Quote:
Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017, desakan agar Jakarta dipimpin orang asli Betawi kembali muncul. Wacana agar warga Betawi menduduki kursi nomor satu di Jakarta dilontarkan LSM Centre for Local Government Reform (CELGOR) dan Ikatan Silaturahmi Betawi Muara (ISBM).
Direktur Eksekutif CELGOR, Budi Mulyawan mengatakan, putra daerah harus menang dalam Pilkada 2017 mendatang. Sebab menurutnya, saat ini masyarakat Betawi mengalami kemunduran dalam semua aspek.
Budi mengaku, nasib warga Betawi sebagai putra daerah memang kian memprihatinkan. Ia pun sudah pesimis perubahan bisa dilakukan hanya lewat usulan program-program saja.
"Kita harus mencari 'jalan tol', kita harus merebut DKI satu (Gubernur). Otomatis semuanya akan berpihak pada masyarakat Betawi," ujar Budi dalam sebuah diskusi di Jakarta Pusat, Senin (8/6/2015) malam.
Mengenai putra Betawi yang pernah menjadi Gubernur DKI di tahun 2007, yakni Fauzi Bowo (Foke), Budi mengatakan itu bukanlah buah karya warga Betawi.
"Pernah Foke diasumsikan putra daerah, tapi pemenangan Foke itu bukan buah karya warga Betawi. Karena kala itu Betawi pecah," jelasnya.
Meskipun, menurutnya, setelah Foke berhasil menduduki kursi Gubernur DKI, dia mendapat legitimasi dari warga Betawi dan diklaim sebagai putera daerah.
Kegagalan pasangan Foke-Nachrowi Ramli saat Pilkada 2009 oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun, ujarnya, menunjukkan ada masalah di warga Betawi sendiri.
"Oleh karena itu, kita mencoba membangun paradigma semua elemen masyarakat Betawi dalam menyatukan persepsi untuk memenangkan Pilkada DKI di tahun 2017. Kita menawarkan kepada semua elemen Betawi sebuah formulasi untuk merubah persoalan yang tadi. Mau tidak mau kita harus mengambil kursi Gubernur, kita tidak bicara orangnya dulu. Satukan persepsi dulu, Ketika itu sudah sepaham, baru kita bicara figur," bebernya panjang lebar.
Kalau putra daerah memang bagus megapa tidak,..