Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kuukuuruuyuukAvatar border
TS
kuukuuruuyuuk
Weekend Gateaway @Gunung Kerinci
Jumat 29 mei 2015.
jam tanganku saat itu menunjukan pukul 11:20 ketika erwan & bayu tiba di bandara internasional minangkabau padang. usut punya usut ternyata flight mereka delay, yang menyebabkan jadwal kedatangan mereka tertunda beberapa saat di meeting point yang sudah kami sepakati sebelumnya. selepas berbincang sejenak membahas jadwal kami berikutnya, maka kami sempatkan untuk santap siang dikedai makan yang ada dikawasan bandara.
selepas mengisi perut dengan seporsi soto kami bertiga bergegas menuju kawasan pasar ulak karang dimana pool travel yang akan membawa kami ke kayu aro berada. sesampainya disana kamu terkejut mendengar informasi yang diberikan oleh petugas travel, yaitu sebenarnya tiket travel padang menuju kayu aro hanya sebesar Rp 140,000.wtf...tadi kami sudah bersusah payah untuk menego harga dari para calo dibandara ke angka Rp 150,000 namun mereka berhasil memperdaya kami bertiga yang nubie ini dengan harga yang mereka tawarkan.
ya...apa mau dikata, mungkin memang sudah nasib kami diperdaya calo, & kami berusaha menerima hal itu dengan ikhlas & menjadikannya sebagai pelajaran dan informasi bagi rekan2 yang mungkin ada rencana berkunjung ke Gunung Kerinci.
jadwal travel dari padang menuju kayu aro hanya ada 2 trip setiap harinya (pagi jam 09:00 & malam jam 18:00), maka dengan terpaksa kami menunggu dengan raut muka bosan dan bete di poll travel Oky dikawasan pasar ulak karang. Tak seberapa lama rupanya nasib baik menghampiri kami. selain kami bertiga ada pula 3 orang warga sungai penuh yang hendak mudik sehabis mengadu peruntungan mereka di negeri jiran yang akan menggunakan travel yang sama dengan kami menuju sungai penuh (kayu aro merupakan kawasan yang dilintasi oleh travel jurusan padang – sungai penuh). tanpa menunggu sampai jam 18:00 akhirnya pada jam 16:00 kami meninggalkan padang menuju sungai penuh dengan sebuah mobil avanza.
menjelang senja kami sudah mulai memasuki kabupaten solok yang menyajikan panorama danau kembar yang terlihat asri diterangi cahaya mentari senja berwarna kuning. Panorama tersebut semakin membuat hasrat dalam diriku untuk mengunjungi kampung halamanku di porsea dan menyusuri danau toba semakin kuat. sayang kami tidak sempat singgah sejenak untuk mengambil foto panorama danau disenja itu.
hampir 7 jam kami menyusuri rute padang via solok yang didominasi oleh jalur menanjak yang berliku-liku. pukul 23:05 akhirnya kami tiba di home stay paiman dimana kami akan menginap malam itu sebelum memulai pendakian kami digunung Kerinci. tak lupa kami berpamitan kepada pak supir serta 2 bapak & 1 ibu warga sungai penuh yang sudah mau berbagi cerita dengan kami sepanjang perjalanan dari padang menuju kayu aro. saat malam menjelang pergantian hari kamipun lelap dalam tidur kami, & berharap esok pagi kondisi badan kami bisa fit & fresh untuk memulai pendakian yang sudah kami jadwalkan.

Sabtu 30 mei 2015.
pagi itu rasanya malas bagiku untuk beranjak dari tempat tidur akibat hawa dingin khas daerah pegunungan serta masih lelahnya badan ini akibat perjalanan panjang yang kemarin kami tempuh. erwan dengan semangat mulai menyemangatiku "bang, bangun bang udah jam 6 nih. ayo packing bang". akhirnya kupaksakan juga untuk melawan rasa kantuk dan malas yang masih hinggap dalam diriku pagi itu dan mulai beranjak dari tempat tidurku.
rupanya pagi itu home stay paiman makin ramai dengan kedatangan para pendaki setelah kami datang malam kemarin. ritual utama yang wajib kulakukan sebelum memulai pendakian adalah srapan pagi. ya pagi itu kami disuguhi sarapan pagi seporsi nasi goreng dan hidangan teh manis hangat dan kopi hangat.
