- Beranda
- Surat Pembaca
Penipuan di mall atrium dengan kedok sales dan undian
...
TS
indrambul
Penipuan di mall atrium dengan kedok sales dan undian
Sebelumnya maaf saya baru disini, hari kamis kemarin saya mencoba untuk membuat threat terkait kasus yang saya alami juga dihari kamis saya akan membuat ulang threat tersebut dikarenakan ada agan kaskus lainnya yang menyarankan agar threat tersebut di post disini.
Awalnya saya hanya diberikan isi detoksnya lalu saya diajak ke gerai oriental home living (Colvern) untuk mengambil plester detoks. Kemudian saya disodori dua lembar kertas undian yang harus saya pilih. Sales tersebut mengatakan undian tersebut hanya diberikan bagi pengunjung gerai Colvern. Saya memilih salah satu kertas.
Setelah kertas undian itu dibuka, di dalamnya tertera hadiah home theater dengan nilai Rp 16.999.000,- voucher sebesar Rp 1.000.000,- dan tambahan hadiah karena di dalam undian tersebut terdapat barcode bertuliskan angka dan tulisan ISTIMEWA. Mereka mengatakan bahwa saya sangat beruntung karena memenangkan undian dengan hadiah yang paling besar.
Mereka bersorak sambil bergantian menyalami saya. Setelahnya saya diminta menuliskan alamat dan nomor telepon. Lalu mereka menyerahkan telepon katanya "Ada orng dari kantor pusat yang ingin bicara dengan saya" untuk memastikan bahwa saya benar adalah pemenang undian tersebut. 2 kali orang pusat berbicara dengan saya untuk memastikan bahwa saya mendapatkan grandprize tersebut (mobil ayla). Para sales pun mendukung dengan menyatakan langkanya kode ISTIMEWA ini dan tahun kemarin dengan kode inilah pemenang mendapatkan mobil. "Jangan dipikirkan harganya pak, anggap saja harga itu pajak mendapatkan grand prize, apalagi bapak mendapatkan kode ISTIMEWA peluang untuk mendapatkan grand prize 99% (hanya tuhan yang bisa menggagalkan)", cetus sales tersebut.
Setelahnya saya dipotret dan diberi lihat mengenai majalah dan lain-lain terkait pemenang, katanya untuk dijadikan bukti penyerahan hadian. Ketika saya hendak membawa pulang hadiah undian tersebut, para sales itu mencegah saya dengan meyakinkan saya bahwa saya akan diikutsertakan dan diprioritaskan memenangkan undian berhadiah mobil dan lainnya dengan syarat saya harus membeli sebuah alat pemijit kaki seharga Rp 10.990.000,- dengan menggunakan potongan voucher Rp 1.000.000,- tersebut, artinya saya masih harus membayar Rp 9.990.000,-.
Berhubung saya mahasiswa mana ada uang sejumlah itu, para sales berkata harus adanya DP agar voucher dan hadiah serta grand prize, saya pun iya2 saja layaknya orang bodoh yang tidak bisa berfikir jernih. Saya DP Rp 300.000,-. terjadi percakapan yang ukup lama disana. beberapa kali saya tanyakan chance mendapatkan grand prize itu apa benar 99%, dia bilang benar 99% pak. Seteah itu mereka minta tip untuk makan. Saya kasih2 saja, karena fokus otak saya kearah mobil. Beberapa menit setelah keluar dari gerai tersebut saya merasa ada yang aneh, itu harga terlalu ridiculous. Dimana mesin pemijat kaki dihargai Rp 10.990.000,-, saya kembali ke gerai itu dan berencana membatakan mengambil kesempatan hadiah tersebut. Yang saya dapat adalah penolakan dari sales tersebut dia mengatakan bahwa uang itu telah tertransfer tidak bisa diambil lagi harus diganti produk senilai uang tersebut. Saya bertanya bukankah ketika ada barang yang anda tidak suka bisa ditukarkan uang, dia bilang ya. Saya berkata "ya sudah ini ditukarkan barang dan saya tidak suka balikan uang saya". Dia menjawab "hanya untuk produk promo". Saya semakin yakin ada yang janggal di kasus saya ini, saya bertanya "ini kok di internet ada kasus seperti yang saya alami?" Salah satu dari sales menjawab "ya itu dulu kita pernah mengalami kejadian seperti itu dan atasannya telah tertangkap" sedangkan seseorang lainnya menjawab "kan sekarang kompetitor makin banyak jadi wajar saja ada yang menjatuhkan sperti itu." kok yang satu jawab A yang satu jawab B, makin tidak jelas. Berhubung sudah merasa bosan saya tidak banyak basa basi saya hanya minta alamat kantor pusat setelah itu menghubungi bagian keamanan di mall atrium. sidik punya selidik ternyata kasus yang serupa sudah dialami sebanyak 4 kali (yang terlapor). Saya berkata untuk mengusut kasus ini sampai level management. Dalam ijinnya sendiri tender ini berlabelkan ijin dari kemensos yang tentu akan membuat para pengunjung mall sperti saya sedikit percaya dengan modus2 seperti ini.
