Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ayukomandoAvatar border
TS
ayukomando
Membandingkan Pernikahan Anak Jokowi dan Anak Ahmadinejad
Pernikahan putra sulung Presiden Jokowi yaitu Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda disebut-sebut mengusung tema kesederhanaan dengan menghindari kesan pesta mewah setidaknya jika dibandingkan dengan pernikahan dua putra presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Sejak dilantik sebagai Presiden RI ke-7 pada 20 Oktober 2014, Jokowi memang kerap mengambil posisi berbeda dengan gaya kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono. Pertama, pada saat Jokowi menamai kabinetnya dengan sebutan "Kabinet Kerja", banyak pihak menilai itu bentuk penegasan bahwa di pemerintahannya, Jokowi ingin mengedepankan kerja nyata ketimbang retorika. Meski secara bahasa muatan filosofi "Kabinet Kerja" dinilai lebih dangkal ketimbang "Kabinet Nawa Cita" atau "Kabinet Trisakti", namun penamaan itu juga dianggap efektif menjawab pertanyaan masyarakat yang kerap membandingkan kemampuan komunikasi verbal antara SBY dan Jokowi.

Kedua, pada saat mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Jokowi tampil di depan publik dan dengan tegas menyebut siap tidak populer demi mengalihkan subsidi kepada sektor yang lebih produktif. Komunikasi politik Jokowi pada saat itu dianggap ingin menunjukkan gaya kepemimpinan yang berbeda dengan pendahulunya dimana SBY selalu meminta anak buahnya untuk mengumumkan kenaikan BBM namun berdiri di depan saat mengumumkan menurunkan harga BBM.

Yang ketiga adalah soal pesta pernikahan. Publik tentu masih ingat pesta meriah yang dilangsungkan dua putra SBY yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dengan Anissa Larasati Pohan, putri mantan Deputi Gubernur BI Aulia Pohan pada tahun 2005 dan pernikahan putra bungsu SBY yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Aliya Rajasa, yang merupakan putri Menko Perekonomian saat itu Hatta Rajasa pada tahun 2011. Kedua pesta putra SBY tersebut terkesan sangat meriah dan mewah.

Presiden Jokowi tampaknya berusaha menghindari kesan mewah dalam pernikahan putranya. Ia tidak memilih gedung mewah atau istana negara sebagai tempat resepsi pernikahan. Para tamu undangan juga tidak diperbolehkan memberi sumbangan dalam bentuk apapun.

Kesederhanaan?

Sesederhana apakah bentuk pesta pernikahan Gibran-Selvi? jika melihat dari jumlah undangan yang meliputi para pejabat hingga tukang becak yang berjumlah hampir 10 ribu dan berbagai jenis makanan tradisional yang akan disajikan tentu pesta ini akan menghabiskan dana yang tidak sederhana dan bisa mencapai belasan miliar rupiah.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo saat ditanya wartawan mengaku tidak tahu persis berapa jumlah undangan yang disebar keluarga kedua mempelai. Menurut Rudi, dalam rapat beberapa hari sebelum pernikahan ditegaskan hanya tamu yang bawa undangan yang diperbolehkan masuk ke gedung Gedung Graha Saba Buana yang merupakan lokasi pesta.

Rudy menambahkan, berdasarkan jam acara, setidaknya ada empat sesi tamu undangan. Mulai dari lamaran, siraman, midodareni, dan puncak resepsi dalam rentan waktu tanggal 9 hingga 11 Juni 2015.

Pada hari puncak, acara pertama berlangsung mulai pukul 10.00-11.00 WIB. Jumlah tamu undangan 1.500 orang. Kemudian, pukul 11.00 WIB-12.00 WIB tamu tercatat 1.000 orang. Pukul 12.00 WIB-13.00 WIB tamu diundang 1.500 orang. Acara resepsi berlanjut pada malam hari mulai pukul 18.30 WIB-19.30 WIB lebih kurang 800 undangan.

Sesi terakhir, pukul 19.30 WIB sampai selesai. Soal jumlah tamu pada jam ini tidak disebutkan. Ini karena pada pukul 19.30 WIB sampai selesai itu adalah tamu dari pusat. Sedang acara midodareni atau agenda malam sehari menjelang resepsi pernikahan, ada sekitar 3.000 undangan.

Dari sisi pengamanan, Kapolresta Solo, Kombes Ahmad Luthfi pada Selasa (9/6) menyebutkan pihaknya menerjunkan sebanyak 3.556 personel dan 56 mobil kepolisian yang ditugaskan untuk pengawalan.

Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH) Hatta Taliwang menyambut baik acara pernikahan anak Jokowi yang melibatkan rakyat termasuk tukang becak. Menurut Hatta, hal tersebut menunjukkan Jokowi tidak lupa terhadap para pendukungnya.

"Luar biasa, Ini Jokowi tidak lupa sama rakyat. Rupanya Jokowi terkesan dengan kemeriahan masa-masa kampanye," kata Hatta Rabu (10/6).

Namun Hatta menyayangkan penentuan waktu yang tidak dilaksanakan pada hari libur. Keputusan Jokowi melangsungkan pernikahan pada hari Kamis dinilai dapat berimplikasi terhadap produktivitas pejabat pemerintah yang menjadi undangan.

"Saya tidak mengerti kenapa Jokowi memilih hari Kamis, apakah saran dukun atau ada pertimbangan lain. Pada hari Rabu pejabat pemerintah itu sudah berbondong-bondong ke Solo dan Jum'at akan menjadi hari kejepit. Minggu ini, Kabinet kerja bisa-bisa hanya akan kerja dua hari," lanjut Hatta.

Soal kesederhanaan dan jumlah undangan yang berjumlah ribuan, Pengamat kebijakan publik Yanuar Wijanarko berpendapat, Pemerintahan Jokowi seperti menjilat ludahnya sendiri, Presiden Jokowi dan Menpan RB dianggap menabrak aturan yang dibuatnya. Seperti diketahui, mulai 1 Januari 2015, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan bahwa pejabat di tingkat pusat dan daerah dilarang menggelar pesta berlebihan. Aturan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 13/2014 tentang Gerakan Hidup Sederhana.

Surat Edaran itu juga mengatur bahwa pejabat negara hanya boleh meyebar 400 undangan. Kemudian, tamu undangan yang hadir juga diatur tak boleh lebih dari 1.000 orang. Kebijakan ini, merupakan cermin dari kesederhanaan yang ditunjukkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Tentu hal ini adalah contoh kecil dari inkonsistensi pemerintahan Jokowi. Bukan pernikahan sederhana namanya jika undangan mencapai 4.000 orang... Bak senjata makan tuan namanya ini. Dia yang buat aturan, dia juga yang melanggar. Sudah keluar dari visi misi Nawa Cita dan Trisakti," kata Yanuar kepada wartawan, Selasa (2/6/2015).

Namun, Menpan-RB Yuddy Chrisnandi, menilai jumlah tamu undangan acara resepsi pernikahan putra Jokowi tidak menyalahi aturan dan prinsip kesederhanaan.

"Substansinya itu kan kalau ada pejabat yang melakukan kegiatan resepsi, jangan jadikan rakyat hanya sebagai penonton. Walau undangannya banyak, tapi Pak Jokowi kan melibatkan rakyat seperti tukang becak, catering rakyat," kata Yuddy.

Pernikahan Putra Ahmadinejad

Diubah oleh ayukomando 11-06-2015 05:56
0
7.3K
61
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.