setelah selesai menyantap sarapan aku bergegas menemui mba tika untuk memesan 8 porsi nasi bungkus untuk bekal makan siang & makan malam kami pada hari itu. Tak lupa juga menanyakan kepastian porter yang sudah kupesan seminggu lalu via telp. Disela waktu menunggu kedatangan sang porter, satu per satu kami packing ulang barang bawaan kami untuk memilah milah apa saja yang akan kami bawa sendiri dan mana yang akan kami titipkan ke porter.
selesai packing ulang, mas tyo (porter kami) tiba dihome stay & aku langsung memperkenalkannya kepada erwan & bayu. kami berdiskusi sejenak mengenai kondisi jalur yang akan kami lalui, spot air, serta target shelter 3 yang akan kami capai pada hari itu. setelah segala sesuatunya yang menurut kami sudah beres maka kami bersiap dihalaman homestay menunggu mobil yang akan mengantar kami sampai ke start awal pendakian gunung kerinci. sambil menunggu mobil jemputan kami tiba kami sempatkan sejenak untuk mengambil foto dokumentasi dengan latar belakang Gunung Kerinci yang tampak menjulang dengan angunnya.
mobil L300 yang kami tunggupun datang. selain kami berempat ada juga 2 remaja asal medan yaitu fauzy & hanif yang akhirnya menjadi 1 rombongan bersama kami dalam pendakian tersebut, serta 2 pendaki asal bekasi. Kami mulai meninggalkan home stay menuju start awal pendakian Gunung Kerinci. melalui tugu macan yang iconic & hamparan kebun teh yang hijau memanjakan mata kita. tak lupa kami singgah di R10 untuk mengisi buku tamu & mengisi surat pernyataan yang isinya mematuhi segala peraturan yang berlaku di TNKS. dalam surat pernyataan yang kutandatangani tersebut tertera jelas bahwa batas pendakian di Gunung Kerinci hanya direkomendasikan sampai shelter 2 saja.
Disaat waktu menunjukan jam 10:00 kami berenam tiba dibatas akhir dimana mobil bisa mengantarkan kami. dari situ kami harus berjalan sekitar 100 meter menuju gapura TNKS & dilanjutkan berjalan sejauh 50 meter menuju pintu rimba. kami awali kegiatan pendakian hari itu dengan berdoa memohon kepada Yang Maha Kuasa agar selama pendakian ini segala sesuatunya bisa berjalan dengan lancar, dari awal sampai dengan akhir nanti dimana kami bisa kembali kerumah kami masing2.

Dengan perlahan tapi pasi, kami mulai menapakan langkah kaki kami ke jalur pendakian Gunung Kerinci. seperti yang sudah kuduga dari catper rekan2 yang sudah lebih dahulu mengunjungi Gunung Kerinci, rute dari pintu rimba ke shelter 1 masih bersahabat bagi kami. jalur yang didominasi trek landai dan sesekali saja menanjak, membuat kami tidak kepayahan menempuh rute tersebut. kami tiba di shelter 1 pada pukul 12:50, & sesuai dengan agenda yang sudah kami tentukan disini kami beristirahat cukup lama dan menyantap bekal nasi bungkus yang kami pesan dari home stay, yaitu nasi dengan lauk ayam opor & kerupuk.
selesai santap siang kami lanjutkan pendakian kami menuju shelter 2. seperti yang sudah kuduga sebelumnya, perjalanan dari shelter 1 menuju shelter 2 merupakan perjalanan yang paling panjang serta menguras energi & stamina. jalur yang menyempit & mendaki dengan kondisi tanah yang lembab serta licin terkadang memaksa kami untuk berjalan bak pragawati yang sedang ada di catwalk. ya, betul catwalk. kami harus menempatkan kaki kami persis didepan kaki yang satunya akibat ruang pijak yang sangat sempit. jalur seperti itu banyak mendominasi trek dari shelter 1 menuju shelter 2. kondisi tanah yang becek berlumpur semakin membuat kami kesusahan & harus pintar menentukan pijakan.
langit mulai mencurahkan butiran-butiran airnya dengan lembut ketika aku mulai memasuki area shelter 2. kulihat jam tanganku & waktu menunjukan pukul 16:45 ketika aku sampai dishelter 2. satu per satu rekan-rekan yang lain mulai menyusul tiba dishelter 2, & tepat pukul 17:10 kami semua tiba disana.
Mempertimbangkan waktu yang menjelang gelap serta kondisi fisik kami yang sudah mulai payah, atas rekomendasi mas tyo akhirnya kami harus merubah jadwal kami hari itu. Yaitu ngecamp dishelter 2. dari jalur utama kami turun berbelok ke kiri lalu agak naik kekanan & disana kami mendirikan 3 buah tenda tempat kami beristirahat malam itu.
