Aceh Timur - Sejak semalam, sekitar 433 pengungsi dari etnis Rohingya dan Bangladesh ditampung sementara di sebuah lokasi bekas pabrik kertas di Desa Birem Bayeun, Aceh Timur, Aceh. Hingga hari ini, belum ada tempat Mandi, Cuci, Kakus (MCK). Akibatnya, sejumlah imigran Buang Air Besar (BAB) di mana-mana.

Lokasi di belakang tak jauh dari tenda untuk menampung para imigran ini memang masih banyak semak-semak. Di sana juga terdapat pohon-pohon kelapa sawit. Para imigran ini terpaksa BAB di bawah-bawah pohon kelapa sawit akibat belum ada WC.

Untuk mandi, sebuah mobil tangki terlihat membawa air untuk mereka. Air ditampung dalam jeriken berbagai ukuran. Mereka mandi secara 'berjamaah' di bawah pohon kelapa sawit tak jauh dari tenda.

Sejumlah pengungsi lain juga terlihat sibuk mencukur jenggot. Ada juga sebagian di antaranya mereka yang memotong rambut. Mereka duduk berkelompok-kelompok di areal penampungan.

Seorang panitia dapur umum, Haminin, mengatakan, hingga kini belum ada sanitasi seperti MCK yang tersedia di lokasi penampungan imigran Rohingya dan Bangladesh. Di sana baru ada air bersih yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Timur.

"Masih banyak keperluan mendesak di sini. Alat-alat masak masih kurang dan MCK juga belum ada di sini," kata Haminin saat ditemui di lokasi penampungan imigran di Aceh Timur, Kamis (21/5/2015).

Selain itu, untuk air minum para imigran juga belum ada tempatnya. Mereka hanya diberi air mineral sumbangan masyarakat. "Untuk air minum mereka belum ada tempatnya. Sanitasi di sini sangat mendesak," ungkapnya.

Haminin mengaku belum mengetahui sampai kapan para pengungsi ini akan ditampung di Aceh Timur. "Kalau seperti kata pak JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) mereka akan ditampung setahun. Setelah itu dikembalikan ke negara asal," jelasnya.


(try/try)