Pada hari jumat tanggal 6 juni 2015 saya mencoba untuk kembali datang ke atrium untuk mendiskusikan kelevel management terkait mengapa kejadian seperti ini bisa terjadi. Kondisi yang saya alami adalah perundingan dengan piha colvern lagi yang tentunya bukan itu yang saya inginkan. Berikut ini adalah rangkuman hasil diskusi saya dengan pihak terkait.
Hari Jumat saya menuju ke bagian keamanan untuk dipertemukan dengan pihak management setelah kemarin saya membuat surat pernyataan. Ternyata surat pernyataan yang saya sudah buat belum diurus. Jadi saya harus menunggu sampai 2 jam agar bisa bertemu management atrium. Berharap bertemu management atrium, tiba2 seorang bagian keamanan seperti disuruh oleh bagian management tenant agar membawa tenantnya dan berunding. Saya tidak ingin permasalahan saya diselesaikan dengan jalur damai seperti permasalahan yang terjadi di atrium sebelum-sebelumnya. Akhirnya kira2 pukul 13.30 saya bertemu dengan pihak colvern yang ingin menanyakan alasan saya mengadukan, padahal saya menjelaskan saya bukan mengadukan saya hanya sharing informasi untu pihak tenant terkait salah satu tenant yang dicurigai melakukan penipuan. Mau tidak mau saya harus meladeni orang yang kemarin berhadapan dengan saya tapi kali ini berbeda dengan dia membawa 2 rekannya saya pikir 2 orang itu adalah kepala bagian dari oriental home living cabang atrium dan satu lagi sales yang berbeda dengan hari kemarin. Setidaknya ada 2 orang dari 3 orang yang saya hadapi kemarin ditempat datang. Pada saat itu belum ada manager dari atrium ibaratnya saya diserang tp berhubung saya cuek dan bisa menjelaskan cerita yang terjadi seperti yang saya utarakan kemarin, mereka kelabakan dalam memberikan bantahan. Contoh saja dia menyatakan tidak menjanjikan apapun hanya mengikuti undian, saya bilang "99% tu apa mbak? itu persentase! anda pernah belajar matematik kan? apa perlu saya jelaskan bahwa 99% itu 99 per 100 dan chance itu peluang bagaimana kita bisa mendefinisikan suatu peluang."
Setelah berbelit2 akhirnya orang colvern itu menanyakan lagi lalu maksud anda apa? saya bilang saya ingin menyampaikan informasi kepada pihak manajemeen atrium mengenai apa yang saya alami dan beberapa kasus yang serupa dengan saya yang saya temukan di internet. mereka muai bilang "anda maunya apa? dikembalikan uang yang 300.000? oke kita kembalikan." saya bilang "oh g perlu mas itu uang saya dah g terlalu mikirin, sekarang tujuan saya disini hanya berbagi informasi saja." tiba2 yang sepertinya kepala bagian oriental home living itu berkata pada salah satu pegawai "ambil aja uangnya." Saya bilang "saya ga minta lho ya." akhirnya uang 300.000 dan kertas perjanjian pembatalan pun muncul dimeja dan saya tidak menggubris. Mereka beberapa kali memohon untuk memberikan solusi dengan mengembalikan uang, dan jawaban saya tetap tidak.