Setelah tenda berdiri, kami sempat dilanda panik karena permasalahan air. setelah kami cek ulang teryata persediaan air kami sangat minim sekali saat itu. setelah mengetahui sumber air dishelter 2 saat itu sangat tidak layak untuk dikonsumsi maka kami berdiskusi sejenak mengenai situasi yang kami hadapai saat itu. setelah berdiskusi akhirnya bayu & mas tyo menuju shelter 3 dengan berbekal botol kosong yang ada untuk mencari air disana. sementara bayu & mas tyo mencari air ke shelter 3, kami mulai membongkar tas kami dan bersiap memasak makan malam. setelah 2 jam berlalu akhirnya bayu & mas tyo tiba kembali dishelter 2 dengan 4 botol besar penuh berisi air. ahhhh...leganya hati ini setelah mendapatkan suplai air kembali. nasi goreng dengan telur dadar serta abon sapi menjadi santap malam kami, dan diakhiri dengan suguhan teh hangat yang menemani kami melewati dinginnya malam itu sebelum mengantarkan kami ke peraduan.

minggu 31 mei 2015.
Alarm HP ku berbunyi ketika waktu menunjukan pukul 01:30. kami set alarm kami masing2 agar tidak terlelap & kesiangan memulai pendakian lanjutan menuju puncak Gunung Kerinci pada dinihari itu. kami isi perut kami dengan agar-agar serta biskuit sebelum memulai pendakian dinihari itu. mas tyo tidak ikut menemani kami kepuncak, & dia akan tinggal dicamp untuk mencari air serta memasak makanan bagi santapan pagi & siang kami nanti.
kami ikut rombongan sebelah yang kebetulan bbrp porternya juga merupakan rekan dari mas tyo. setelah mendengarkan pengarahan & berdoa, kamipun mulai menyusuri jalur menanjak menuju shelter 3. sesampainya dishelter 3 pada jam 03:00 akupun mulai berani mengambil kesimpulan bahwa pilihan kami kemarin untuk ngecamp dishelter 2 tidaklah salah. tak terbayangkan olehku bagaimana rasanya menyusuri jalur tersebut dengan memanggul beban dicarriel kami dalam suasana gelap malam.
dishelter 3 ini kami istirahat cukup lama. kamipun sempat menikmati suguhan sereal dari mas angga serta rombongannya yang ngecamp disana. dia bilang ga usah buru-buru ke tugu yudha, nanti malah repot kl sampai sana terlalu cepat. bisa menggigil kita menunggu sunrise karena area tugu yudha merupakan area terbuka, jadi apabila kita berada disana terpaan angin akan dengan leluasa menerjang tubuh kita.
pukul 04:20 kami bersama dengan rombongan mas angga mulai berjalan beriringan dari shelter 3 menuju tugu yudha. jalur dari shelter 3 menuju tugu yudha sudah merupakan batas vegetasi. treknya bebatuan lepas yang merepotkan juga karena harus melangkahkan kaki dengan mencari pijakan yang mantap agar tidak terperosot kembali kebawah. 5 menit berjalan diselingi dengan rehat kemudian berjalan kembali. begitulah ritme yang aku jalani dari shelter 3 menuju tugu yudha. menjelang tugu yudha sang surya mulai menunjukan dirinya perlahan-lahan. menengok kesebalah kanan maka akan terlihat danau gunung 7 dengan jelasnya. ah, sungguh menyejukan hati ketika kulihat panorama danau gunung 7 yang diterangi cahaya mentari pagi pada hari itu.
tepat jam 06:00 aku tiba di tugu yudha, & betul sekali apa yang mas angga katakan. terpaan angin dikawasan tugu yudha begitu kencang membuat badan ini menggigil. akupun sempat tertidur sejenak karena dinginnya terpaan angin pagi itu. kulihat semua timku sudah berada di tugu yudha saat itu, kulanjutkan melangkahkan kaki ini menuju puncak Kerinci.
dari tugu yudha menuju puncak Gunung Kerinci tidak terlalu jauh, waktu itu aku membutuhkan waktu skitar 30 menit untuk bisa sampai puncak Gunung Kerinci. namun jalurnya full menanjak serta menguras tenaga. disinilah peran mental serta tekad kita harus dimaksimalkan, agar mampu mensugesti pikiran serta diri kita, bahwa kita bisa sampai kepuncak.
sekitar 40 menit waktu yang kami habiskan dipuncak untuk mengambil beberapa foto dokumentasi serta sekedar menikmati panorama yang terhampar dari ketinggian 3805 mdpl. aroma belerang yang menusuk hidung membuat kami tidak bisa berlama-lama menghabiskan waktu dipuncak. setelah meluangkan waktu dipuncak, kamipun bergegas kembali menuju shelter 2.
