Quote:
Puluhan kepala keluarga di Kampung Gardu Desa Datar Nangka Kecamatan Pabuaran Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, telah menggeluti bisnis ukir batu akik sejak dahulu, karena usaha tersebut merupakan bisnis turun temurun dari orang tuanya sebagai penopang hidup didesanya. Hampir 50%nya baik ibu rumah tangga hingga kepala keluarganya ikut dalam bisnis usaha tersebut, salah satunya Ujang Sulaeman yang sudah belasan tahun menggeluti bisnis batu akik untuk hiasan rumah dan juga cincin. Sulaeman sendiri oleh warga dipercaya sebagai Ketua Paguyuban Pengusaha Batu Akik karena kegigihanya memasarkan produk serta membuka jaringan pemasaran hingga ke luar negeri.
Sedangkan jenis batu akik sendiri sangat beragam, mulai dari jenis lavender, red dan juga batu akik lainya yang cukup termasyur di pasaran. Sementara itu untuk Desa Datar Nangka sendiri bahan baku yang diolah merupakan bahan yang didatangkan dari daerah lain seperti Banten, Kalimantan, Garut dan daerah-daerah lainya di Indonesia. Namun demikian didaerah inilah mereka mempunyai keunggulan dari segi pengolahan hingga hasilnya bisa menembus pasar internasional.
Untuk proses pengolahan sendiri membutuhkan ketelitian serta keahlian khusus agar hasil yang didapat maksimal, sedangkan untuk harganya sendiri para pengrajin menjual perkodi dan eceran, tergantung kualitas batu tersebut.
Sementara itu menurut Kepala Desa Datar Nangka Kecamatan Pabuaran Sukabumi Jawa Barat, Aris Selamet, di desanya hampir 50% warga menggeluti bisnis batu akik, karena bisa mendongkrak ekonomi mereka, bahkan omset perbulannya pun bisa mencapai ratusan juta rupiah. Namun saat ini, pemerintah belum menetapkan desanya sebagai sentra pengrajin batu akik oleh pemerintah dan dirinya berharap adanya bantuan serta pembinaan termasuk bantuan permodalannya.
Sumber