1. Mengendarai Kendaraan Pribadi Sesering Mungkin




Jalanan yang lengang di Jakarta, sangat disayangkan jika tidak digunakan dengan cara mengendarai kendaraan pribadi sendiri. Jika bisa, satu orang satu mobil akan sangat membuat jalanan Jakarta setidaknya lebih terisi. Terlebih, sekarang kredit kendaraan sudah murah gak ada salahnya kan beli kendaraan pribadi sendiri? Disamping bisa mempercepat waktu tempuh ke tempat tujuan, menggunakan kendaraan pribadi juga akan sangat membantu perkembangan ekonomi Indonesia terutama pundi-pundi perusahaan pengembang mobil luar negeri yang ternama.



2. Menghentikan Operasi Kendaraan Umum




Bajaj, Kopaja, Angkot, dan juga TransJakarta. Merupakan kendaraan umum di Jakarta yang membuat kemacetan parah di kota ini. Lebih baik jika kita BERHENTI untuk menggunakan kendaraan umum tersebut, dikarenakan waktu tempuh menggunakan kendaraan umum pastinya lebih lama dan lebih tidak praktis dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi.

Banyak copet, waktu yang terbuang percuma menunggu kendaraan umum, sumpek-sumpekan di Halte demi naik TransJakarta yang juga terbatas armadanya, ketidakjelasan rute mending naik Kendaraan Pribadi kan?

Terutama TransJakarta, harusnya jalur tersebut bisa dilalui oleh kendaraan pribadi yang semakin hari semakin banyak di DKI Jakarta, malah dipake buat jalur Bis yang jalannya gak setiap waktu, kan biang penambah kemacetan juga nih.


3. Mensubsidi Bahan Bakar Kendaraan




Faktanya, harga BBM di Indonesia sekarang ini adalah yang termahal di Asia Tenggara. Malaysia sendiri memiliki harga Rp.8500 untuk tipe RON 95 (Pertamax Plus) namun di Indonesia, harga Premium nya saja cuma berbeda sedikit yaitu sekitar Rp.7600. Ya ini lah biang masalahnya, coba aja harga bahan bakar di Indonesia itu disubsidi lagi dan menjadi cuma sekitar Rp.3000 - Rp.5000 aja, pastinya bakal lebih banyak lagi kendaraan pribadi yang ngalor ngidul di jalanan Jakarta dikarenakan murahnya harga BBM yang juga bisa menambah pendapatan negara karena intensitas pemakaian yang jauh lebih sering dari biasanya. Toh kita juga kan negara penghasil minyak?


4. Mengganti Trotoar dengan Jalan Raya




Trotoar Jakarta, kayanya kurang digunakan ya di Jakarta. Jarang liat kan suasana trotoar yang banyak kendaraan lewat ataupun orang-orang jualan di Trotoar? Ya, itulah tandanya di Jakarta sendiri harus melakukan pelebaran jalan sampai ke Trotoar.

Pernah gak denger temen kamu ngomong "ane turun disini aja deh, udah deket juga kok. Kalo disana nanti lo muternya jauh" Yak, kayanya sampe kambing bisa kayang juga bakal jarang terucap ini kalimat.

Dikarenakan Trotoar sendiri itu gak ada gunanya, orang lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi nya juga kaleee daripada harus jalan kaki di Trotoar Jakarta yang adem dengan kanopi di setiap sisi Trotoar juga mencegah biar gak kehujanan kalo musim penghujan tiba, lalu juga harusnya sisi Trotoar ini diisi oleh beberapa penjual yang tertib mengisi keseharian Trotoar Jakarta sehingga terlihat lebih berisi dibandingkan kosong terus kan?


5. Mengganti Pohon dengan Tiang Canggih Serba Guna




Halah, pohon di Jakarta itu buat apa sih. Kerjaan nya cuma buat adem doang, selebihnya ya menghasilkan oksigen doang kan? Mending setiap pohon di pinggir jalan gitu diganti dengan tiang serba guna yang bisa menghasilkan Jaringan Wi-Fi, terus juga ada colokan buat ngecas hape ataupun Laptop disana, toh sekarang kebutuhan akan teknologi dan informasi sudah sangat dibutuhkan oleh semua kalangan.

Selain bisa membuat sisi Jakarta lebih futuristik, tiang-tiang tersebut juga gak akan pernah tumbang kaya pohon-pohon kebanyakan dan gak bakal bikin kotor jalanan karena gak ada daun yang merepotkan harus dibersihkan setiap hari kan?


6. Memperbanyak dan Mensubsidi Jalan Tol




Menurut data yang ada, waktu membayar jalan tol itu sendiri membuat kemacetan di jalan dan waktu tempuh yang bertambah. Apalagi jika tidak membayar dengan uang pas, bisa memakan waktu satu menit sih katanya, kalopun uang pas katanya sih hanya butuh waktu 3 detik. Kalo gitu, kenapa gak di subsidi aja atau di gratiskan? Toh, waktu yang tadinya sekitar 3 sampai 10 detik mungkin hanya akan menjadi 1 detik karena tidak perlu repot-repot melakukan pembayaran kan yang memakan banyak waktu tentunya.

Selain itu juga bisa menambah dan merangsang jumlah kendaraan di Jakarta yang terbilang masih sedikit lagi dan mengisi kekosongan jalanan Jakarta yang selama ini menjadi cerita rakyat Jakarta sendiri. Menambah jumlah jalan tol di Jakarta juga bisa menjadi alasan untuk membuat jalanan kota Jakarta menjadi lebih lenggang lagi sehingga membuat semuanya menjadi efektif dan efisien.