Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak mempersoalkan pemutaran kaset mengaji yang berada di masjid sebelum waktu pelaksanaan salat bagi para kaum Muslim.

"Saya dari kecil sudah sering mendengar (pengajian) kan dari kecil saya tinggal di wilayah yang penduduknya 93 persen Muslim," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa (9/5/2015).

Menurut Ahok, suara merdu yang dihasilkan melalui pemutaran kaset di masjid ibarat syair lagu yang membuat dirinya menikmati saat ayat-ayat suci Alquran diputarkan. "Biasa saja sih ya, seperti syair lagu gitu. Saya sih mendengar dan menikmati saja ya," tukasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meminta pengelola masjid berhenti memutar kaset pengajian. Hal ini disampaikan JK saat menghadiri pembukaan Ijtima Ulama Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Se-Indonesia di Pondok Pesantren Attauhidiyah, Tegal, Jawa Tengah, kemarin.

Alasan JK yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia itu meminta pengelola masjid tidak memutar kaset pengajian karena dapat menimbulkan polusi suara. Ditambah, tidak ada pahala yang didapat, karena yang mengaji hanyalah kaset hasil rekamanan.

Selain itu, suara kaset pengajian yang keluar dari pengeras suara di masjid juga dapat mengganggu masyarakat. Sebab, suara mengaji kaset menjelang waktu salat biasanya bersahut-sahutan antara satu masjid dan masjid lainnya. Jeda waktu antara pemutaran kaset pengajian dan masuknya waktu salat juga terlalu lama.

loh ternyata ahok bilang suara kaset pengajian merdu dan menikmatiny, silahkan pak JK