Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
Keterlaluan bila Jokowi Tak Melengserkan Puan. Muncul Daftar Reshuffle Kabinet Jokowi
Publik Minta Porsi Menteri dari Kalangan Profesional Ditambah
Senin, 29 Juni 2015 00:07 WIB

Jakarta - Selain menginginkan perombakan (reshuffle) kabinet, masyarakat ternyata menginginkan kaum professional dan akademisi lebih banyak mengisi kursi menteri Kabinet Kerja. Masyarakat tak ingin jumlah menteri dari parpol justru dikurangi.

Keinginan masyarakat tersebut tecermin dari hasil survei lembaga survei KedaiKOPI pada periode 26 Mei- 3 Juni 2015 terhadap 250 responden di Jakarta. Hasil survei ini dipublikasikan Minggu (28/6/2015).

Sebanyak 80,8% responden menilai jumlah menteri dari kalangan profesional perlu ditambah. Sementara pekerja yang meminta Presiden memberikan kursi menteri kepada KMP dan KIH hanya sebesar 13,6%. Survei tatap muka ini menggunakan metode purposive sampling dengan area survei di kawasan bisnis sekitar Jl MH Thamrin, JL Jenderal Sudirman dan Jl HR Rasuna Said Kuningan, Jakarta.

"Hasil ini sejalan dengan survei tatap muka yang dilakukan kedaiKOPI sebelumnya pada 24-30 April 2015. Survei dilakukan kepada 450 responden yang tersebar secara proporsional di 45 kelurahan terpilih di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan dan Bekasi. Sebanyak 48% responden merekomendasikan Presiden memberikan tambahan kursi menteri bagi kalangan profesional atau akademisi," papar peneliti KedaiKOPI, Hendri Satrio.

Sebelumnya, pada pertengahan April 2015 Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (kedaiKOPI) juga melakukan polling online tentang tambahan kursi menteri bagi profesional, akademisi dan partai politik bila Presiden jadi merombak kabinetnya.

"Hasilnya dari 344 pengunjung situs yang mengikuti polling 58,14% memilih opsi ada tambahan Menteri dari profesional/akademisi. Rekomendasi publik yang merekomendasikan Presiden menambah kursi untuk profesional dibandingkan bagi parpol kemungkinan sejalan dengan hasil survei tatap muka kedaiKOPI tentang tingkat kepuasan terhadap kinerja parpol dan tingkat kedekatan responden dengan parpol," katanya.

Survei yang juga dilakukan pada 24-30 April 2015 menyebutkan bahwa responden yang puas dengan kinerja Parpol tertinggi hanya 44,2% (Gerindra) dan terendah 28,9% (Hanura). Sementara itu 52,4% responden menyatakan tidak dekat sama sekali dengan Parpol dan hanya 1,1% yang merasa sangat dekat dengan parpol.

KedaiKOPI merupakan lembaga diskusi dan kajian yang menghimpun dan menyuarakan opini publik terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat. KedaiKOPI telah menggelar beberapa survei mengenai kondisi sosial dan politik di negeri ini. Kelompok ini juga menggelar polling melalui situs www.unegunegpolitik.com dan [url=http://www.kedaikopi.co.]www.kedaikopi.co.[/url]

"Hasil kajian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi semua stake holder di masyarakat dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan kepentingan publik," pungkasnya.
http://baranews.co/web/read/43115/pu...h#.VZG4rRuqqko


Jokowi Perlu Reshuffle Menteri Puan Maharani
May 4, 2015 Politik, Warta 0 Komentar

JAKARTA, WOL – Pakar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) Masnur Marzuki mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) perlu segera merombak kabinet dengan me-reshuffle Puan Maharani sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko BPMK).

Masnur menilai Puan perlu di-reshuffle oleh Jokowi karena mendapatkan penilaian yang tidak positif dari publik.

“Ada menteri yang dapat rapor bagus dan merah itu sumbu politiknya tergantung pada Presiden Jokowi apakah tetap memepertahankan menteri yang dapat rapor merah, seperti Menko Puan yang tidak dapat penilaian positif dari publik. Nah, berani nggak Presiden melakukan evaluasi dalam bentuk reshuffle,” ujar Masnur saat ditemui di Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (3/5).

Masnur menambahkan alasan lain Puan perlu diganti karena menjabat dalam kementerian baru yang konon menjadikan revolusi mental sebagai program kerjanya. Namun pada kenyataannya omong kosong belaka.

“Kementerian Puan itu baru yang katanya berhubungan dengan program revolusi mental, tapi sekarang publik bertanya-tanya apa itu revolusi mental karena mental masyarakat sekarang malah lebih terpuruk, tidak heran dia (Puan) salah satu kementerian yang dapat nilai jelek,” katanya.

Lebih lanjut, Masnur menganggap Jokowi perlu keberanian untuk melakukan reshuffle kepada Puan. Pasalnya, Jokowi bukanlah Presiden yang statusnya bukan pemilik tunggal partai dan Puan merupakan anak dari ketua umum partai yang menaungi Jokowi.

“Ini problem buat Jokowi tapi kembali lagi reshuffle itu kan hak prerogratif Presiden,” tutupnya.
http://waspada.co.id/warta/jokowi-pe...puan-maharani/


Survei : Susi Berprestasi, Puan Tak Dikenali
SENIN, 22 DESEMBER 2014 | 05:42 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Cyrus Network mengumumkan empat menteri di Kabinet Kerja yang paling disorot masyarakat. Di antara 34 nama, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meraih perhatian tertinggi.