Akhirnya sang bagian tenant atrium pun datang (kecewanya bukan kepala bagian tenant melainkan bawahannya), okelah kita mulai berdiskusi dan saya menjelaskan kronologinya. Kedatangan bagian tenant atrium tersebut seperti kurang banyak bisa membantu diskusi, dimana serdadu oriental home living yang sudah terbukti bersalah terus menerus meminta saya untuk menyetujui uang 300.000 itu kembali. keributan dan perulangan statement dari pihak oriental home living tidak membuat saya untuk menyetujui apapun katanya uang damai, biar tidak ribut, mencari jalan tengah, saya bilang saya ikhlaskan 300.000 saya untuk membongkar kejadian biar pihak managerial atrium juga tahu apa yang terjadi dilapangan. Saya berkata kepada bagian tenantcy di sini ada kesalahan dimana uang dianggap bisa menjadi penengah dalam permasalahan ini seharusnya yang bisa menjadi penengah yang baik adalah pihak atrium dimana dia yang mengijinkan tenant tersebut beroprasi di mall tersebut.
Singkatnya pembicaraan yang berlangsung sampai jam 15.00 itu adalah pingpong antara bagian colvern yang ingin jalur damai dengan embel2 uang yang sudah ditarik tidak bisa dikembalikan ke perusahaan lah, dan pihak management atrium juga minim reaksi dalam menengahi persoalan yang muncul. Kesimpulnnya pihak oriental siap diangkat ke level manager dan atrium pun juga harus siap dibawa ke top management, misal saja tidak ada kejelasan dari kondisi tersebut kira2 smpai hari selasa saya pikir akan lebih baik jika lapor ke pihak yang berwajib.
Berita ini bukan berita bohong, untuk kasus yang lain dapat dilihat dibeberapa sumber lain terkait colvern itu sendiri, karena sudah banyak kejadian dengan modus yang sama. Untuk atensi dari pembaca saya ucapkan terimakasih banyak dan semoga tidak ada kejadian sperti yang saya alami lagi dikemudian hari.
Awalnya saya hanya diberikan isi detoksnya lalu saya diajak ke gerai oriental home living (Colvern) untuk mengambil plester detoks. Kemudian saya disodori dua lembar kertas undian yang harus saya pilih. Sales tersebut mengatakan undian tersebut hanya diberikan bagi pengunjung gerai Colvern. Saya memilih salah satu kertas.
Setelah kertas undian itu dibuka, di dalamnya tertera hadiah home theater dengan nilai Rp 16.999.000,- voucher sebesar Rp 1.000.000,- dan tambahan hadiah karena di dalam undian tersebut terdapat barcode bertuliskan angka dan tulisan ISTIMEWA. Mereka mengatakan bahwa saya sangat beruntung karena memenangkan undian dengan hadiah yang paling besar.
Mereka bersorak sambil bergantian menyalami saya. Setelahnya saya diminta menuliskan alamat dan nomor telepon. Lalu mereka menyerahkan telepon katanya "Ada orng dari kantor pusat yang ingin bicara dengan saya" untuk memastikan bahwa saya benar adalah pemenang undian tersebut. 2 kali orang pusat berbicara dengan saya untuk memastikan bahwa saya mendapatkan grandprize tersebut (mobil ayla). Para sales pun mendukung dengan menyatakan langkanya kode ISTIMEWA ini dan tahun kemarin dengan kode inilah pemenang mendapatkan mobil. "Jangan dipikirkan harganya pak, anggap saja harga itu pajak mendapatkan grand prize, apalagi bapak mendapatkan kode ISTIMEWA peluang untuk mendapatkan grand prize 99% (hanya tuhan yang bisa menggagalkan)", cetus sales tersebut.
