Masyarakat dianggap tidak lagi membutuhkan Kartu Indonesia Pintar atau Kartu Indonesia Sehat, melainkan Kartu Indonesia Sabar. Pasalnya, saat ini perekonomian Indonesia tengah mengalami tekanan.

Anggota Badan Anggaran DPR, Andi Arman, mengatakan bahwa jika melihat dari kondisi ekonomi saat ini dengan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga-harga lainnya masih mahal akan membuat kemiskinan semakin meningkat sehingga pengangguran ikut bertambah.

"Jadi yang dibutuhkan masyarakat bukan lagi kartu-kartu seperti Indonesia Pintar lah, atau Kartu Indonesia Sehat, melainkan Kartu Indonesia Sabar. Kesabaran yang sekarang bisa diperbuat masyarakat," jelas dia di Ruang Banggar DPR RI, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Menurut dia, diperlukan suatu langkah yang berani untuk menciptakan terobosan yang cepat, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa dikendalikan. Karena itu, pembangunan infrastruktur tidak boleh lagi hanya berpusat di wilayah Jawa, tapi juga di wilayah Timur.

"Pusat pembangunan industri hendaknya dibuka di wilayah timur, sehingga tumbuh pemerataan pembangunan di Indonesia. Untuk mendukung dan mengantisipasi masalah pembangunan Infrastruktur," katanya.

Dia berharap dengan rencana yang baik maka pembangunan Infrastruktur dapat berjalan dengan cepat, sehingga bisa tercipta pertumbuhan ekonomi yang baik. "Hendaknya Bappenas berkoordinasi juga dengan kementerian dan pemda (pemerintah daerah) setempat agar semuanya pembangunan berjalan lancar," tambah dia.


http://economy.okezone.com/read/2015...ndonesia-sabar