- Beranda
- The Lounge
Kumpulan Cerita CREEPYPASTA [INDONESIA]
...
TS
Alwi112
Kumpulan Cerita CREEPYPASTA [INDONESIA]
Creepypasta ? hmm apa itu ? makanan? buakn,tetapi sebuah tempat dimana berkumpulnya kesraman hehehe
CERITA
[Eyeless Jack]
Source : Creepypasta
Translator : Revevant
Halo, namaku Mitch. Aku akan bercerita pada kalian tentang pengalamanku. Aku tidak yakin apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang berbau paranormal atau apapun istilah tepatnya, namun setelah “sesuatu” itu datang kepadaku, aku menjadi percaya akan hal-hal yang berkaitan dengan paranormal.
Satu minggu setelah aku pindah bersama kakakku, Edwin, setelah rumahku disita, aku telah selesai berkemas. Edwin cukup setuju dengan ide aku pindah bersamanya mengingat kami sudah tidak saling berjumpa sejak 10 tahun lamanya, aku juga merasa senang dengan hal ini. Aku tertidur dengan pulas setelah semua barang-barangku masuk ke dalam rumah. Setelah satu minggu, aku mendengar suara gemerisik dan berdesir dari arah luar rumah sekitar pukul satu dini hari. Kupikir suara tersebut adalah seekor rakun, maka aku mengabaikannya dan kembali tidur. Keesokan paginya aku menceritakan hal tersebut kepada Edwin, dan dia juga berpikiran sama denganku.
Keesokan malamnya, kupikir aku mendengar suara jendela terbuka serta suara langkah yang berat, seakan-akan sesuatu memasuki kamar. Aku meloncat bangun dan memeriksa seluruh isi kamar, namun aku tidak melihat apapun. Keesokan paginya, Edwin menjatuhkan cangkir kopinya saat dia melihat keadaanku. Dia menunjukkan padaku sebuah cermin untuk aku mengaca. Sebuah luka yang lebar menghiasai pipiku.
Setelah bergegas menuju rumah sakit, dokter mengatakan padaku bahwa aku pasti telah tidur sambil berjalan, namun kemudian dia menunjukan sesuatu padaku yang membuat darahku serasa membeku. Dia mengangkat kemejaku dan menunjukan sebuah luka irisan yang terjahit, tepat dimana ginjalku berada. Aku terbelalak menatap matanya. “Entah bagaimana caranya kau kehilangan ginjal kirimu semalam. Kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana. Maafkan aku Mitch.” Kata dokter.
Keesokan malamnya lagi merupakan titik puncak semuanya. Sekitar tengah malam, aku terbangun kembali dan melihat sebuah pemandangan yang sungguh mengerikan. Aku bertatapan langsung dengan sosok yang mengenakan kerudung hitam dan topeng biru tua gelap tanpa hidung ataupun mulut. Sosok itu menatap lekat ke arahku. Sosok tersebut juga meneteskan cairan kehitaman dari lubang matanya. Aku meraih kamera di saku mantel di dekatku dan memotretnya. Setelah memotretnya sosok tersebut menerjangku, berusaha merobek dadaku untuk mengambil paru-paruku. Aku menghentikannya dengan menendang mukanya dengan telak. Aku berlari keluar, sebelumnya aku meraih dompetku. Aku akan membutuhkan uang. Aku kabur dari rumah Edwin di tengah malam buta. Aku akhirnya berhenti di hutan dekat dengan rumah Edwin untuk mengatur nafasku di atas sebuah batu besar.
Aku jatuh pingsan dan terbangun di rumah sakit. Dokterku memasuki ruangan. Dokter yang sama yang menanganiku sebelumnya. “Aku punya sebuah berita baik dan buruk untukmu, Mitch.” Dokter memulai pembicaraan. “Kabar baiknya dalah bahwa dirimu hanya mengalami cidera kecil, dan orang tuamu akan segera menjemputmu.” Lega sekali mendengarnya. “Kabar buruknya adalah bahwa saudaramu telah tewas dibunuh oleh… sesuatu. Maaf.”
Orang tuaku mengantar aku kembali ke rumah Edwin untuk mengambil barang-barang. Saat memasuki ruangan aku merasa trauma dan ngeri, namun berusaha untuk tetap tenang. Aku mengambil kamera lalu berhenti. Di lorong menuju kamarku, kulihat mayat Edwin dan sesuatu berukuran kecil tergeletak di sampingnya. Aku memungut benda kecil itu dan segera masuk ke dalam mobil tanpa membicarakan mayat Edwin. Kuperiksa benda kecil yang kupungut sebelumnya. Apa yang kulihat nyaris membuatku muntah. Aku menggenggam sebelah ginjalku yang hilang, tampaknya telah dimakan separuh, dengan cairan hitam yang melumurinya.
