Hi Guys and Girls,

Saat ini rekaman DSD sudah mulai populer dan mudah didapatkan….dengan makin populernya DSD ini, maka perangkat DAC yang support DSD sudah mulai bermunculan di pasaran. Yang bikin comparison kali ini istimewa adalah karena 2 DAC/Amp ini selain portable, juga support Native DSD dan dijual di bawah 3,500,000 IDR. Kalo umumnya Native DSD Support hanya tersedia di perangkat DAC high end (di atas 10jt), maka di kelas yang lebih murah saat ini sudah tersedia. Dan ini yang bikin menarik buat saya.

Sebelum mulai, kayaknya lebih baik dikasi sedikit pengetahuan tentang DSD…:P

Apa sih DSD itu dan kelebihannya dibanding FLAC, WAV, ALAC apa?
DSD adalah teknik perekaman terbaru dengan menggunakan 1bit recording dibanding multibit recording seperti yang umum terjadi di PCM recording. Jadi bayangannya karena musiknya direkam dalam sistem 1 bit per 1 bit, secara teori informasi music yang direkam menjadi lebih baik, karena di 1 cluster bit yang sama tidak dipaksakan masuk informasi multibit. PCM Recording adalah dasar teknik perekaman untuk WAV, FLAC, ALAC. Sedangkan DSD adalah teknik perekaman dan mastering yang prinsipnya berbeda dengan PCM.

Analogi paling mudah untuk dibayangkan : 1 orang tinggal di 1 rumah yang berukuran 100m2 akan lebih nyaman dibanding 10 orang tinggal di rumah yang sama berukuran 100m2.

Jadi dengan teknik perekaman DSD, maka secara prakteknya mampu menampilkan musik dengan lebih jelas, lebih open, lebih detail, lebih transparent dibanding FLAC 24bit ataupun WAV sekalipun. Itulah kenapa klo kita beli rekaman DSD di banyak website online maka harganya akan lebih mahal dibanding FLAC 24bit. Secara teknik rekaman dan remaster, pembuatan musik dalam format DSD juga lebih panjang prosesnya sehingga layak untuk dihargai lebih “mahal”.

DSD DAC di masa lalu?
Umumnya di masa lalu, karena music DSD harganya ngga murah (bisa 25-30 USD/album), maka DAC yang support DSD biasanya berada di kelas high end di atas 10jt. Dan kelas DAC di bawah 10jt biasanya support sampe 24bit/192 Khz aja.

Native DSD itu apa?
Sebenernya klo ada rekaman DSD dan “maksa” mau playback di DAC 24bit bisa banget. Tapi rekaman DSD yang kita punya akan didowngrade menjadi PCM secara software baru diplayback ke DAC manapun. Banyak software yang bisa mendecode DSD ke PCM (misal di Mac ada Audirvana, atau Foobar di Windows). Tapi apabila didowngrade ke PCM (yang biasanya hanya jadi 16bit/44.1Khz PCM), maka kita akan kehilangan esensi dan kelebihan utama dari file DSD tersebut.

Dengan menggunakan DSD yang support Native DSD, maka file DSD yang kita miliki akan dibaca sesuai dengan bitrate aslinya (DSD biasanya 32bit processing) dan tidak terjadi downgrade sama sekali pada saat proses playback. Dengan menggunakan Native DSD DAC, maka kita bisa merasakan kelebihan utama dari file DSD yang kita miliki.

iFi Nano DSD vs Nuprime DSD Spec Comparison
Dua produk ini punya konsep design yang hamper sama dengan fitur utama yang mirip-mirip : Native DSD, RCA Output, Coaxial Output, USB Input.

Secara spec iFi Nano lebih tinggi dengan menggunakan chipset DAC 32bit/384Khz vs Nuprime uDSD yang menggunakan chipset DAC 24bit/384KHz. Dengan perbedaan internal chipset DAC ini, iFi Nano punya kelebihan signifikan untuk playback 32bit file secara native.

Kelebihan lainnya di iFi Nano adalah adanya battery built ini, sehingga bisa digunakan sebagai portable amp/DAC on the go melalui device yang support (iOS via lightning to USB adapter dan Android via OTG cable). Sedangkan Nuprime uDSD hanya support USB input aja tanpa internal battery (playback wajib pake laptop atau USB powered hub apabila dipake on the go).

iFi Nano DSD juga dilengkapi dengan filter switch yang bisa “merubah” suara menjadi lebih warm atau lebih bright. Selain itu iFi Nano DSD juga bisa digunakan sebagai preamp karena volume knobnya bisa digunakan untuk mengatur keluaran suara via RCA Outputnya. Sedangkan di Nuprime uDSD keluaran RCA Outputnya fixed tidak bisa diatur level outputnya.