Sesampainya dicamp aku langsung merebahkan badan kembali didalam tenda untuk tidur sejenak. efek kurang tidur tadi malam & hawa dingin, serta terik matahari selama perjalanan turun menuju shelter 2 tadi membuat rasa pening menyerang kepalaku. selama 45 menit aku tertidur, sayup-sayup kudengar rekan-rekan diluar tenda memanggilku menawarkan makan bersama mereka. Akupun beranjak keluar dan mulai menyantap santapan nasi dengan tuna serta abon.
Pukul 13:45 kamipun mulai meninggalkan shelter 2 menuju homestay.setelah berjalan sekitar 3 jam kami sampai dibatas jalan pada pukul 17:00 dimana disana kami menunggu jemputan yang sebelumnya sudah kami telp ketika kami tiba dipintu rimba tadi.
Bagi kalian yang ingin melakukan side trip ke danau gunung 7 atau danau kaca, kedua tempat tersebut tidak bisa dikunjungi dalam satu hari. Untuk trip ke danau gunung 7, waktu tempuh yang dibutuhkan mulai dari start awal sampai dengan ke danau membutuhkan waktu skitar 2,5 jam. Bagi kalian yang ingin ngecamp diareal sekitar danau hal itu bisa saja dilakukan. Informasi yang saya terima, view pagi hari di danau gunung 7 sangat bagus & layak untuk dinantikan. Perjalanan dari home stay menuju pos pedaftaran danau gunung 7 bisa ditempuh dalam waktu 20 menit dengan menggunakan angkot yang lewat di depan home stay.
Bagi yang ingin mengunjungi danau kaca sebaiknya mulai bergerak dari home stay paling lambat jam 07:00 agar waktu kembali ke home stay tidak larut malam. Akses langsung menuju desa lempur (desa terakhir sebelum menuju danau kaca) tidak ada dari home stay. Informasi yang saya dapatkan, kita harus menuju sungai penuh terlebih dahulu dan kemudian naik angkot menuju desa lempur. Waktu tempuh dari home stay menuju desa lempur adalah 2,5 jam. Waktu trekking yang dibutuhkan dari desa lempur menuju danau kaca bervariasi mulai dari 2,5 – 3 jam, dengan melalui trek hutan yang masih lumayan rapat.
Waktu kemarin saya menghabiskan hari terakhir saya di home stay, ada serombongan traveler yang akan berkunjung ke danau kaca. Sayangnya mereka memulai perjalanan mereka sudah terlalu siang, yaitu mulai bergerak meninggalkan home stay pada pukul 10:30. Menurut informasi bayu yang kebetulan masih tinggal di home stay, rombongan tersebut baru kembali tiba di home stay pada pulul 03:00 dinihari. 2 orang diantara rombongan tersebut terpaksa harus membatalkan tiket pesawat pulang mereka pada malam hari itu karena tidak memungkinkan mereka untuk kembali ke padang pada malam hari itu.

Berikut adalah informasi yang mungkin berguna bagi rekan-rekan yang memiliki niat untuk berkunjung ke Gunung Kerinci.
Tiket pesawat Jakarta – Padang – Jakarta Rp. 1,300,000
Travel Padang – Sungai Penuh – Padang Rp. 340,000
Tiket masuk TNKS Rp. 5,000
Tarif Home Stay Rp. 40,000/malam/orang
Tarif Makan di Home Stay Rp. 15,000/porsi
Jasa Porter Rp. 300,000/hari
No telp home stay Paiman 0853 7771 4011
No telp Travel OKI 0853 6861 2020 / 0853 8486 778

karena jadwal travel padang - sungai penuh & sebaliknya, yang hanya 2X dalam sehari (pagi & malam), sebaiknya agan cocokan flight agan menuju padang supaya ga kelamaan nunggu travelnya. kalau mau lebih enak, usahakan tim agan minimal 5 orang, jd agan bs langsung carter itu travel ke kayu aro tanpa menunggu jadwal kebarangkatan yang normal
0
5.9K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.