RMOL . Mayoritas responden, yakni sebesar 66,8
persen menunjukkan ketidakpuasan terhadap
kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Hanya 32,4
persen menyatakan puas dan sisanya tidak
menyatakan pendapat.
Demikian hasil terbaru survei yang dilakukan oleh
elompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia
(KedaiKOPI) di bilanga Cikini, Jakarta Pusat,
Minggu (21/6).
"Mayoritas responden pekerja profesional sebesar
66,8 persen menunjukkan ketidakpuasan terhadap
kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Hanya 32,4
persen menyatakan kepuasan atas kinerja
kabinet," kata pendiri KedaiKOPI, Hendri Satrio.
Menurut hasil survei tersebut, sebanyak 58,8
persen pekerja profesional menyatakan kurang
puas, dan 8,0 persen menyatakan tidak puas
sama sekali. Sementara 30,8 persen pekerja
profesional menyatakan cukup puas dan hanya
1,6 persen yang mengaku sangat puas.
Hendri menjelaskan, ketidakpuasan pekerja
profesional atas kinerja kabinet Jokowi-JK dipicu
oleh beberapa kebijakan pemerintah. Menurutnya,
dalam beberapa kebijakan pemerintah dinilai tidak
tepat dan umumnya tidak setuju atas kebijakan
karena berpengaruh pada kenaikan beban hidup.
"Seperti naik turunnya harga BBM, kenaikan tarif
dasar listrik, kenaikan harga gas, melemahnya
rupiah, serta penambahan utang," beber Hendri.
Survei tersebut kata Hendri diikuti oleh 250
responden pekerja profesional yang bekerja di
kawasan Sudirman, Thamrin, dan Rasuna Said.
Menurutnya, pemilihan sampel dilakukan metode
purposive sampling. Menggunakan metode
tersebut, responden dipilih berdasarkan
karakteristik tertentu diantaranya berpenghasilan
di atas Rp 5 juta, mempunyai mobil, memilih latar
belakang pekerjaan di salah satu unit seperti
perbankan, akuntan, memiliki jabatan sekurang-
kurangnya asisten manager.
"Proses pengumpulan data dilaksanakan dari
tanggal 26 Mei sampai 3 Juni 2015, melalui
wawancara tatap muka menggunakan kuesioner
terstruktur," demikian Hendri.
sumbler