutaan
massal yang menjadi kebanggaan Pemprov DKI
itu bisa mewujudkan keamanan, keselamatan,
ketertiban dan kelancaran (Kamseltibcar) lalu
lintas.
Namun, kini berubah menjadi momok menakutkan
yang bisa kapan saja menelan korban jiwa
penumpangnya. ITW mencatat, sepanjang
2014-2015 ada 10 peristiwa kebakaran yang
terjadi menimpa bus transjakarta.
sumur
ITW ini kayak ngimpi, ga bakal si hoktod tanggungjawab. Yang ada bakal mewek depan media dan nyalahin anak buah