iFi Nano DSD vs Nuprime uDSD Sound Quality Comparison (as headphone amp)
Supaya fair perbandingannya, maka kali ini menggunakan Macbook Air + Audirvana Plus dengan lagu sbb :
• Norah Jones – Those Sweet Words – Feels Like Home (DSD64)
• Norah Jones – Those Sweet Words – Feels Like Home (24bit/192KHz FLAC)
• Barb Jungr – Like A Roling Stone – Waterloo Sunset (DSD64)
• Fitear MH334
• Beyer DT880Pro/250

Menggunakan Fitear MH334 dan iFi Nano DSD (minimal phase switch), saya coba di lagu Norah Jones (Those Sweet Words – DSD64), suara yang dihasilkan termasuk clean, detailed dengan transparansi vocal dan separasi antar instrument yang baik banget. Suaranya bukan tipe yang ngalun, lamban, tapi lebih ke soundsig yang dinamis, clean, detailed dengan separasi dan micro detail yang jadi kelebihan utamanya. Dibandingkan Nuprime uDSD, Nuprime uDSD lebih warm berkesan lebih dull dan agak muddy mid-lownya. Mungkin untuk yang suka suara tubey dan agak dull bisa jadi Nuprime uDSD lebih cocok. Dibandingkan dengan Chord Hugo (my trusted partner), iFi Nano DSD terkesan lebih harsh vocalnya, dan lebih berkesan “nyemprot” dibanding Hugo yang jauh lebih tenang, lebih laidback dan lebih relaxed penyampaiannya. Tapi pada saat di lagu Barb Jungr (Like A Rolling Stone – DSD64), penyampaian suara pianonya buat saya lebih bagus di iFi Nano DSD dibanding Hugo (krn Hugo lebih dull), di Nuprime uDSD suara vocalnya menjadi lebih laidback tapi sayangnya suara distorsi gitar dan pianonya menjadi lebih tumpul dibanding iFi Nano DSD.

Menggunakan Beyer DT880Pro/250, di iFi Nano DSD di volume knob jam 1 sudah lebih dari cukup untuk selera saya volumenya. Untuk mencapai volume yang sama di Nuprime uDSD maka volume knob diputar sampai jam 3. Memang saya rasakan output headphone amp di iFi Nano DSD lebih punya power untuk drive high impedance headphones daripada di Nuprime uDSD. Tapi di Nuprime uDSD punya kelebihan di blacker background dan lesser noise (suara ssssss di awal lagu lebih terasa di iFi Nano DSD drpd di Nuprime uDSD).

Beyer DT880Pro/250 terdengar lebih dinamis, lebih agresif attack + separasinya di iFi Nano DSD drpd di Nuprime uDSD. Nuprime uDSD cocok buat low impedance headphones atau IEM buat saya. Power yang diberikan iFi Nano DSD sudah lebih dari cukup untuk bisa drive Beyer DT880Pro/250 dengan baik.

iFi Nano DSD vs Nuprime uDSD Sound Quality Comparison (as DAC via RCA Out)
Supaya fair perbandingannya, maka kali ini menggunakan Macbook Air + Audirvana Plus dengan lagu sbb :
• Norah Jones – Those Sweet Words – Feels Like Home (DSD64)
• Norah Jones – Those Sweet Words – Feels Like Home (24bit/192KHz FLAC)
• Barb Jungr – Like A Roling Stone – Waterloo Sunset (DSD64)
• Atlas Element RCA Cable + Stinger 16AWG Speaker Cable
• NAD D3020 + PSB LR1 Speaker (untuk test RCA out as DAC)

Sebagai DAC via RCA Out, IfI Nano DSD ternyata juga bisa digunakan sebagai preamp karena volume knobnya bisa mengatur output suara dari RCA Outnya. Sedangkan di Nuprime uDSD RCA Outputnya sudah fixed dan tidak bisa diatur lagi keluaran suaranya.

NAD D3020 + PSB LR1 termasuk setup yang punya warna suara warm, dengan vocal yang mellow dan cenderung agak bassy. Dengan penggunaan iFi Nano DSD sebagai DAC, suara yang dihasilkan menjadi jauh lebih open, lebih detail dengan soundstage, separasi dan micro details yang meningkat. Setiap layer dari suara Norah Jones di lagu Those Sweet Words menjadi lebih lively dan kesan muddynya menjadi hilang.

Dibandingkan Nuprime uDSD di lagu yang sama, iFi Nano DSD punya soundstage yang lebih luas, separasi yang lebih baik dan kesan micro details yang lebih open.