Update masih ada just bookmark this page
CERITA
Spoiler for Ayam Dalam Karung:
"Ayam Dalam Karung"
Retold : Yōichi
Seperti mayoritas orang jaman dulu, Andri adalah anak yang berasal dari keluarga biasa saja. Bapak dan ibunya berprofesi sebagai petani kecil. Sambil bertani, orangtua Andri juga beternak ayam.
Sekedar informasi, orang yang memelihara ayam pada jaman dulu itu biasa membiarkan ayamnya lepas di halaman. Saat sore menjelang malam, barulah ayam-ayam itu ditangkap untuk dimasukkan kedalam karung. Setelah itu, ayam-ayam tadi dimasukkan ke dalam kandang.
Suatu sore, Andri beserta adiknya diminta untuk menangkap ayam-ayam tersebut oleh sang Bapak. Tugas pun dibagi.
Sang adik mendapat tugas untuk menangkap induk ayam yang hanya berjumlah 3 ekor. Sedangkan Andri, mendapat tugas untuk menangkap piyik (anak ayam) yang jumlahnya lumayan banyak.
Setengah jam berlalu, akhirnya semua anak ayam beserta induknya itu sudah masuk ke dalam kandang.
Sewaktu Andri melipat karung yang dipakainya tadi, sayup-sayup ia mendengar suara anak ayam.
"Pik.. Pik.. Pik."
Dari suaranya, sepertinya itu bersumber dari balik pohon mangga di halaman rumah.
Andri pun menghampiri suara itu dan benar saja. Disana, ia mendapati 3 anak ayam yang belum ditangkap.
Pada awalnya, Andri merasa heran. Seingatnya, semua ayam sudah dihitung dan jumlahnya pun sudah pas.
Lalu, darimana asalnya 3 anak ayam yang ada di hadapannya ini?.
Andri tak ambil pusing, mengingat umurnya yang juga masih kecil. Ia menganggap ketiga anak ayam itu sebagai "rejeki".
Kemudian, ditangkaplah ketiga anak ayam tersebut dan segera dimasukkan kedalam karung.
Karung itu kemudian diangkat dan di sampirkan di bahunya sembari berjalan menuju kandang ayam.
Lama kelamaan, Andri merasa ada yang aneh. Ia merasa, karung yang dibawanya itu semakin berat dan bertambah berat. Seharusnya karung yang berisi 3 anak ayam itu tidak seberat ini, pikirnya.
Kemudian, sayup-sayup ia mendengar bisikan dengan suara yang parau.
"Enak.. Enak.. Enak."
Suara itu berasal dari dalam karung yang sedang dibawanya tadi.
Reflek, Andri pun langsung melemparkan karung itu ke tanah.
Dari dalam karung, keluarlah 3 butir kelapa yang warnanya sudah menghitam. Kelapa-kelapa itu memiliki kulit yang sudah mengkerut seperti mengering.
Namun yang paling menyeramkan adalah, ketiga kelapa itu masing-masing memiliki 3 buah lubang hitam.
Ketiga lubang itu berbentuk bulat. Terlihat seperti sepasang mata dan sebuah mulut. Kelapa itu juga memiliki beberapa goresan yang berbentuk seperti wajah, tapi tidak begitu jelas. Mungkin seperti dipahat.
Dari lubang yang terlihat seperti mulut itu, ketiga kelapa tadi berbisik dengan suara parau.
"Enak.. Enak.. Enak.. Tolong gendong saya lagi."
Andri langsung berlari ketakutan ke dalam rumah. Saat ia kembali bersama Bapaknya, ketiga kelapa itu sudah hilang.
[end]
Retold : Yōichi
Seperti mayoritas orang jaman dulu, Andri adalah anak yang berasal dari keluarga biasa saja. Bapak dan ibunya berprofesi sebagai petani kecil. Sambil bertani, orangtua Andri juga beternak ayam.
Sekedar informasi, orang yang memelihara ayam pada jaman dulu itu biasa membiarkan ayamnya lepas di halaman. Saat sore menjelang malam, barulah ayam-ayam itu ditangkap untuk dimasukkan kedalam karung. Setelah itu, ayam-ayam tadi dimasukkan ke dalam kandang.
Suatu sore, Andri beserta adiknya diminta untuk menangkap ayam-ayam tersebut oleh sang Bapak. Tugas pun dibagi.
