“KEPONAKANKU”
Aku sering mengunjungi keponakanku di tempat adik perempuanku. Hampir setiap akhir pekan aku mengajak keponakanku jalan-jalan. Aku senang mendengar celotehnya, maklum anak usia 4 tahun selalu lucu dengan kata-katanya. Setiap aku mengunjunginya dia selalu bertanya aku datang dengan siapa, aku selalu menjawab aku datang dengan hadiah, sembari menggelitikinya, dia tertawa setiap aku begitu, dan yang di tunggu adalah permen lolipop di kantongku, ya memang setiap aku mengunjunginya aku selalu membawakan lolipop untuknya.
Hari ini sangat buruk bagiku, pekerjaanku kacau semua dan bosku marah marah tidak jelas kepadaku, aku memang dari dulu tidak suka dengan sikap pemimpin yang semena-mena terhadap bawahannya, dan aku merencanakan hal kecil untuknya. Aku pun di panggil ke ruangan bos ku, aku tiba agak sedikit lama, dan itu membuat nya semakin marah besar padaku, ya dengan penuh kesabaran aku mendengar segala ocehannya dan hinaannya padaku.
Akhirnya aku bisa membuat si gendut itu diam setelah itu aku meninggalkan ruangan bosku, dan lansung pulang dengan sepeda motor kesayangaku. Keesokan harinya aku berangkat bekerja, di kantorku ramai sekali dengan polisi, dan terdapat garis kuning di sekitaran gedung tempat kerjaku. Ternyata ada kejadian pembunuhan, “akhirnya si gendut tua itu mati” dalam hatiku senang. Bosku di temukan dengan boldpoint menancap di lehernya. Karna di nyatakan ini sebagai pembunuhan, semua karyawan di interogasi, termasuk juga aku.
Hah.. aku bukan seorang pembunuh bodoh yang membunuh tanpa rencana, semua pembunuhanku sudah ku rencanakan dan tersusun rapih, semua bukti dan saksi aman di tangaku. Karna tidak ada bukti yang kuat untuk menuduhku, akhirnya aku lolos dari kasus pembunuhan ini.
Akhirnya akhir pekan datang lagi, aku datang mengunjungi keponakanku seperti kebiasaanku. Dan seperti biasanya pula dia bertanya aku datang dengan siapa. Kali ini aku agak penasaran dengan pertanyaan yang selalu dia lontarkan itu, aku bertanya padanya “memang kau tau aku datang dengan siapa?” dan jawabannya sedikit mengejutkanku “Paman kan datang dengan paman gendut itu, hihi dan ada pena di lehernya” dan hal yang paling membuatku heran adalah, Keponakanku buta sejak lahir.

di tunggu komengnya gan.. jangan di kacangin...