BERBAGAI persoalan Ibu kota tak kunjung henti meski usianya telah memasuki ke-488 tahun. Salah satu masalah yang memprihatinkan ialah kondisi jalan di Jakarta yang masih berlubang menyebabkan banyak kecelakaan lalu lintas.

Bila anda melewati depan Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi SIM (Satpas) di KM 11 Jalan Daan Mogot, sepanjang jalan tersebut rusak serta dihiasi batu-batu kerikil tajam.

Tidak hanya itu, jalanan di sekitar Mal Citraland dan seputaran Grogol juga tak kalah rusaknya.

Di Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, mulai lampu lalu lintas Arteri (lapangan sepakbola) hingga Pondok Pesantren Asshidiqiyah. Sementara itu, pasca banjir Jakarta pada Januari 2015, Dinas Marga DKI Jakarta mencatat ada 197 titik jalan rusak.

Rusaknya jalan Ibu Kota ini merupakan salah satu potret carut marut pelayanan dan fasilitas publik di Jakarta di tangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Potret ini jelas membuktikan bahwa Ahok tidak memiliki kemampuan memberikan fasilitas baik ke warga Jakarta," ungkap Azas Tigor Nainggolan, Ketua Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA), Senin (22/6/2015).

Sesuai Undang-Undang Lalu Lintas Nomor 22 Tahun 2009, lanjutnya, disebutkan jika jalan rusak dan menimbulkan jatuh korban, penggunanya atau warga bisa menggugat pemerintah sebagai pengelola jalan.

Selain itu, kritikan juga melayang kepada kebijakan Pemerintah Provinsi DKI dalam membangun fly over, jalan layang non tol dan jalan tol dalam kota di Jakarta.

"Membangun jalan baru, termasuk membangun enam ruas jalan tol dalam kota Jakarta bukan solusi untuk memecah kemacetan Jakarta. Membangun jalan baru justru meningkatkan penggunaan kendaraan bermotor pribadi," paparnya.

Menurut Tigor, Ahok dan jajarannya untuk segera memperbaiki jalan yang rusak dan layanan angkutan umum.

"Hingga saat ini belum ada satu pun langkah Gubernur DKI yang benar dalam perbaiki angkutan umum dan kemacetan Jakarta," tutupnya. | POL

http://pelitaonline.com/news/2015/06...salahkan-ahok/