Sang adik mendapat tugas untuk menangkap induk ayam yang hanya berjumlah 3 ekor. Sedangkan Andri, mendapat tugas untuk menangkap piyik (anak ayam) yang jumlahnya lumayan banyak.
Setengah jam berlalu, akhirnya semua anak ayam beserta induknya itu sudah masuk ke dalam kandang.
Sewaktu Andri melipat karung yang dipakainya tadi, sayup-sayup ia mendengar suara anak ayam.
"Pik.. Pik.. Pik."
Dari suaranya, sepertinya itu bersumber dari balik pohon mangga di halaman rumah.
Andri pun menghampiri suara itu dan benar saja. Disana, ia mendapati 3 anak ayam yang belum ditangkap.
Pada awalnya, Andri merasa heran. Seingatnya, semua ayam sudah dihitung dan jumlahnya pun sudah pas.
Lalu, darimana asalnya 3 anak ayam yang ada di hadapannya ini?.
Andri tak ambil pusing, mengingat umurnya yang juga masih kecil. Ia menganggap ketiga anak ayam itu sebagai "rejeki".
Kemudian, ditangkaplah ketiga anak ayam tersebut dan segera dimasukkan kedalam karung.
Karung itu kemudian diangkat dan di sampirkan di bahunya sembari berjalan menuju kandang ayam.
Lama kelamaan, Andri merasa ada yang aneh. Ia merasa, karung yang dibawanya itu semakin berat dan bertambah berat. Seharusnya karung yang berisi 3 anak ayam itu tidak seberat ini, pikirnya.
Kemudian, sayup-sayup ia mendengar bisikan dengan suara yang parau.
"Enak.. Enak.. Enak."
Suara itu berasal dari dalam karung yang sedang dibawanya tadi.
Reflek, Andri pun langsung melemparkan karung itu ke tanah.
Dari dalam karung, keluarlah 3 butir kelapa yang warnanya sudah menghitam. Kelapa-kelapa itu memiliki kulit yang sudah mengkerut seperti mengering.
Namun yang paling menyeramkan adalah, ketiga kelapa itu masing-masing memiliki 3 buah lubang hitam.
Ketiga lubang itu berbentuk bulat. Terlihat seperti sepasang mata dan sebuah mulut. Kelapa itu juga memiliki beberapa goresan yang berbentuk seperti wajah, tapi tidak begitu jelas. Mungkin seperti dipahat.
Dari lubang yang terlihat seperti mulut itu, ketiga kelapa tadi berbisik dengan suara parau.
"Enak.. Enak.. Enak.. Tolong gendong saya lagi."
Andri langsung berlari ketakutan ke dalam rumah. Saat ia kembali bersama Bapaknya, ketiga kelapa itu sudah hilang.
[end]
Spoiler for The Rake:
[The Rake]
Source : Creepypasta
Translator : Revevant
Musim panas tahun 2003, kejadian aneh terjadi di Amerika bagian timur laut, makhluk seperti manusia menarik perhatian media lokal sebelum pemadaman listrik di adakan. Begitu sedikit sekali informasi yang tersisa, beberapa akun online ataupun yang tertulis mengenai makhluk itu hilang atau di hapus.
Terutama terfokus pada pedesaan di New York dan juga terdengar di Idaho, saksi menyatakan diri untuk menceritakan tentang kesaksian mereka dengan makhluk yang tak diketahui tersebut. Emosi yang muncul dari trauma level ketakutan dan tak merasa nyaman, hingga perasaan ingin tahu. Meskipun cerita mereka tak terekam atau tertulis, tetapi ingatan mengenai hal itu tak dapat dilupakan. Beberapa orang yang terlibat mulai mencari jawaban mengenai makhluk itu pada tahun itu.
Pada awal tahun 2006, mereka mendapatkan sekitar dua lusin dokumen dengan tanggal kejadian antara abad ke 12 hingga sekarang, mencangkup 4 benua. Pada setiap kasus, ceritanya hampir mirip. Aku sudah menghubungi member dari anggota ini
dan bisa mendapatkan beberapa kutipan dari buku mereka.
A Suicide Note : 1964
“Sesaat aku menyiapkan diri untuk mengambil nyawaku. Aku merasa perlu untuk meredakan rasa bersalah atau sakit yang kulakukan dalam aksi ini. Ini bukan kesalahan siapapun selain dia. Pertama kalinya aku terbangun dan merasakan keberadaannya. Dan saat aku terbangun, aku melihat sosoknya. Kemudian lagi, aku terbangun dan mendengar suaranya, dan melihat matanya. Aku tak bisa tidur, merasa ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi saat aku terbangun selanjutnya. Aku tak bisa bangun lagi. Selamat tinggal.”
