1. Apasih SELF INJURY itu?

Self harm atau self injury, adalah kegiatan yang dilakukan untuk melukai diri sendiri. Sampai saat ini tidak ada kesepakatan international mengenai defines pasti dari self injury. Secara ringkas self injury suatu mekanisme yang di lakukan individu untuk mengatasi rasa sakit secara emosional atau menghilangkan rasa kekosongan kronis dalam diri sendiri dengan memberikan sensai pada diri sendii. Atau, segala tindakan yang dilakukan secara sengaja yang tidak mempunyai hubungan dengan estetika ( Misal :Tattoo).



2. Apa saja bentuk-bentuk dari SELF INJURY?

Self INJURY itu dibagi menjadi 2:


- Self Injury Direct

Mengiris/menggores dan membakar kulit adalah bentuk self injury yang paling umum. Biasanya para pelaku menggunakan silet, pisau, pecahan kaca, atau alat-alat tajam lainnya. Tindakan ini sering disebut dengan cutting. Cutting ini biasanya dilakukan pada bagian tubuh tertentu.
Contoh Self Injury Direct lainnya:
• Meninju, memukul, mencakar diri sendiri
• Menggigit tangan, lengan, bibir, atau lidah
Dan hal-hal lain yang mengandung unsure triggering.


- Self Injury Indirect

Bertahan pada hubungan yang penuh dengan kekejaman dan penganiyayaan adalah salah satu hal yang dapat digolongkan pada self injury yan tidak langsung, mengambil resiko yang dapat menyebabkan luka. Merokok tidak terasuk self harm karena tidak mengakibatkan sakit secara langsung. Anorexia juga bukan termasuk self injury karena tujuannya ingin kurus, bukan rasa sakit.




3. Kenapa sih mereka melakukan self injury?


Biasanya mereka yang melakukan self injury ini sedang merasakan depresi, pikiran yang kacau, perasaan sendirian, kesepian, tidak mendapat pengakuan dari lingkungan sekitar, perasaan takut terhadap apapun, kekesalan yang tak dapat diluapkan, perasaan tertekan, pengalaman pahit masa lalu, dsb.
Para pelaku self harm ini pandai menyembunyikan hal ini terhadap lingkungannya, jadi sebenarnya mereka tidak benar-benar kesepian. Sebenarnya bagi para pelaku self harm ini ‘Cutting’ atau self harm lainnya dapat membantu mereka untuk lebih relax, merasa benar-benar hidup saat melakukannya karena ketika mereka menyakiti fisiknya, tubuhny akan memproduksi ‘endorphins’ yang menciptakan perasaan positif yang membuat perasaan menjadi lebih baik.



4. Bagaimana cara mengetahui dan mengatasinya?


Biasanya para pelaku self injury biasanya merasa terganggu dengan keberadaan bekas luka dan umummnya mereka akan berusaha menyembunyikan luka itu dari orang lain dengan cara memakai baju lengan panjang atau celana panjang atau dengan make up. Nah gan, kalau itu bukannya hal yang biasa ya memakai baju atau celana panjang? Cara lainnya, lihat langsung aja di tangan para pelaku self injury, akan terdapat luka yang membekas. Atau akan terdapat luka memar/luka pada tubuh yang tidak lazim.


Cara mengatasinya dengan cara:
- Dengan melakukan berbagai therapy. Sedangkan untuk kasus yang berat mungkin bisa menggunakan “Antidepressant.”
- Pada keadaann marah cobalah untuk berlari atau menari dengan cepta, meumukuli bantal, berteriak, melempar barang, atau mematahkan pensil.
- Jika merasa kosong dan butuh untuk merasakan sesuatu cobalah dengan mandi dengan air dingin, menggenggam es kuat kuat atau makan cabai.
- Jika ingin menenangkan diri, cobalah untuk menggambar sesuatu, menulis, mendengarkan lagu, mandi atau bermeditasi.
Yang terakhir, jangan takut untuk menbuka diri, ceritakan masalah yang kamu hadapi kepada orang yang dipercaya.

ini yang perlu ente tau gan, kalau ente pas main socmed dan nemuin gambar/foto tangan dengan luka sayatan nama pacar atau mantan mereka sesungguhnya itu bukan self harmer tapi mereka adalah anak alay. kenapa ane bilang begitu, karena self harmer ini bener2 pinter nyembunyiin bekas luka, kalau ada yang nanya mereka pasti langsung mengalihkannya dengan bilang kalau itu terkena goresan secara tidak sengaja, atau yang lainnya pasti banyak alasan. dalam tahap ini atau dalam tahap menemukan orang yang self harm dibutuhkan tingkat peka, kepo, dan peduli kepada lingkungan sekitar yang sangat tinggi. Jangan malah menjauhi orang yang melakukan self harm, dekati mereka ajak mereka untuk berhenti, beritahu kalau kita sebenarnya peduli, bahwa dia tidak sepenuhnya sendirian. and you people, dont ever try to self harming yourself

Dari berbagai sumber dari search engine: Google