Kisah Tragis: Angeline Bersihkan Kandang, Agus Cuma Awasi
Denpasar -Sebagai pembantu di rumah Margriet Christina Megawe, kewajiban Agustinus Tae Hamdani sebenarnya membersihkan kandang ayam. Tapi tugas itu malah dikerjakan Angeline, anak angkat Margriet. Saban pagi, anak 8 tahun itu membersihkan kandang ayam yang ada di dekat kamarnya.
Angeline juga diwajibkan memberi makan ayam sebelum berangkat ke sekolah. “Agus hanya mengawasi saja,” ujar Siti Sapurah, aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Denpasar, 13 Juni 2015.
Informasi tersebut, kata Sapurah, diperolehnya dari penyidik polisi yang memeriksa Agus Tae dan tetangga Margriet di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar. Menurut pengakuannya kepada polisi, Agus juga mendapat perlakuan berbeda dari Margriet.
Menurut Sapurah, kamar Agus berada empat meter di seberang kamar Margriet, berukuran 6 meter persegi. Sedangkan Angeline tidur di kamar seluas 4 meter persegi. “Dekat kandang ayam,” kata Sapurah. Itulah sebabnya, menurut para gurunya di kelas II SD Negeri 12 Sanur, setiap kali belajar, tubuh Angeline bau dan kotor.
Agus bekerja untuk Margriet sejak 23 April. Sebelumnya, ia petugas kebersihan di tempat wisata di Tanjung Benoa. Agus dikenalkan bekas pekerja di rumah Margriet yang menjadi orang kepercayaannya. Pada 23 Mei, Agus dipecat karena dianggap tak becus membersihkan kandang ayam.
Pemecatan itu sembilan hari setelah anak-anak Margriet mengumumkan adik angkatnya hilang. Agus membunuhnya pada hari itu. Menurut Haposan Sihombing, pengacaranya, Agus tersinggung ketika Angeline menyampaikan kekecewaan Margriet atas kerja Agus.
Angeline diangkat anak oleh Douglas, suami Margriet, sejak umur tiga hari dari pasangan keluarga di Banyuwangi, Jawa Timur. Pembunuhan itu diduga bermotif warisan karena, sebelum meninggal, Douglas membuat wasiat mewariskan hartanya kepada Angeline. Identitas Douglas samar-samar. Ia hanya disebut pria Amerika Serikat yang pernah bekerja di tambang minyak di Pekanbaru, Riau.
Dari catatan Ketut Sutapa, kepala lingkungan tempat tinggal Margriet, keluarga ini tinggal di Sanur sejak 11 September 2007. Ia mengontrak rumah tersebut selama 20 tahun. ”Harga sewanya Rp 1 juta per meter waktu itu,” ujar Sutapa.
Kepada tetangga yang pernah mengobrol, perempuan 60 tahun dan suaminya itu mengaku berbisnis mebel bekas hotel dan kantor. Sutapa pernah mendengar pasangan itu memiliki vila di kawasan Canggu, Badung, dan sejumlah properti di wilayah Bali.
SUMBER......