Ditemukan dalam kotak kayu yang sama terdapat 2 buah amplop kosong yang dikirimkan untuk William dan Rose, dan satu surat pribadi tanpa amplop:
“Sayangku Linnie,
Aku berdoa untukmu. Dia mengucapkan namamu.”
A Journal Entry (translate dari bahasa Spanyol) : 1880
“Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku melihat matanya ketika aku menutup mataku. Matanya kosong. Hitam pekat. Melihatku dan serasa menusukku. Tangannya yang basah dengan darah. Aku tak akan tidur. Suaranya.. (tulisan yang tak dapat dipahami)”
A Mariner’s Log : 1691
“Dia datang dalam tidurku. Dari kaku tempat tidurku aku merasakan sensasi. Dia mengambil segalanya. Kita harus kembali ke Inggris. Kita tak seharusnya kesini lagi atas permintaan The Rake.”
Dari Seorang Saksi : 2006
“Tiga tahun lalu, aku baru saja kembali liburan dari Air Terjun Niagara dengan keluargaku pada tanggal 4 Juli. Kami sangat kelelahan setelah hari yang panjang dalam perjalanan. Jadi aku dan Suamiku menggendong anak-anak ke tempat tidur dan segera beristirahat.
Sekitar pukul 4, aku terbangun dan berpikir bahwa suamiku pergi ke toilet. Aku mengambil kesempatan ini dengan mengambil kembali selimut, dan ternyata aku membangunkan dia yang tertidur di sampingku. Aku minta maaf padanya dan mengatakan padanya bahwa kupikir dia pergi ke toilet. Kemudian ia beralih menghadap padaku dan menekuk kakinya
dengan cepat dari samping tempat tidur kearahku hingga aku hampir terjatuh dari tempat tidur. Dia kemudiam memelukku dan tak berkata apapun.
Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku dapat melihat apa yang menyebabkan reaksi kaki suamiku. Pada kaki ranjang, sesuatu duduk dan melihat kami, nampak makhluk telanjang, atau mungkin anjing tanpa bulu yang besar. Posisi tubuhnya sangat mengganggu dan tidak natural. Seperti layaknya tertubruk sebuah mobil atau semacamnya. Pada poin ini aku merasa kalau kami seharusnya menolong dia.
Suamiku memperhatikan tangan dan kakinya, tertekuk dengan posisi aneh, sesekali suamiku melirikku dan kemudian melihat makhluk itu lagi.
Dalam situasi kebingungan, makhluk itu merangkak memutari sisi tempat tidur, dan kemudian dengan cepat meloncat diatas
suamiku. Makhluk itu diam selama sekitar 30 menit (atau mungkin 5 menit, karena sepertinya hanya sebentar) dan hanya melihat suamiku. Makhluk itu kemudian menaruh tangannya pada lutut suamiku dan kemudian berlari keluar kamar, menuju kamar anak-anak. Aku menjerit dan berlari menyalakan lampu, berharap menghentikan dia sebelum menyakiti anak-anak. Ketika aku berada di lorong, cahaya dari kamar kami cukup untuk melihatnya berjongkok dan membungkuk sekitar 10 meter. Dia berbalik dan melihat langsung kearahku, berlumuran darah. Aku menekan saklar yang ada di tembok untuk menyalakan lampu dan melihat putriku Clara.
Makhluk itu berlari menuruni tangga sementara aku dan suamiku berlari untuk menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan berkata hanya sekali dalam hidupnya yang singkat. Dia bilang “Dia adalah The Rake”
Suamiku menyetir mobilnya melewati danau malam itu, mengantar secepatnya putri kami ke rumah sakit. Tetapi, putriku tak selamat.
Karena kota kecil, berita tersebar dengan cepat. Polisi sangat membantu saat itu, dan koran lokal pun tertarik. Meski begitu, kisah kami tak pernah dicetak ataupun di tayangkan di televisi.
Dalam beberapa bulan, putraku Justin dan aku tinggal di hotel dekat rumah orang tuaku. Setelah memutuskan untuk pulang kerumah, aku mulai mencari jawaban sendiri. Aku tak sengaja menemukan seseorang di kota sebelah dengan cerita yang sama. Kami saling kontak dan mulai membicarakan tentang pengalaman kami. Dia tahu tentang dua orang lainnya di New York yang juga telah melihat makhluk yang kita sebut The Rake.