Setelahnya saya dipotret dan diberi lihat mengenai majalah dan lain-lain terkait pemenang, katanya untuk dijadikan bukti penyerahan hadian. Ketika saya hendak membawa pulang hadiah undian tersebut, para sales itu mencegah saya dengan meyakinkan saya bahwa saya akan diikutsertakan dan diprioritaskan memenangkan undian berhadiah mobil dan lainnya dengan syarat saya harus membeli sebuah alat pemijit kaki seharga Rp 10.990.000,- dengan menggunakan potongan voucher Rp 1.000.000,- tersebut, artinya saya masih harus membayar Rp 9.990.000,-.
Berhubung saya mahasiswa mana ada uang sejumlah itu, para sales berkata harus adanya DP agar voucher dan hadiah serta grand prize, saya pun iya2 saja layaknya orang bodoh yang tidak bisa berfikir jernih. Saya DP Rp 300.000,-. terjadi percakapan yang ukup lama disana. beberapa kali saya tanyakan chance mendapatkan grand prize itu apa benar 99%, dia bilang benar 99% pak. Seteah itu mereka minta tip untuk makan. Saya kasih2 saja, karena fokus otak saya kearah mobil. Beberapa menit setelah keluar dari gerai tersebut saya merasa ada yang aneh, itu harga terlalu ridiculous. Dimana mesin pemijat kaki dihargai Rp 10.990.000,-, saya kembali ke gerai itu dan berencana membatakan mengambil kesempatan hadiah tersebut. Yang saya dapat adalah penolakan dari sales tersebut dia mengatakan bahwa uang itu telah tertransfer tidak bisa diambil lagi harus diganti produk senilai uang tersebut. Saya bertanya bukankah ketika ada barang yang anda tidak suka bisa ditukarkan uang, dia bilang ya. Saya berkata "ya sudah ini ditukarkan barang dan saya tidak suka balikan uang saya". Dia menjawab "hanya untuk produk promo". Saya semakin yakin ada yang janggal di kasus saya ini, saya bertanya "ini kok di internet ada kasus seperti yang saya alami?" Salah satu dari sales menjawab "ya itu dulu kita pernah mengalami kejadian seperti itu dan atasannya telah tertangkap" sedangkan seseorang lainnya menjawab "kan sekarang kompetitor makin banyak jadi wajar saja ada yang menjatuhkan sperti itu." kok yang satu jawab A yang satu jawab B, makin tidak jelas. Berhubung sudah merasa bosan saya tidak banyak basa basi saya hanya minta alamat kantor pusat setelah itu menghubungi bagian keamanan di mall atrium. sidik punya selidik ternyata kasus yang serupa sudah dialami sebanyak 4 kali (yang terlapor). Saya berkata untuk mengusut kasus ini sampai level management. Dalam ijinnya sendiri tender ini berlabelkan ijin dari kemensos yang tentu akan membuat para pengunjung mall sperti saya sedikit percaya dengan modus2 seperti ini.
Pada hari jumat tanggal 6 juni 2015 saya mencoba untuk kembali datang ke atrium untuk mendiskusikan kelevel management terkait mengapa kejadian seperti ini bisa terjadi. Kondisi yang saya alami adalah perundingan dengan piha colvern lagi yang tentunya bukan itu yang saya inginkan. Berikut ini adalah rangkuman hasil diskusi saya dengan pihak terkait.
