Suka Berbohong Atau Dibohongi? Baca Ini Supaya Lebih Tahu Tentang Mitos Berbohong

Beranda

...

The Lounge
Suka Berbohong Atau Dibohongi? Baca Ini Supaya Lebih Tahu Tentang Mitos Berbohong

beautyshop00

22-06-2015 10:47

Suka Berbohong Atau Dibohongi? Baca Ini Supaya Lebih Tahu Tentang Mitos Berbohong

Masih ingat US Series “Lie To Me?” Yap, serial yang ditayangkan di FOX-TV beberapa tahun lalu ini cukup menuai sukses berkat aksi Cal Lightman yang melakukan investigasi kejahatan dengan mendeteksi kebohongan. Serial ini terinspirasi dari penelitian yang dilakukan Paul Ekman, psikolog yang meneliti ekspresi wajah dan ekspresi mikro untuk mengetahui kondisi emosi seseorang. Kemampuannya mendeteksi kebohongan membuat Ekman dijuluki “manusia pendeteksi kebohongan terbaik di dunia.”

Berdasarkan hasil penelitiannya, rata-rata orang dewasa sama sekali tidak tahu fakta mengenai berbohong. Selama ini kita cenderung mempercayai 8 mitos yang sebetulnya tidak benar. Berikut adalah mitos-mitos tersebut:

Spoiler for Mitos Pertama: Semua Orang Pernah Melakukan “High Stake Lies” :

Menurut Ekman, kebohongan yang dilakukan orang-orang biasanya bukan sesuatu yang menyangkut hal serius. Kebohongan yang dilakukan adalah kebohongan yang tidak akan menyebabkan sesuatu yang mengubah hidup seperti pemecatan dari tempat kerja, akhir kebebasan seseorang, dan akhir dari hidup. Kebohongan semacam itu disebut sebagai “high stake lies”, atau kebohongan tingkat tinggi yang hanya ditemukan pada pelaku kriminal, penjahat, teroris, dan orang-orang yang menjadi buruan penegak hukum.

Spoiler for Mitos Kedua: Ada Orang yang Tidak Pernah Berbohong :

Sulit ditemukan orang yang tidak pernah berbohong. Hampir semua orang pernah memberitahu kebohongan kecil atau disebut sebagai “low stake lies.” White lie pun termasuk pada jenis kebohongan kecil ini. Memuji masakan istri yang kurang garam misalkan, white lie dibutuhkan untuk membuat perasaan pasangan terjaga.

Spoiler for Mitos Ketiga: Wanita Bisa Mendeteksi Kebohongan Lebih Baik Dari Pria:

Kebanyakan orang justru tidak bisa mendeteksi kebohongan, bahkan bisa jadi seseorang dibohongi berkali-kali tanpa ketahuan. Biasanya korban kebohongan ingin bisa tetap mempercayai pelaku. Kebenaran atau fakta biasanya sulit untuk diterima, sehingga korban kebohongan biasanya akan menyangkal setiap fakta dan cenderung percaya terhadap kebohongan.

Spoiler for Mitos Keempat: Psikopat Adalah Pembohong Terbaik:

Psikopat tidak punya kemampuan untuk berbohong lebih baik dari orang lain, tapi rata-rata psikopat memiliki karisma tertentu yang membuat orang-orang ingin mempercayai mereka. Dan biasanya, hal ini yang membuat kebohongan psikopat terlihat sangat meyakinkan.

Spoiler for Mitos Kelima: Melihat Ke Atas Atau Ke Arah Kiri Adalah Bahasa Tubuh Pembohong:

Hasil dari penelitian menyimpulkan, ketika seseorang melihat ke atas saat menjawab pertanyaan sama sekali tidak punya korelasi dengan kebohongan

Spoiler for Mitos Keenam: Ekspresi Mikro Wajah Adalah Alat Pembukti Kebohongan:

Ekspresi wajah bisa mengungkapkan emosi tersembunyi seseorang yang bisa menjadi bukti kebohongan. Tetapi orang-orang yang ditetapkan sebagai tersangka namun tidak bersalah biasanya akan menampakkan rasa takut dan kemarahan. Perlu penyelidikan lebih lanjut tentang para tersangka untuk menentukan apakah dia bersalah atau hanya menjadi korban salah tangkap.

Spoiler for Mitos Ketujuh: Peneliti Telah Menemukan Cara Membuktikan Kebohongan 100%:

Belum ada cara yang 100% bisa mendeteksi kebohongan. Poligraf yang biasa dipakai sebagai detektor tidak benar-benar bisa membuktikan kebohongan dengan sangat akurat. Namun poligraf banyak digunakan dalam investigasi kriminal. Jika salah satu dari tersangka gagal menjalankan tes, biasanya tersangka itu yang akan ditanya lebih lanjut saat investigasi. Padahal bisa jadi kegugupan dan kekhawatiran yang menyebabkan dia gagal dalam tes poligraf.

Spoiler for Mitos Kedelapan: Perubahan Perilaku Seseorang Tidak Bisa Menentukan Kebohongan:

Meskipun ekspresi mikro wajah dan bahasa tubuh bisa menentukan apakah seseorang berbohong atau tidak, masih ada banyak lagi yang harus digali sebelum bisa menyimpulkan sesuatu. “Hot spot” adalah indikasi atau ciri-ciri bahwa ada sesuatu yang tidak lengkap dari cerita seseorang. Untuk bisa mengetahui apakah dia pembohong atau bukan, ada 30 hot spot lainnya yang harus dicari terlebih dulu. Misalkan seperti mengedikkan satu bahu, menggeleng kepala sedikit saat mengatakan “ya”, dan lain sebagainya.