Akhirnya membuat empat dari kami menghabiskan dua tahun yang berat dalam mencari informasi di internet dan surat tertulis yang kemudian kami percaya sebagai cerita The Rake. Tak ada satupun yang menjelaskan secara detail, sejarahnya maupun kelanjutannya. Satu jurnal yang memiliki entri mengenai makhluk itu pada tiga halaman pertama, dan tak menyebutnya lagi. Catatan Kapal tak menjelaskan apapun, tertulis hanya mereka harus meninggalkan The Rake. Itu adalah entri terakhir dalam catatan.
Terdapat banyak cerita dimana makhluk itu muncul pada beberapa seri cerita pada orang yang sama. Beberapa orang juga disebutkan, putriku juga disebutkan. Ini membuat kami berpikir bahwa The Rake sudah menemui kami semua sebelum terakhir kali makhluk itu muncul.
Aku memasang perekam di dekat tempat tidurku dan membiarkan merekam semalaman, setiap malam, dalam waktu 2 minggu. Dengan bosan aku melihat suaraku berguling di tempat tidur setiap hari. Pada akhir minggu ke dua, aku sudah terbiasa mendengar suara sesekali saat tertidur dan mendengar rekaman dengan kecepatan 8x dari kecepatan normal (ini masih terjadi hampir setiap satu jam setiap hari).
Pada hari pertama di minggu ke tiga, kupikir aku mendengar sesuatu yang lain. Yang aku dengar adalah suara melengking. Itu adalah The Rake. Aku tak bisa mendengarnya cukup lama untuk dapat memulai mengartikannya. Aku belum memperlihatkannya pada seseorang. Yang kutahu aku pernah mendengarnya sebelumnya, dan aku percaya bahwa ia bicara sesuatu ketika berada di depan suamiku. Aku tak dapat mengingat mendengar sesuatu saat itu, tetapi rekaman suara itu membuatku kembali pada saat itu.
Berpikir bahwa aku kehilangan putriku membuatku sangat sedih.
Aku sudah tak pernah melihat The Rake sejak dia merusak hidupku, tetapi aku tahu dia ada di kamar sementara aku tidur. Aku tahu dan takut jika suatu malam aku terbangun melihat dia sedang melihatku.”
(Tambahan)
Ini adalah pengalamanku sendiri: Lihat gambar pada google, cari dengan kata “The Rake” dan lihat gambar makhluk seperti manusia dan sebuah foto dari berita dengan kata “BERWICK” pada bawah layar. Suatu pagi, aku terbangun sangat pagi untuk pergi ke sekolah. Aku tinggal di kota yang agak jauh dari perhentian Bus karena aku suka sekolah di kota lain. Anyways, saat itu gelap, dan ayahku sedang menyetir mobil melalui Highway 90 dan kami bergumam melihat tujuh mobil polisi lokal dan empat truk militer yang diisi oleh marinir, dimana kami dapat melihat mereka menuruni truk dan berlari menuju hutan. Disana juga nampak sebuah lampu sorot portabel yang besar menerangi hutan, sepertinya mereka mencoba untuk mencari sesuatu. Setiap mariner dilengkapi yang nampak sepertinya Assault Rifle dan sepertinya mereka terburu- buru. Polisi menghentikan kami, bertanya tentang apa urusan kami di area ini, dan berkata untuk segera pergi dari sini. Kami melakukan apa yang polisi itu katakan, dan beberapa hari kemudian, “Monster of Berwick” muncul di berita. Tampaknya berita tentang “Pemadaman listrik” dalam sehari telah diadakan. Tak ada yang tahu dimana keberadaan The Rake, dan aku yakin aku tak mau tahu. Beberapa orang percaya bahwa The Rake dan Slenderman, ataupun Der Großmann itu berhubungan.
Source : Creepypasta
Translator : Revevant
Musim panas tahun 2003, kejadian aneh terjadi di Amerika bagian timur laut, makhluk seperti manusia menarik perhatian media lokal sebelum pemadaman listrik di adakan. Begitu sedikit sekali informasi yang tersisa, beberapa akun online ataupun yang tertulis mengenai makhluk itu hilang atau di hapus.
Terutama terfokus pada pedesaan di New York dan juga terdengar di Idaho, saksi menyatakan diri untuk menceritakan tentang kesaksian mereka dengan makhluk yang tak diketahui tersebut. Emosi yang muncul dari trauma level ketakutan dan tak merasa nyaman, hingga perasaan ingin tahu. Meskipun cerita mereka tak terekam atau tertulis, tetapi ingatan mengenai hal itu tak dapat dilupakan. Beberapa orang yang terlibat mulai mencari jawaban mengenai makhluk itu pada tahun itu.
