gw cm mau menanggapi thread



http://m.kaskus.co.id/thread/555971b5d89b092f2a8b4567/ini-alasan-kenapa-air-minerales-teh-manisetc-di-restoran-harganya-mahal/

dengan cara yg lebih edukatif

di situ intinya TS ingin memberitahu
bahwa mahalnya harga air mineral di restoran / cafe ialah untuk menstimulus konsumen untuk switch (pindah) dari keinginan membeli air mineral menjadi membeli capucino blend. alasannya yg disodorkan TS tersebut sederhana, karena harga air mineral dan capucino blend beda tipis
air mineral @Rp 15.000
capucino blend @Rp 21.000
jadi karena perbedaan harga nya tipis, TS bermaksud menggiring konsumen untuk lebih memesan capucino blend..hanya dengan nambah 6.000 saja. TS menyimpulkan hal tersebut hanyalah strategi marketing.
apakah itu benar ?

Okeh izinkan ane mengulang kembali pelajaran ekonomi kelas 1 SMA.
Alasan penggiringan konsumen untuk beralih ke minuman lain (jus, kopi, teh) seperti yg dikatakan TS dalam thread tsb tidak benar.

Jawaban yang benar adalah karena terjadi kelangkaan. Atau bahasa kerennya scarcity.

Scarcity is the big problem in economics.

Dulu ampe sekarang setahu ane kelangkaan terbagi 4 jenis : ada kelangkaan kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu.

Biar makin paham ane coba kasih contoh "air" di ke empat bentuk scarcity. Aslinya kalo baca buku/googling tiap scarcity punya contoh masing2

1. Kelangkaan kualitas,
Misalkan kamu tinggal di bekasi, air di bekasi kan jelek noh karena tercemar limbah pabrik. Makanya harga untuk mendapatkan air bersih di bekasi mahal sebab air di bekasi kualitas nya jelek jelek

2. Kelangkaan kuantitas,
Misalkan kamu tinggal di singapur. Tau kan singapur air terbatas ? Makanya singapur sebagian menyuling dari laut, sebagian beli dari malaysia dan (katanya) sebagian nyolong lewat pipa pipa besar yg tembus bawah laut ke Riau. Oleh sebab itu air disana harganya mahal karena jumlahnya terbatas.

3. Kelangkaan waktu,
Misalkan kamu naik ke puncak Gunung Semeru sedangkan air minum di tas perbekalan kamu abis. Lalu di puncak semeru km ketemu sy. Karena sy tau teori scarcity sy ogah bagi air minum ke km gratis, sy bakalan jual sebotol air minum sy 1 milyar ke km. Pilihan yg dimiliki km cuma 2, beli semilyar atau mati kehausan. Air yang sy jual sy naikin drastis sebab sy tau km butuh waktu minumnya saat itu dan harus minum.

4. Kelangkaan tempat,
Nah ini. Ini jawaban mengapa air di restoran atau cafe harganya mahal. Ini bukan soal strategi bisnis, ini soal DIMANA km minum tuh air !
Kalau restoran yang harga menu makanannya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah, mana mungkin jual Aqua botolnya seharga Rp 3 ribu rupiah ? atau seharga aqua di pinggir jalan ? Mana mungkin.
okeh buat menjawabnya biarkan ane kasih kemungkinan jawaban jawaban yg mungkin agan jawab
1. agan sangsi makan disitu harga makanan seporsinya ratusan ribu tapi harga airnya 3 ribu.
2. agan sebar ke internet dan orang orang buat ngasih tau keanehan restoran. mungkin agan berburuk sangka kalau air itu air ledeng..
3. agan tidak mau lagi makan di restoran itu. karena agan merasa agan orang kaya (memiliki kemampuan daya beli tinggi) tapi merasa tidak mendapatkan kepuasan hanya karena harga air yg sangat murah. agan tidak mendapatkan nilai prestige makan di situ.

SEKALIPUN mereknya sama, restoran dan cafe akan me mark up harga air mineral. Jadi sekali lagi ini bukan soal strategi bisnis supaya orang beli minuman yg lain semacam jus kopi atau teh. Ini soal dimana kita beli dan minum air itu. perly diingat kembali bahwa tujuan orang ke restoran dan kafe itu untuk happy. jadi pajak yg dikenakan besar sebab diasumsikan orang akan membayar berapa pun untuk kesenangan mereka. Beli air mineral di restoran / cafe ketika itu juga terpaksa karena kelangkaan waktu. Kita butuh minumnya saat itu daripada mati keselek abis makan. Karena restoran dan cafe umumnya melarang bawa masuk makanan dari luar makanya harga air disitu mahal. Lagian orang yang abis makan terbiasa minum air putih itu tidak mungkin bisa dipaksa atau terpaksa minum jus karena alasan harga air putih dan harga kopi beda tipis seperti pemikiran strategi TS di thread tersebut.

jika

jika pemikiran TS di situ dengan mengharap orang berpindah memilih capucino blend ketimbang air putih. pertanyaan selanjutnya yang sulit di jawab adalah "kalau begitu mengapa tidak dihilangkan saja daftar air mineral dari daftar menu ? padahal ketika kita menyediakan air mineral di daftar menu minuman artinya kita menyediakan stock. kalau sudah bicara stock barang kita wajib ngomongin depresiasi barang. apakah "biaya" menjadikan air mineral sekadar sebagai harga pembanding lebih murah ketimbang biaya penyusutan air mineral itu sendiri ? apakah margin keuntungan dari terjualnya tiap unit capucini blend bisa menutup biaya penyusutan tiap 1 unit aqua yang tidak akan terjual ?"

sekarang kita balik harganya
air mineral @20.000
capucino blend @15.000
sy akan tetap beli air mineral. alasannya :
1. sy tidak terbiasa minum minuman lain selain air putih setelah makan
2. sy menganggap gula dan bahan kimia di capucino blend terlalu sadis buat kesehatan
3. perbedaan harga 5.000 tidak cukup membuat sy beralih ke capucino kecuali jika beda 50.000 misalkan.

Jadi tentu tidak mungkin bukan menghilangkan daftar air mineral, karena capucino bukan barang substitusi sempurna untuk air mineral.

ini pelajaran kelas 1 SMA di mata pelajaran ekonomi tentang kelangkaan sumber daya. semoga bisa mengedukasi kaskuser
trims