Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

s4nit0reAvatar border
TS
s4nit0re
Wuakakkkk ... Industri Mobil Resmi Pake Aluminium 'Kaleng Kerupuk" di Bodynya
Aluminium Mulai Digemari, Produsen Baja Gerah
Kamis, 18 Juni 2015 | 07:03 WIB



London, KompasOtomotif - Perkembangan industri otomotif global mulai mengarah pada konsumsi masif aluminium untuk stuktur bodi kendaraan. Hal ini dibuktikan oleh Ford Motor Company yang sudah mengumumkan penggunaan aluminium guna merakit bodi pikap terlarisnya di Amerika Serikat (AS), F-150.

Pernyataan ini sontak membuat gerah ArcelorMittal, produsen baja terbesar di dunia yang selama ini menjadi klien utama Ford, General Motors (GM), Fiat, dan merek-merek utama dari Jepang. Pasalnya, dengan memanfaatkan aluminium, otomatis pesanan baja lembaran khusus yang biasa digunakan untuk merakit bodi jadi terancam hilang.

Seperti dikutip dari Bloomberg (17/6/2015), Brian Aranha, Kepala Divisi Bisnis Otomotif ArcelorMittal mengatakan, perusahaan telah mengambil langkah antisipatif. Pertama, produsen baja yang berbasis di Luxembourg ini langsung menciptakan produk lembaran baja baru, yang menawarkan kekuatan lebih baik dan bobot lebih ringan.

Kedua, merangkul hampir tiga lusin insinyur ahli rekayasa dari pabrikan otomotif dunia untuk memprediksi arah desain kendaraan-kendaraan baru di masa depan.

"Kami melihat ancaman. (Kehilangan klien sebesar Ford) merupakan skala cukup besar sehingga membuat kami menaruh perhatian besar dan melakukan penyesuaian pendekatan," jelas Aranha di London.

Aluminium punya bobot lebih ringan ketimbang baja, sehingga efektif dalam hal mengurangi konsumsi bahan bakar kendaraan. Apalagi, semakin banyak negara-negara maju mulai menerapkan regulasi emisi yang lebih ketat. Memaksa para prinsipal otomotif global memutar otak menciptakan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Selain lebih ringan, aluminium juga punya kekuatan lebih baik ketimbang baja, tetapi lebih mahal sekitar 30 persen. Adalah penemuan dalam teknologi pengelasan yang menjadikan aluminium mulai digemari pabrikan otomotif untuk bodi. Alasan ini juga mendorong Ford mulai merakit pikap F-150 terlarisnya dengan bodi aluminium.

"Ford sudah menggulirkan program ini sejak lama dan tetap bertahan dengan level kepercayaan diri yang tinggi. Kami cukup terkejut," ucap Aranha.

Ancaman

Ancaman terbesar bagi ArcelorMittal saat ini, adalah ketika tren penggunaan aluminium ini mulai merambah ke prinsipal otomotif lain. Beberapa di antaranya, merupakan konsumen setia perusahaan, termasuk GM, Daimler AG, Toyota Motor Corporation, dan Honda Motor Company, menurut data Bloomberg.

Namun, Aranha percaya, para prinsipal otomotif tidak akan dengan mudah mengalihkan kebutuhannya pada baja. Pengalihan terjadi, jelas Aranha, karena mereka berfikir tidak bisa merakit kendaraan dengan bobot lebih ringan memanfaatkan baja. Menjadi tugas Aranha untuk menyakinkan konsumen mereka tahu, kalau sudah tersedia produk baja baru yang bisa diandalkan untuk menciptakan kendaraan lebih ringan serupa dengan aluminum.

Saat ini, industri otomotif mengonsumsi sekitar 150 juta metrik ton baja setiap tahun. Jumlah ini jauh berkali-kali lipat, ketimbang konsumsi aluminum yang hanya 4,5 juta metrik ton per tahun.
http://otomotif.kompas.com/read/2015...paign=related&






source pic: google-image



Mobil Murah Kayak Kaleng Kerupuk?
28 Sep 2013 at 12:35 WIB

Nada kurang sedap kembali harus diterima produsen mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car). Ahli Rancang Bangun Armada Transportasi, Hartono Gani, justru menilai mobil tersebut sangat berisiko bagi para pengguna jalan.

"Mobil murah itu berisiko," ujar Hartono saat berbincang dengan Liputan6.com di Kuningan, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).

Hartono menjelaskan, penyebab mobil murah mampu menghemat bahan bakar bahkan melaju hingga 20 kilometer per liter disebabkan bobon kendaraan tersebut sangat ringan. Namun kondisi ini justru dikhawatirkan sangat berbahaya baik bagi pengendara mobil maupun bagi pengguna jalan lainnya.

"Bagaimana (mobil murah) bisa 20 km per liter? itu karena mobilnya sangat ringan. Kalau ringan begitu ya kayak kerupuk, langsung ringsek pas tabrakan," jelasnya

Selain itu, pakar teknologi kendaraan bermotor ini juga menuturkan, ketidakpahaman pemerintah soal kendaraan bisa menjadi bumerang bagi masyarakat pengguna jalan di tanah air.

"Ribuan bahkan puluhan ribu orang mati konyol gara-gara pemerintah tidak paham soal kendaraan," tegas Hartono.
http://bisnis.liputan6.com/read/7052...kaleng-kerupuk

----------------------------------

Apa nggak gampang panas?
Diubah oleh s4nit0re 03-07-2015 02:32
0
17.1K
99
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.