Pada awal tahun 2006, mereka mendapatkan sekitar dua lusin dokumen dengan tanggal kejadian antara abad ke 12 hingga sekarang, mencangkup 4 benua. Pada setiap kasus, ceritanya hampir mirip. Aku sudah menghubungi member dari anggota ini
dan bisa mendapatkan beberapa kutipan dari buku mereka.
A Suicide Note : 1964
“Sesaat aku menyiapkan diri untuk mengambil nyawaku. Aku merasa perlu untuk meredakan rasa bersalah atau sakit yang kulakukan dalam aksi ini. Ini bukan kesalahan siapapun selain dia. Pertama kalinya aku terbangun dan merasakan keberadaannya. Dan saat aku terbangun, aku melihat sosoknya. Kemudian lagi, aku terbangun dan mendengar suaranya, dan melihat matanya. Aku tak bisa tidur, merasa ketakutan tentang apa yang mungkin terjadi saat aku terbangun selanjutnya. Aku tak bisa bangun lagi. Selamat tinggal.”
Ditemukan dalam kotak kayu yang sama terdapat 2 buah amplop kosong yang dikirimkan untuk William dan Rose, dan satu surat pribadi tanpa amplop:
“Sayangku Linnie,
Aku berdoa untukmu. Dia mengucapkan namamu.”
A Journal Entry (translate dari bahasa Spanyol) : 1880
“Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku telah mengalami terror yang sangat buruk. Aku melihat matanya ketika aku menutup mataku. Matanya kosong. Hitam pekat. Melihatku dan serasa menusukku. Tangannya yang basah dengan darah. Aku tak akan tidur. Suaranya.. (tulisan yang tak dapat dipahami)”
A Mariner’s Log : 1691
“Dia datang dalam tidurku. Dari kaku tempat tidurku aku merasakan sensasi. Dia mengambil segalanya. Kita harus kembali ke Inggris. Kita tak seharusnya kesini lagi atas permintaan The Rake.”
Dari Seorang Saksi : 2006
“Tiga tahun lalu, aku baru saja kembali liburan dari Air Terjun Niagara dengan keluargaku pada tanggal 4 Juli. Kami sangat kelelahan setelah hari yang panjang dalam perjalanan. Jadi aku dan Suamiku menggendong anak-anak ke tempat tidur dan segera beristirahat.
Sekitar pukul 4, aku terbangun dan berpikir bahwa suamiku pergi ke toilet. Aku mengambil kesempatan ini dengan mengambil kembali selimut, dan ternyata aku membangunkan dia yang tertidur di sampingku. Aku minta maaf padanya dan mengatakan padanya bahwa kupikir dia pergi ke toilet. Kemudian ia beralih menghadap padaku dan menekuk kakinya
dengan cepat dari samping tempat tidur kearahku hingga aku hampir terjatuh dari tempat tidur. Dia kemudiam memelukku dan tak berkata apapun.
Setelah menyesuaikan diri dengan kegelapan, aku dapat melihat apa yang menyebabkan reaksi kaki suamiku. Pada kaki ranjang, sesuatu duduk dan melihat kami, nampak makhluk telanjang, atau mungkin anjing tanpa bulu yang besar. Posisi tubuhnya sangat mengganggu dan tidak natural. Seperti layaknya tertubruk sebuah mobil atau semacamnya. Pada poin ini aku merasa kalau kami seharusnya menolong dia.
Suamiku memperhatikan tangan dan kakinya, tertekuk dengan posisi aneh, sesekali suamiku melirikku dan kemudian melihat makhluk itu lagi.
Dalam situasi kebingungan, makhluk itu merangkak memutari sisi tempat tidur, dan kemudian dengan cepat meloncat diatas
suamiku. Makhluk itu diam selama sekitar 30 menit (atau mungkin 5 menit, karena sepertinya hanya sebentar) dan hanya melihat suamiku. Makhluk itu kemudian menaruh tangannya pada lutut suamiku dan kemudian berlari keluar kamar, menuju kamar anak-anak. Aku menjerit dan berlari menyalakan lampu, berharap menghentikan dia sebelum menyakiti anak-anak. Ketika aku berada di lorong, cahaya dari kamar kami cukup untuk melihatnya berjongkok dan membungkuk sekitar 10 meter. Dia berbalik dan melihat langsung kearahku, berlumuran darah. Aku menekan saklar yang ada di tembok untuk menyalakan lampu dan melihat putriku Clara.
Makhluk itu berlari menuruni tangga sementara aku dan suamiku berlari untuk menolong putri kami. Ia terluka sangat parah dan berkata hanya sekali dalam hidupnya yang singkat. Dia bilang “Dia adalah The Rake”
Suamiku menyetir mobilnya melewati danau malam itu, mengantar secepatnya putri kami ke rumah sakit. Tetapi, putriku tak selamat.