CEO Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan terdapat 28,7 persen responden yang optimistis pada kerja Susi Pudjiastuti. Sebanyak 6 persen responden menganggap pemilik maskapai Susi Air tersebut tak memberi harapan. Dan 65,4 persen lainnya tak tahu sosok Susi.

Selain Susi, menteri yang mendapat tanggapan positif tinggi dari masyarakat yaitu Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Sebanyak 15 persen responden menilai kinerja Khofifah baik. Namun ada 83,5 persen responden yang tak mengenal Khofifah.

Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar-Menengah Anies Baswedan juga mencuri perhatian masyarakat. Sebanyak 11,2 persen responden menganggap kinerja Anies cukup memberi perubahan. Meski begitu, ada 87,6 persen masyarakat yang tak kenal tokoh pendiri Indonesia Mengajar ini.

Hasan mengatakan masyarakat semakin kritis mengamati kebijakan pemerintah. Masyarakat juga kritis menilai menteri yang kinerjanya dianggap buruk.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dianggap tak berkualitas oleh 12,6 persen responden. Hanya 10,9 persen masyarakat yang menganggap Puan berkinerja baik. Sedangkan 76,4 persen lainnya tak tahu sosok dan kinerja putri Megawati Soekarnoputri tersebut.

Hasil survei ini, tutur Hasan, bisa menjadi peringatan bagi menteri terkait. "Publik punya resistansi pada menteri bukan soal partai. Akibatnya, mereka tak akan dapat harapan atau didukung, " ujar Hasan.
http://nasional.tempo.co/read/news/2...n-tak-dikenali


Pengamat: Berpengalaman dan Berprestasi, Puan Pantas Jadi Menteri
Minggu, 19 Oktober 2014 13:05 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bilamana Puan Maharani ditunjuk Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menjadi anggota kabinetnya nanti, hal itu tentu karena pertimbangan objektif seperti halnya kader lain di internal PDIP.

Lagipula, Jokowi pasti sangat paham dengan kapasitas dan kemampuan internal kader PDIP.

Demikian pandangan peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus, di Jakarta, Minggu (19/10/2014).

"Menilai kapasitas Puan hanya karena latar belakang keluarga menghilangkan fakta lain yang dialami atau diperjuangkan Puan, sangat tidak etis dan subjektif," tegas Lucius.‬

Menurutnya, Puan Maharani adalah kader partai yang telah melewati berbagai proses pengkaderan di PDIP.

Jika ia kini menduduki pos jabatan Ketua DPP Bidang Politik PDIP, hal itu sangat wajar sesuai proses kaderisasi di internal PDIP.
Faktanya, ia mampu mengemban jabatan tersebut dan PDIP sukses pada pemilu 2014.

"Puan Maharani harus diberikan peluang yang sama dengan profesional partai lainnya.‬ Bahwa selain punya latar belakang pendidikan yang terverifikasi, Puan juga meraih banyak prestasi di partai dalam mengantarkan Jokowi-Jusuf Kalla memenangi pemilu presiden (Pilpres)," kata Lucius.
http://www.tribunnews.com/nasional/2...s-jadi-menteri


Muncul Daftar Reshuffle Anggota Kabinet Jokowi
Selasa, 12 Mei 2015 20:15 WIB

Nama eks Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, disebut muncul dalam daftar reshuffle.
Jakarta, HanTer-Desakan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera me-reshuffle sejumlah anggota Kabinet Kerja kian gencar menguat.

Mulai dari nama politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga partai-partai lain di luar kementerian meminta kepada Jokowi untuk segera mengganti mereka.

Di tengah gencarnya desakan tersebut, sejumlah media menerima daftar nama yang disebut-sebut sebagai bocoran reshuffle kabinet. Dari data itu, terdapat beberapa nama yang gencar diminta untuk segera diganti.

Sosok-sosok lain seperti mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar dan sejumlah politikus PDIP masuk dalam bursa tersebut. Belum ada konfirmasi resmi dari Istana terkait nama-nama tersebut.

Daftar menteri yang diisukan bakal direshuffel dan penggantinya.
  • Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno digantikan Luhut B Panjaitan
  • Seskab Andi Wijayanto digantikan Yuddy Chrisnandi
  • Mensegneg Praktino menjadi MenpanRB
  • Menteri BUMN Rini Sumarno digantikan Emirsyah Satar
  • Menteri ESDM Sudirman Said digantikan Nazarudin Kiemas
  • Menpora Imam Nachrowi digantikan Budiman Sujatmiko
  • Mendikbud Anis Baswedan digantikan Prof Komarudin Hidayat
  • Menteri Susi pujiastuti digantikan Rohmin Dahuri
  • Menko Perekonomian Sofyan Jalil digantikan Darmin Nasution
  • Jaksa Agung Prasetyo digantikan oleh Prof Gayus Lumbun

http://nasional.harianterbit.com/nas...Kabinet-Jokowi

----------------------------------

Kita lihat aja, apa Jokowi berani sesuai dengan tintutan hati nurani rakyatnya!
Diubah oleh zitizen4r 29-06-2015 21:34
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.6K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.