TEMPO.CO , Jakarta - Kepala Subbagian
Hubungan Masyarakat Kepolisian Metro Jakarta
Utara Komisaris Haji Muhammad Sungkono
mengatakan pihaknya sedang mencari polisi yang
piket pada Rabu, 10 Juni 2015, di salah satu pos
di Jalan Raya Cilincing. Polisi itu, kata dia, bisa
dimutasi karena mengabaikan laporan
perampokan.
Menurut Sungkono, tindakan polisi yang
mengabaikan laporan perampokan, yang hanya
berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian
itu tidak bisa dibiarkan. "Nanti akan kami periksa
secara internal dan ada penindakan disiplin," kata
Sungkono ketika dihubungi Tempo , Jumat, 12
Juni 2015.
Sebelumnya, Dike Septerian mem- posting kasus
perampokan mobil pikap Mitsubishi Colt bernomor
polisi L-9667-H pada akun Facebook-nya. Ada
tiga laki-laki, yakni seorang berbaju hitam
membawa pisau serta seorang menggunakan
jaket dan topi merah pada pintu kanan mobil.
Sedangkan pada pintu kiri, seorang menggunakan
jaket mengacungkan celurit kepada penumpang
mobil.
Diki bersama temannya, yang berada di mobil,
lalu melewati kendaraan yang dirampok itu. Saat
melintas, dia melihat korban mengucurkan parah.
Tak jauh, 1 kilometer dari tempat kejadian, dia
melihat pos polisi. Temannya pun melaporkan
peristiwa perampokan itu.
Diki kaget. Saat sampai di pos, ada pengemudi
pikap lain yang telepon genggam dan duit Rp 200
ribu-nya dirampok pelaku yang sama. "Kami
melapor ke polisi itu, tapi polisi mempersilakan
saya lapor ke Polsek Marunda," ujarnya.
Adu debat pun terjadi. Diki dan temannya tetap
meminta polisi yang berada di pos tersebut
mengecek ke lokasi kemacetan. Namun polisi itu
mengelak dengan dalih berjaga di pos. "Di
belakang pos itu ternyata ada 2-3 polisi yang
duduk sambil memainkan telepon genggamnya."
sumur
Enak bener jadi bronis, ada anggota oon kaya gitu cuma di mutasi. sekalian saja mutasi ke pedalaman Irian