Karena kota kecil, berita tersebar dengan cepat. Polisi sangat membantu saat itu, dan koran lokal pun tertarik. Meski begitu, kisah kami tak pernah dicetak ataupun di tayangkan di televisi.
Dalam beberapa bulan, putraku Justin dan aku tinggal di hotel dekat rumah orang tuaku. Setelah memutuskan untuk pulang kerumah, aku mulai mencari jawaban sendiri. Aku tak sengaja menemukan seseorang di kota sebelah dengan cerita yang sama. Kami saling kontak dan mulai membicarakan tentang pengalaman kami. Dia tahu tentang dua orang lainnya di New York yang juga telah melihat makhluk yang kita sebut The Rake.
Akhirnya membuat empat dari kami menghabiskan dua tahun yang berat dalam mencari informasi di internet dan surat tertulis yang kemudian kami percaya sebagai cerita The Rake. Tak ada satupun yang menjelaskan secara detail, sejarahnya maupun kelanjutannya. Satu jurnal yang memiliki entri mengenai makhluk itu pada tiga halaman pertama, dan tak menyebutnya lagi. Catatan Kapal tak menjelaskan apapun, tertulis hanya mereka harus meninggalkan The Rake. Itu adalah entri terakhir dalam catatan.
Terdapat banyak cerita dimana makhluk itu muncul pada beberapa seri cerita pada orang yang sama. Beberapa orang juga disebutkan, putriku juga disebutkan. Ini membuat kami berpikir bahwa The Rake sudah menemui kami semua sebelum terakhir kali makhluk itu muncul.
Aku memasang perekam di dekat tempat tidurku dan membiarkan merekam semalaman, setiap malam, dalam waktu 2 minggu. Dengan bosan aku melihat suaraku berguling di tempat tidur setiap hari. Pada akhir minggu ke dua, aku sudah terbiasa mendengar suara sesekali saat tertidur dan mendengar rekaman dengan kecepatan 8x dari kecepatan normal (ini masih terjadi hampir setiap satu jam setiap hari).
Pada hari pertama di minggu ke tiga, kupikir aku mendengar sesuatu yang lain. Yang aku dengar adalah suara melengking. Itu adalah The Rake. Aku tak bisa mendengarnya cukup lama untuk dapat memulai mengartikannya. Aku belum memperlihatkannya pada seseorang. Yang kutahu aku pernah mendengarnya sebelumnya, dan aku percaya bahwa ia bicara sesuatu ketika berada di depan suamiku. Aku tak dapat mengingat mendengar sesuatu saat itu, tetapi rekaman suara itu membuatku kembali pada saat itu.
Berpikir bahwa aku kehilangan putriku membuatku sangat sedih.
Aku sudah tak pernah melihat The Rake sejak dia merusak hidupku, tetapi aku tahu dia ada di kamar sementara aku tidur. Aku tahu dan takut jika suatu malam aku terbangun melihat dia sedang melihatku.”
(Tambahan)
Ini adalah pengalamanku sendiri: Lihat gambar pada google, cari dengan kata “The Rake” dan lihat gambar makhluk seperti manusia dan sebuah foto dari berita dengan kata “BERWICK” pada bawah layar. Suatu pagi, aku terbangun sangat pagi untuk pergi ke sekolah. Aku tinggal di kota yang agak jauh dari perhentian Bus karena aku suka sekolah di kota lain. Anyways, saat itu gelap, dan ayahku sedang menyetir mobil melalui Highway 90 dan kami bergumam melihat tujuh mobil polisi lokal dan empat truk militer yang diisi oleh marinir, dimana kami dapat melihat mereka menuruni truk dan berlari menuju hutan. Disana juga nampak sebuah lampu sorot portabel yang besar menerangi hutan, sepertinya mereka mencoba untuk mencari sesuatu. Setiap mariner dilengkapi yang nampak sepertinya Assault Rifle dan sepertinya mereka terburu- buru. Polisi menghentikan kami, bertanya tentang apa urusan kami di area ini, dan berkata untuk segera pergi dari sini. Kami melakukan apa yang polisi itu katakan, dan beberapa hari kemudian, “Monster of Berwick” muncul di berita. Tampaknya berita tentang “Pemadaman listrik” dalam sehari telah diadakan. Tak ada yang tahu dimana keberadaan The Rake, dan aku yakin aku tak mau tahu. Beberapa orang percaya bahwa The Rake dan Slenderman, ataupun Der Großmann itu berhubungan.