Overall karakter dinamis, lugas sebagai ciri khas dari iFi Nano DSD menjadi sinergi yang baik untuk menutupi kelemahan dari NAD D3020 + PSB LR1 Speakers.

iFi Nano DSD vs Nuprime uDSD Accessories Comparison
Ini ngga terlalu penting sih, tapi karena sekalian bikin review yang lengkap maka sekalian deh dimasukin. Jadi dapet apa aja dalam paket penjualan orisinalnya.

iFi Nano DSD :
• iFi Nano DSD
• RCA Cable 1m
• Rubber Strap 2pcs
• Pouch
• Anti slip mat
• Rubber Feet
• USB Cable
• Manual
• iPhone style box (lebih ngga penting, tapi bagus aja klo produsen sampe mikirin hal detail kyk gini)

Nuprime uDSD :
• Nuprime uDSD
• USB Cable
• White carton box

KESIMPULAN
Ifi Nano DSD adalah sebuah produk fenomenal baru di kalangan portable audio. Apabila selama ini pilihan untuk menggunakan DSD Playback lebih banyak didapatkan dari penggunaan player/DAP (kebanyakan DSD to PCM playback, yang native DSD misalnya Calyx M, iriver Astell&Kern AK240). Dengan adanya iFi Nano DSD, otomatis penggunanya bisa menggunakan perangkat ini untuk playback dari Smartphone (iOS via lightning to USB adapter dan Android via OTG). Untuk playback softwarenya ada Onkyo HF Player sebagai yang paling populer dan mendukung DSD Native (jadi bisa output sinyal DSD tanpa dikonversi atau didown grade ke PCM).

Ini seru banget, karena dengan total cost di bawah 3.5jt sudah bisa dapat playback Native DSD melalui smartphone yang biasa kita pakai (Calyx M yg support Native DSD di 11.5jt, AK240 di 30jt). Dan misal yang biasa saya pake adalah iPhone, tentunya interface iOS jauh lebih baik dan lebih intuitif dibanding DAP manapun (yang biasanya ada lag, agak lelet dan seringkali buggy). Dan total investasi yang dikeluarkan di bawah 3.5jt bisa dapet 1 perangkat all in one yang bisa jadi DAC, Preamp, Headphone Amp, Native DSD Support.

Nuprime uDSD walaupun secara fungsi mirip tapi kelemahan utamanya dengan tidak dilengkapi baterei internal menjadikan Nuprime uDSD hanya cocok di desktop setup aja (via laptop) dan penggunaannya tidak se-fleksibel iFi Nano DSD.

Secara suara, karakter umum dari iFi Nano DSD adalah : great transparency and micro details, wide soundstage with great attack and impact.

Karakter umum dari Nuprime uDSD adalah : mellow, agak dark, good soundstage depth and height.

BONUS ROUND : iFi Nano DSD USB Power Playback vs Battery Power Playback
iFi Nano DSD dilengkapi dengan USB power playback. Artinya dia bisa bypass internal baterei dan mengandalkan USB power aja untuk playback. Cara aktifasi USB power playback juga sangat smart dan simple : colokin kabel USB dulu dari laptop baru nyalakan amplinya, kalo dinyalakan amplinya dulu baru colokin kabel USB maka playbacknya menggunakan baterei internal.

Ada sedikit perbedaan suara yang saya rasakan pada saat penggunaan USB power aja dibanding baterei :
• Dengan battery playback, vocalnya menjadi lebih laidback dengan black background lebih baik
• Dengan battery playback, highnya menjadi labih bersih dibanding USB power playback

FINAL WORDS
Dengan kualitas suara yang dihasilkan (detailed, great layering, great instrument separation) dan ditambah fleksibilitas yang diberikan (bisa Native DSD on the go via lightning to USB, OTG cable, bisa jadi preamp, bisa jadi DAC, bisa jadi headphone amp), kelengkapan aksesorisnya (begitu buka box udah lengkap semua sampe kabel RCA, rubber straps) dan review yang begitu fenomenal di mana-mana (jadi inget Chord Hugo yang hamper di 95% reviewnya di internet ngga ada yang bilang jelek) kyknya iFi Nano DSD sangat layak dipertimbangkan untuk jadi amp/dac portable juara di kelas harga up to 3.5jt rupiah.

Note :
Sekali lagi walaupun menyertakan beberapa amplifier lainnya sebagai pembanding, dan berusaha se-objektif mungkin dalam menyampaikan review akan lebih baik tetap dicobain dulu sebelum diputuskan untuk dibeli. Setiap orang punya preferensi dan selera pribadi yang bisa berbeda-beda. Tidak ada yang salah dan benar dalam dunia audio, semua kembali lagi ke selera masing-masing individu...

Pictures :










Thanks

Alvon