Sarapan maupun saur merupakan hal yang penting dilakukan, yang sering dilewatkan oleh banyak orang. Pemilihan makanan dan minuman di waktu sarapan/saur merupakan hal yang penting dan sangat membantu untuk membuat rasa kenyang akan lebih lama. Makanan dan minuman yang dipilih di waktu sarapan / saur sebaiknya mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan, untuk membantu memenuhi kebutuhan tubuh kita.

Bila ingin menurunkan berat badan ataupun pada waktu puasa, maka sarapan/saur merupakan salah satu hal yang penting dilakukan, demikian juga pemilihan makanan dan minuman pada waktu sarapan/saur tersebut. Makanan yang dipilih tentu saja lebih baik yang membantu seseorang kenyang lebih lama, misalnya mengandung antara lain sumber karbohidrat, terutama karbohidrat kompleks, misalnya roti gandum/havermut sehingga lebih mengenyangkan disertai dengan sayuran dan buah-buahan. Dalam hal minuman yang sebaiknya dipilih yang lebiih membantu mengenyangkan dan membantu pula dalam pemenuhan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. Walaupun cairan umumnya kurang menimbulkan rasa kenyang, akan tetapi pemilihan minuman yang tepat diminum di waktu pagi hari atau pada waktu saur akan sangat membantu dalam membuat perut kenyang lebih lama.

Berdasarkan penelitian dikatakan bahwa sumber protein lebih membantu memberikan rasa kenyang dibandingkan dengan karbohidrat maupun lemak. Susu mengandung protein dan diharapkan minum susu diwaktu sarapan/saur akan lebih dapat mengenyangkan dibandingkan dengan minum minuman yang mengandung gula. Untuk mengetahui mana yang lebih mengenyangkan antara susu dan minuman yang mengandung gula yang sebaiknya diminum di waktu sarapan/saur, maka Dove dan kawan-kawan melakukan penelitian mengenai hal ini yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition.

Penelitian yang dilakukan oleh Dove dan kawan-kawan, dilakukan pada 34 orang dimana peserta penelitian diberikan sarapan yang sama disertai dengan susu tanpa lemak atau minuman yang mengandung gula. Peserta baik yang mendapat susu tanpa lemak, maupun yang mendapat minuman yang mengandung gula, total kalori yang diberikan pada waktu sarapan tersebut adalah sama. Kemudian diperhatikan dan dihitung banyaknya makanan yang dimakan pada waktu makan siang, ternyata banyaknya kalori yang dikonsumsi oleh peserta yang mendapat susu tanpa lemak lebih rendah dibandingkan yang mendapat minuman yang mengandung gula pada waktu sarapan. Dengan demikian dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa mengkonsumsi susu tanpa lemak akan lebih memberikan rasa kenyang dan lebih menurunkan banyaknya makanan yang dikonsumsi pada waktu makan berikutnya sekitar 8.5% dibandingkan dengan peserta yang minum minuman yang mengandung gula. Berdasarkan penelitian lain dikatakan bahwa protein cenderung lebih memberikan rasa kenyang dibandingkan dengan karbohidrat, susu mengandung protein sedangkan minuman yang mengandung gula, hanya mengandung karbohidrat sederhana. Susu juga lebih kental dibandingkan dengan minuman yang mengandung gula, sehingga proses penyerapa susu akan lebih lama dibandingkan dengan minuman manis.

Dari penelitian di atas, dapat diambil manfaatnya dalam membantu kita memilih minuman yang sebaiknya diminum pada waktu sarapan ataupun waktu saur. Pada waktu sarapan terutama pada yang ingin menurunkan berat badan, maka pemilihan makanan dan minuman yang membuat kenyang lebih lama akan sangat membantu dalam menurunkan berat badan. Dengan memilih makanan dan minuman yang lebih mengenyangkan akan membantu dalam menurunkan total asupan dalam sehari. Demikian pula dengan saat puasa, pemilihan makanan dan minuman pada waktu saur merupakan hal yang penting untuk membantu membuat perut kenyang lebih lama. Susu merupakan minuman yang lebih baik dipilih dibandingkan minuman manis yang hanya mengandung gula, untuk membantu mengenyangkan. Sumber zat-zat gizi lainnya tentu saja sebaiknya lengkap dan tepat pula pemilihannya, seperti misalnya sumber karbohidrat untuk membantu mengenyangkan dan kenyang lebih lama maka sumber karbohidrat yang dipilih sebaiknya yang mengandung karbohidrat kompleks (misalnya: roti gandum, havermut, nasi merah, dll), kemudian yang perlu juga dikonsumsi adalah sayur dan buah untuk membantu mengenyangkan lebih lama. Selain itu zat gizi-zat lain seperti sumber protein dan lemak juga penting diperhatikan untuk memenuhi kebutuhan zat-zat gizi untuk tubuh.

- Dr. Cindiawaty Pudjiadi, SpGK, MS, MARS -

Vemale.com - Vemale.com-Pada dasarnya, susu sangat baik bagi kesehatan. Tak hanya anak-anak yang masih dalam usia tumbuh kembang, orang dewasa pun juga dianjurkan untuk minum susu. Selain kandungan gizi yang dapat mencukupi kebutuhan tubuh, susu juga sangat penting bagi pertumbuhan.

Namun, sering di antara kita terbesit tanya mengenai waktu yang tepat untuk minum susu. Karena waktu minum susu pun ternyata juga berpengaruh dalam proses tumbuh kembang. Berawal dari pertanyaan dalam diskusi di grup facebook Gerakan Sadar Gizi, seorang ibu rumah tangga, Kurnia Ayu, melontarkan pertanyaan, "Minum susu itu baiknya pagi atau malam hari ya?"

Dalam diskusi ini, dr. Rini Sjoekri menjawab bahwa susu mengandung asam amino tryptophan, suatu prekursor yang berguna untuk neurotransmitter serotonin. Sifat dari neurotransmitter ini sendiri yaitu menenangkan sehingga membantu proses tidur lebih cepat.

"Jad sebaiknya susu diminum sebelum tidur," kata Rini.

Selain itu, dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menambahkan bahwa susu yang dimaksud adalah susu sapi dan atau susu dari jenis hewan lainnya.

Sementara itu, menurut ahli gizi Stikes Husada Borneo Banjarbaru, Nor Hasanah, menambahkan bahwa kalsium dalam susu merupakan salah satu nutrisi terbaik untuk menjaga kesehatan tulang karena kalsiumnya lebih mudah diserap tubuh. Sehingga, untuk hasil maksimal sebaiknya susu dikonsumsi pada malam hari. Pada malam hari, osteoklas atau sel-sel penghancur tulang tidak bekerja. Selain itu, aktivitas kita di malam hari juga terbatas sehingga kalsium susu akan terserap secara optimal.

"Jika tujuannya untuk meningkatkan penyerapan kalsium, mengkonsumsi susu sebaiknya pada malam hari," tulis Nor Hasanah.
(vem/tik)

Jakarta, Guna menunjang tercukupinya gizi anak demi pertumbuhannya yang optimal, si kecil memang dianjurkan untuk minum susu. Termasuk di bulan puasa seperti ini, anak sebaiknya tidak absen minum susu.

Menannggapi hal ini, pakar tumbuh kembang dr Soedjatmiko SpA(K) menuturkan waktu minum susu ketika anak berpuasa bisa kapan saja dan sebaiknya disesuaikan dengan kebiasaan. Porsi minum susu pun tidak diubah.

"Kalau anak biasa minum susu dua kali ya diberika sebelum tidur dan saat sahur. Kalau lebih dari dua kali bisa diatur setelah berbuka, sebelum tidur, dan saat sahur. Disesuaikan saja waktunya," tutur dr Miko kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (23/7/2014).

Hal ini diamini oleh dr Meta Hanindita dari RSUD Dr Soetomo Surabaya. Ia mengatakan pada saat anak berpuasa, susu bisa diberikan pada saat sahur dan berbuka. Porsi susu pun tidak ada yang berubah karena kebutuhan nutrisi anak sama saja ketika berpuasa atau tidak.

Dokter yang kini tengah mengambil pendidikan dokter anak di FK Unair/Dr Soetomo tersebut menambahkan, sebetulnya, tidak ada kewajiban minum susu pada anak berusia di atas 2 tahun. Asal, kebutuhan vitamin dan kalsium tercukupi dari menu makanannya.

"Seandainya menu makanan anak memang belum mencukupi kebutuhan vitamin dan kalsium, susu boleh diberikan. Saat puasa porsi tetap, yang berbeda hanya waktu pemberiannya," tegas dr Meta.

Jika memang ada anak yang tidak suka minum susu, maka kebutuhan akan vitamin, mineral, dan mikonutrien seyogianya dipenuhi dari bahan-bahan makanan lainnya.

(rdn/up)

KEBUTUHAN nutrisi bagi tubuh akan berkurang saat Anda berpuasa. Lalu, apakah nutrisi dalam tulang juga akan berkurang?

Menjaga stamina tubuh dan kesehatan tulang memang sangat penting, apalagi selama puasa. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan dengan mengonsumsi susu.

“Kekuatan tubuh manusia akan menurun saat berpuasa karena kita tidak mendapat asupan nutrisi selama kurang lebih 14 jam. Padahal, selama kita berpuasa, jumlah asupan nutrisi dan kalsium yang diperlukan tubuh sama jumlahnya saat kita tidak berpuasa,” tutur DR. dr. Fiastuti Witjaksono SpGk., MSc, Wakil Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI), dalam acara bertema Langkah Sehat Menuju Berkah di Hotel The Sultan, Jakarta, Selasa, 24 Juli 2012.

Pakar gizi ini menjelaskan bahwa mengonsumsi susu saat sahur sangat baik karena bisa membantu seseorang menjaga rasa kenyang lebih lama. Menurutnya, susu mudah diserap sehingga kebutuhan nutrisi dan kalsium harian tetap tercukupi secara kualitas dan kuantitas.

“Anda tidak perlu khawatir terkena osteoporosis bila tidak mengonsumsi susu saat puasa. Karena proses osteoporosis terjadi jika Anda tidak mengonsumsi susu atau kalsium sejak balita.

Agar susu dapat diserap secara maksimal, sebaiknya Anda mengonsumsi susu setelah sahur dan sesudah makan malam,” tutupnya.