Spoiler for Eyeless Jack:
[Eyeless Jack]
Source : Creepypasta
Translator : Revevant
Halo, namaku Mitch. Aku akan bercerita pada kalian tentang pengalamanku. Aku tidak yakin apakah hal tersebut merupakan sesuatu yang berbau paranormal atau apapun istilah tepatnya, namun setelah “sesuatu” itu datang kepadaku, aku menjadi percaya akan hal-hal yang berkaitan dengan paranormal.
Satu minggu setelah aku pindah bersama kakakku, Edwin, setelah rumahku disita, aku telah selesai berkemas. Edwin cukup setuju dengan ide aku pindah bersamanya mengingat kami sudah tidak saling berjumpa sejak 10 tahun lamanya, aku juga merasa senang dengan hal ini. Aku tertidur dengan pulas setelah semua barang-barangku masuk ke dalam rumah. Setelah satu minggu, aku mendengar suara gemerisik dan berdesir dari arah luar rumah sekitar pukul satu dini hari. Kupikir suara tersebut adalah seekor rakun, maka aku mengabaikannya dan kembali tidur. Keesokan paginya aku menceritakan hal tersebut kepada Edwin, dan dia juga berpikiran sama denganku.
Keesokan malamnya, kupikir aku mendengar suara jendela terbuka serta suara langkah yang berat, seakan-akan sesuatu memasuki kamar. Aku meloncat bangun dan memeriksa seluruh isi kamar, namun aku tidak melihat apapun. Keesokan paginya, Edwin menjatuhkan cangkir kopinya saat dia melihat keadaanku. Dia menunjukkan padaku sebuah cermin untuk aku mengaca. Sebuah luka yang lebar menghiasai pipiku.
Setelah bergegas menuju rumah sakit, dokter mengatakan padaku bahwa aku pasti telah tidur sambil berjalan, namun kemudian dia menunjukan sesuatu padaku yang membuat darahku serasa membeku. Dia mengangkat kemejaku dan menunjukan sebuah luka irisan yang terjahit, tepat dimana ginjalku berada. Aku terbelalak menatap matanya. “Entah bagaimana caranya kau kehilangan ginjal kirimu semalam. Kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dan bagaimana. Maafkan aku Mitch.” Kata dokter.
Keesokan malamnya lagi merupakan titik puncak semuanya. Sekitar tengah malam, aku terbangun kembali dan melihat sebuah pemandangan yang sungguh mengerikan. Aku bertatapan langsung dengan sosok yang mengenakan kerudung hitam dan topeng biru tua gelap tanpa hidung ataupun mulut. Sosok itu menatap lekat ke arahku. Sosok tersebut juga meneteskan cairan kehitaman dari lubang matanya. Aku meraih kamera di saku mantel di dekatku dan memotretnya. Setelah memotretnya sosok tersebut menerjangku, berusaha merobek dadaku untuk mengambil paru-paruku. Aku menghentikannya dengan menendang mukanya dengan telak. Aku berlari keluar, sebelumnya aku meraih dompetku. Aku akan membutuhkan uang. Aku kabur dari rumah Edwin di tengah malam buta. Aku akhirnya berhenti di hutan dekat dengan rumah Edwin untuk mengatur nafasku di atas sebuah batu besar.
Aku jatuh pingsan dan terbangun di rumah sakit. Dokterku memasuki ruangan. Dokter yang sama yang menanganiku sebelumnya. “Aku punya sebuah berita baik dan buruk untukmu, Mitch.” Dokter memulai pembicaraan. “Kabar baiknya dalah bahwa dirimu hanya mengalami cidera kecil, dan orang tuamu akan segera menjemputmu.” Lega sekali mendengarnya. “Kabar buruknya adalah bahwa saudaramu telah tewas dibunuh oleh… sesuatu. Maaf.”
Orang tuaku mengantar aku kembali ke rumah Edwin untuk mengambil barang-barang. Saat memasuki ruangan aku merasa trauma dan ngeri, namun berusaha untuk tetap tenang. Aku mengambil kamera lalu berhenti. Di lorong menuju kamarku, kulihat mayat Edwin dan sesuatu berukuran kecil tergeletak di sampingnya. Aku memungut benda kecil itu dan segera masuk ke dalam mobil tanpa membicarakan mayat Edwin. Kuperiksa benda kecil yang kupungut sebelumnya. Apa yang kulihat nyaris membuatku muntah. Aku menggenggam sebelah ginjalku yang hilang, tampaknya telah dimakan separuh, dengan cairan hitam yang melumurinya.
Update masih ada just bookmark this page
1
140.2K
Kutip
74
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru