Penerbangan Batik Air terlambat berangkat pada Senin (15/6) yang berdampak pada 139 penumpang harus menunggu selama 17 jam akibat kerusakan hidrolik pesawat.

"Ada kerusakan mesin hidrolik sehingga belum bisa diberangkatkan pada pukul 08.00 wita, sehingga para penumpang harus menunggu sekitar 17 jam dan baru berangkat pada 22.40 wita," kata Kepala Divis Operasi dan Teknik Angkasa Pura I El Tari Kupang, Indrata. di Kupang, Selasa (16/6/2015).

Akibat hal tersebut, para penumpang kecewa dan ada sejumlah penumpang yang terpaksa menggunakan pesawat lain agar bisa secepatnya tiba di Jakarta. Pihak maskapai batik air telah berusaha secepatnya memperbaiki kerusakan tersebut, agar para penumpang dapat segera diberangkatkan. Bahkan pihaknya meminta bantuan pesawat tambahan dari Makassar.

Indrata mengatakan, setelah mengalami kerusakan, pihak batik air langsung menyampaikan hal tersebut kepada angkasa pura I agar memaklumi hal tersebut. "Alat yang digunakan untuk mengganti hidrolik yang rusak tersebut dibawa dari Jakrta, dan waktu yang digunakan untuk menunggu alat tersebut selama kurang lebih dua jam sehingga membutuhkan waktu lama," ujarnya.

Lion group yang membawahi Maskapai Batik Air mengklaim tidak mentelantarkan para penumpang yang menunggu kurang lebih 17 jam tersebut. Para penumpang justru diberikan makan siang, snack, serta makan malam di tambah dengan uang kompensasi sebesar Rp300 ribu.

"Kami berikan makanan dan kami juga selalu berikan informasi terkait keterlambatan keberangkatan. Salah jika ada pemeberitaan bahwa penumpang kami terlantarkan," kata Asisten Manajer Lion Group Cabang Kupang, Eduardus Arik.

Eduardus pun mengucapkan terima kasih dari 139 penumpang pesawat tersebut ada 86 penumpaang yang setia menunggu untuk menumpang batik air, dan 19 lagi menganti maskapai penerbangan lain dengan tambahan biaya dari Batik Air.


SUMBER