Hari Jumat saya menuju ke bagian keamanan untuk dipertemukan dengan pihak management setelah kemarin saya membuat surat pernyataan. Ternyata surat pernyataan yang saya sudah buat belum diurus. Jadi saya harus menunggu sampai 2 jam agar bisa bertemu management atrium. Berharap bertemu management atrium, tiba2 seorang bagian keamanan seperti disuruh oleh bagian management tenant agar membawa tenantnya dan berunding. Saya tidak ingin permasalahan saya diselesaikan dengan jalur damai seperti permasalahan yang terjadi di atrium sebelum-sebelumnya. Akhirnya kira2 pukul 13.30 saya bertemu dengan pihak colvern yang ingin menanyakan alasan saya mengadukan, padahal saya menjelaskan saya bukan mengadukan saya hanya sharing informasi untu pihak tenant terkait salah satu tenant yang dicurigai melakukan penipuan. Mau tidak mau saya harus meladeni orang yang kemarin berhadapan dengan saya tapi kali ini berbeda dengan dia membawa 2 rekannya saya pikir 2 orang itu adalah kepala bagian dari oriental home living cabang atrium dan satu lagi sales yang berbeda dengan hari kemarin. Setidaknya ada 2 orang dari 3 orang yang saya hadapi kemarin ditempat datang. Pada saat itu belum ada manager dari atrium ibaratnya saya diserang tp berhubung saya cuek dan bisa menjelaskan cerita yang terjadi seperti yang saya utarakan kemarin, mereka kelabakan dalam memberikan bantahan. Contoh saja dia menyatakan tidak menjanjikan apapun hanya mengikuti undian, saya bilang "99% tu apa mbak? itu persentase! anda pernah belajar matematik kan? apa perlu saya jelaskan bahwa 99% itu 99 per 100 dan chance itu peluang bagaimana kita bisa mendefinisikan suatu peluang."
Setelah berbelit2 akhirnya orang colvern itu menanyakan lagi lalu maksud anda apa? saya bilang saya ingin menyampaikan informasi kepada pihak manajemeen atrium mengenai apa yang saya alami dan beberapa kasus yang serupa dengan saya yang saya temukan di internet. mereka muai bilang "anda maunya apa? dikembalikan uang yang 300.000? oke kita kembalikan." saya bilang "oh g perlu mas itu uang saya dah g terlalu mikirin, sekarang tujuan saya disini hanya berbagi informasi saja." tiba2 yang sepertinya kepala bagian oriental home living itu berkata pada salah satu pegawai "ambil aja uangnya." Saya bilang "saya ga minta lho ya." akhirnya uang 300.000 dan kertas perjanjian pembatalan pun muncul dimeja dan saya tidak menggubris. Mereka beberapa kali memohon untuk memberikan solusi dengan mengembalikan uang, dan jawaban saya tetap tidak.
Akhirnya sang bagian tenant atrium pun datang (kecewanya bukan kepala bagian tenant melainkan bawahannya), okelah kita mulai berdiskusi dan saya menjelaskan kronologinya. Kedatangan bagian tenant atrium tersebut seperti kurang banyak bisa membantu diskusi, dimana serdadu oriental home living yang sudah terbukti bersalah terus menerus meminta saya untuk menyetujui uang 300.000 itu kembali. keributan dan perulangan statement dari pihak oriental home living tidak membuat saya untuk menyetujui apapun katanya uang damai, biar tidak ribut, mencari jalan tengah, saya bilang saya ikhlaskan 300.000 saya untuk membongkar kejadian biar pihak managerial atrium juga tahu apa yang terjadi dilapangan. Saya berkata kepada bagian tenantcy di sini ada kesalahan dimana uang dianggap bisa menjadi penengah dalam permasalahan ini seharusnya yang bisa menjadi penengah yang baik adalah pihak atrium dimana dia yang mengijinkan tenant tersebut beroprasi di mall tersebut.
Singkatnya pembicaraan yang berlangsung sampai jam 15.00 itu adalah pingpong antara bagian colvern yang ingin jalur damai dengan embel2 uang yang sudah ditarik tidak bisa dikembalikan ke perusahaan lah, dan pihak management atrium juga minim reaksi dalam menengahi persoalan yang muncul. Kesimpulnnya pihak oriental siap diangkat ke level manager dan atrium pun juga harus siap dibawa ke top management, misal saja tidak ada kejelasan dari kondisi tersebut kira2 smpai hari selasa saya pikir akan lebih baik jika lapor ke pihak yang berwajib.
Berita ini bukan berita bohong, untuk kasus yang lain dapat dilihat dibeberapa sumber lain terkait colvern itu sendiri, karena sudah banyak kejadian dengan modus yang sama. Untuk atensi dari pembaca saya ucapkan terimakasih banyak dan semoga tidak ada kejadian sperti yang saya alami lagi dikemudian hari.
Diubah oleh indrambul 13-06-2015 02:47
0
55.5K
211
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Surat Pembaca
13.1KThread•2.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok