Masa kecil itu masa yg tidak boleh dilewati tanpa bermain, bersenang-senang dan bahagia. Anak kecil era digital selalu disuguhi permainan tanpa kreativitas, kebersamaan, gotong royong dan lainnya. Masa mereka sangat berbeda dengan kita dulu. Dimana sebelum 2000 dan negeri kita belum dibanjiri tablet, android dan game lainnya. Kita yg masih anak-anak selalu berusaha bermain tanpa perlu mengeluarkan uang tetapi sebisa mungkin bermain dengan teman-teman. Jadilah permainan-permainan seperti engklek, patil lele (glatikan), teple, benteng-bentengan, BP-BPan (bongkar pasang), congklak di tanah dan lainnya. Berikut TS coba mengingat permainan yg dulu pernah TS lihat atau mainin

Bongkar Pasang (BP-BPan)

Ada agan yg pernah main ini? Jangan sampe deh. Nanti dikira hehe. Permainan ini khusus bt aganwati ya. Aganwati yg pernah kecil pasti punya ini di tepak atau toplesnya. Selain harganya yg murah cara mainnya juga gampang dan pasti menyenangkan. Bisa gonta ganti baju, orang, aksesorisnya, perabotan. Karakternya macem-macem dan pasti kalau ada yg baru selalu dibeli untuk melengkapi koleksi bt main nanti. Zaman sekarang? Permainan ini sudah tersisihkan sama salon-salonan yg ada di android

Lompat tali
Karet gelang bekas pakai atau dadak beli baru dulu biasa dirangkai dan digabungkan menjadi talo yg panjang, elastis dan besar. Kalau sudah terangkai karet gelang ini dijadikan sarana untuk bermain lompat tali. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan yang sudah cukup tingginya. Permainan ini dimainkan dengan cara 2 teman kita membentangkan tali setinggi pingganh dan kita diharuskan melompati tali hanya satu kaki yg melompati tali dan satunya sebagai tumpuan untuk melompat. Ingat, kakinya tidak boleh menyentuh tali kalau tidak aganwayi dianggap "mati" dan diganti dengan teman lainnya. Permainan ini dilengkapi dengan level yg terus meningkat dan semakin susah. Selain untuk olahraga permainan ini juga mengajarkan strategi, kejujuran, kebersamaan dan tentu kebahagiaan.

Bola Bekel
Ini permainan yg ane anggap masih bisa bertahan sampai sekarang karna adik perempuan TS yg masih SD biasa main bola bekel sehabis pulang sekolah. Bedanya kalau dulu bola ini biasa dimainin bareng-bareng kalau sekarang adik TS susah cari temen yg mau main beginian

Patil lele a.k.a glatikan Patil lele adalah permainan anak-anak
dengan menggunakan tongkat kayu.
Dalam permainan ini, terdapat 2 buah
tongkat. Tongkat yang pertama sebagai
tongkat pemukul dan tongkat kedua
sebagai tongkat yang dipukul. Cara
bermainnya, setelah membentuk
kelompok mereka hom pim pa kelompok mana yang lebih
dahulu memukul tongkat. Satu orang
dari kelompok yang lebih dulu berhak
memukul tongkat setelah pengundian
meletakkan tongkat yang akan dipukul di
atas bata yang sudah disusun.
Kemudian tongkat yang berada di atas
bata salah satu bagian ujungnya dipukul,
sehingga tongkat terlempar. Beri tanda
dan ukur jarak dari bata ke tanda tempat
tongkat terlempar. Kemudian dilanjutkan
oleh kelompok lain. Kelompok yang
lemparan tongkatnya paling jauh, maka
kelompok itu yang dinyatakan menang.
Sebagai sanksi, semua anggota kelompok
yang kalah harus ingkling (lompat satu
kaki) dari tempat tongkat terjauh sampai
ke tempat memukul (start).

[b]Engklek
dinamakan engklek karena para pemain diharuskan engklek (melompat dengan satu kaki). Alat yg digunakan cukup pecahan genteng atau keramik yg berbentuk pipih dan petak-petak yg bisa dibuat dengan kapur atau tinggal gores di atas tanah. Pemain nanti akan melempar pecahan genteng (teple) k petak paling awal. teple yg paling dekat dengan sisi petak itu yg paling awal main. Permainan ini juga dimainkan dengan level yg semakim susah. Berikut TS sertakan petak yg digunakan untuk bermain.

Slodoran a.k.a Galah Panjang
Slodoran adalah sejenis permainan
tradisional yang dimainkan di atas
gelanggang yang dilakar di atas tanah
kosong. Gelanggang yang dibuat
mengandungi 2 lajur dan beberapa baris
bergantung kepada bilangan pemain.
Gelanggang galah panjang dibuat
mengikut bilangan pemain yang bermain
galah panjang. Contohnya jika pemain
ada 10 orang, gelanggang yang dibuat
mengandungi 4 baris. Jika bilangan
pemain sebanyak lapan orang,
gelanggang galah pnjang mengandungi 3
baris. Permainan ini melibatkan
kepakaran seorang ketua atau ibu untuk
mengawal gerakan anak buah bagi pihak
yang mengawal gelanggang. Manakala
kecekapan dan kepantasan teruji kepada
pihak yang menempuh gelanggang. Jika
pihak menempuh gelanggang mempunyai
kebijaksanaan menempuh gelanggang,
maka mereka boleh menang dengan
mudah.

Benteng-bentengan
Permainan terdiri dari 2 kelompok, inti dari permainan ini adalah banyak2an siapa yang berhasil menduduki benteng lawan (dengan simbolnya menyentuh benteng lawan). Setiap tim menjaga bentengnya (bentuk dan bendanya terserah, biasanya tiang listrik, pohon, tembok, dll) sekaligus menyerang benteng lawan. Setiap penyerang yang sudah jauh meninggalkan bentengnya, akan bisa ditangkap oleh penjaga, dan jika tertangkap penyerang akan menjadi tawanan. Dan harus di
selamatkan oleh kawannya untuk bisa bermain lagi. kelompok yang berhasil lebih banyak mendudukin benteng lawan, itu lah yang menang.