Filipina menuntut penyelenggara SEA Games 2015 untuk melaksanakan tes jenis kelamin pada seorang pemain voli Indonesia pada hari Selasa, 9 Juni.

Menurut BainDaily.com, tuntutan ini risiko menuai kontroversi.

Roger Gorayeb, pelatih Filipina mengkhususkan pada salah seorang pemain, Aprilia Santini Manganang karena penampilannya dan fisik yang kuat

Seorang juru bicara untuk delegasi Filipina menegaskan permintaan tersebut, tetapi mengatakan bahwa dia tidak berharap tes apapun yang akan dilakukan sebelum pertandingan di Singapura hari ini, 10 Juni.

Tes gender sangat kontroversial bukan hanya karena ilmu proses yang kompleks dan keruh, tetapi juga karena efek psikologis pada atlet.

Gorayeb mengatakan: "Apakah dia bermain atau tidak, itu tidak masalah karena kami akan bermain sebaik mungkin di sini."

Sementara tidak diketahui apakah pemerintah akan mengabulkan permohonan Filipina, kasus jender serupa sebelumnya telah menyeret di lebih dari periode yang sangat panjang, sehingga merugikan para atlet yang terlibat.

Caster Semenya, pelari Afrika Selatan dan mantan juara dunia 800m, menjalani serangkaian tes yang memalukan sebelum akhirnya dibersihkan untuk bersaing.

Sprinter India Dutee Chand saat tempur larangan nya dengan pemerintah India setelah tes gender yang menunjukkan peningkatan kadar testosteron.

"Ini sangat kejam. Tuhan telah membuat saya. Saya tidak ingin mengubah apa pun dan saya juga tidak mau menyerah olahraga," kata Chand 19 tahun AFP tahun lalu.

Pendukung Filipina melakukan ejekan Aprilia Santini Manganang seperti di video ini: SEA Games 2015 Controversy: Philippines demand gender test for female Indonesian volleyball player

Bagaimana menurut pendapat Agan?